Dua sivitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berhasil mengukir prestasi di tingkat nasional. Mereka adalah Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K) yang meraih prestasi sebagai Juara 1 Dosen Berprestasi Tingkat Nasional, dan Tri Kurniawati, S.Si yang berhasil mengukir prestasi sebagai Juara 3 Laboran Berprestasi Tingkat Nasional pada ajang Anugerah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi 2015, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Penghargaan yang diserahkan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, PhD diterima langsung oleh keduanya pada Senin (26/10) di Gedung Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Jakarta.
Penyelenggaraan ajang Anugerah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi 2015 merupakan penyelenggaraan yang ke dua belas, proses seleksi ditingkat nasional pada tahun ini sudah dimulai sejak bulan Mei 2015. Dr. Budi Wiweko maupun Tri Kurniawati merupakan wakil dari Universitas Indonesia untuk mengikuti seleksi di tingkat nasional, setelah sebelumnya terpilih sebagai Dosen dan Laboran Berprestasi tingkat UI. Serangkaian tes kemudian dijalani keduanya seperti wawancara, presentasi karya unggulan, presentasi ide dan inovasi, serta catatan karier di lembaga pendidikan asal.
Dr. Budi Wiweko saat ini menjabat sebagai Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat di FKUI. Ketertarikannya pada dunia penelitian telah berhasil membawa dr. Budi Wiweko meraih berbagai penghargaan baik nasional mau pun internasional. Telah banyak penelitian dr. Budi Wiweko yang diterbitkan di berbagai jurnal publikasi riset pada skala nasional dan internasional. Berkat semangat dan kontribusi positifnya dalam bidang penelitian tersebut, dr. Budi Wiweko pernah meraih penghargaan Young Gynecologist Award dari Asia & Oceania Federation of Obstetric and Gynaecology (AOFOG) pada tahun 2007.
Tak hanya aktif di berbagai kegiatan penelitian, dr. Budi Wiweko juga banyak berkontribusi dalam organisasi profesi seperti Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia (HIFERI) dan Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI-JAYA). Selain dalam ranah nasional, dr. Budi Wiweko juga aktif di beberapa organisasi tingkat internasional seperti Asia Pasific Initiative on Reproduction (ASPIRE), Pacific Rim Fertility Society (PRFS), European Society for Human Reproduction and Embryology (ESHRE), International Federation of Fertility Society (IFFS), American Society for Reproductive Medicine (ASRM), International Society for Fertility Preservation (ISFP) dan American Association for Gynecology Laparoscopy (AAGL).
Dalam ajang Anugerah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi 2015, dr. Budi Wiweko mengusung sebuah karya inovatif yang diberi judul “Dari UI Membangun Kesehatan Reproduksi Indonesia: Normogram Nilai AMH untuk Mengukur Umur Biologis Perempuan Indonesia”. Saat ini ada sebuah metode untuk mengatasi masalah reproduksi bernama Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB), yang salah satunya dikenal dengan program bayi tabung. Teknik ini meliputi manipulasi sel telur, sperma atau embrio secara in vitro, dengan tujuan akhir untuk mendapatkan kehamilan. Jumlah sel telur yang akan digunakan untuk mendapatkan kehamilan dapat diketahui melalui kadar AMH (Anti Mullerian Hormone) dan usia pasien yang dihitung melalui sebuah pedoman normogram. Normogram dapat dijadikan pedoman bagi dokter ketika melakukan konsultasi dengan pasien yang mengalami gangguan kesuburan. Diharapkan kelak metode TRB ini dapat menjadi upaya yang menjanjikan bagi pasangan suami istri untuk mengatasi masalah kesuburan.
Laboran Berprestasi
Sementara itu, penghargaan sebagai salah satu Laboran berprestasi tingkat nasional tahun 2015 merupakan buah kerja keras dan pemikiran inovatif dari seorang Tri Kurniawati. Laboran yang dalam kesehariannya beraktivitas di Unit Pelayanan Terpadu Teknologi Kedokteran Sel Punca FKUI-RSCM ini mengusung sebuah konsep inovatif mengenai standar prosedur dalam kegiatan di laboratorium. Karya unggulan tersebut diberi judul “Pembuatan Standar Prosedur Operasional (SPO) Baru pada Prototipe Laboraturium Kultur Berstandar Good Manufacturing Practices (GMP) di Indonesia: Upaya Peningkatan Efisiensi Proses Kultur Sel Punca untuk Aplikasi Klinis”. Standar baru ini diharapkan dapat mengefisiensikan proses kultur sel tanpa mengabaikan standar keselamatan dan kesehatan laboran.
Bagi Tri Kurniawati, penghargaan kali ini menambah panjang daftar prestasi yang telah diukirnya sebagai seorang Laboran. Sebelum terpilih sebagai Laboran berprestasi tingkat nasional 2015, Ia pernah dua kali meraih prestasi sebagai Laboran Berprestasi Universitas Indonesia tahun 2010 dan tahun 2014. Tidak hanya itu, Tri Kurniawati juga telah melahirkan banyak publikasi ilmiah baik di jurnal dalam maupun luar negeri, serta aktif menulis di berbagai artikel popular yang diterbitkan di beberapa media massa nasional.
Komitmen dan konsistensi merupakan langkah awal menuju kesuksesan. Hal ini dibuktikan oleh dr. Budi Wiweko dan Tri Kurniawati. Komitmen dan kerja kerasnya pada dunia pendidikan, penelitian dan layanan masyarakat membawa keduanya meraih apresiasi yang begitu membanggakan. Prestasi keduanya diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh warga FKUI dan UI serta berdampak positif terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Maju terus FKUI! (Humas FKUI – Mel/Die)