Budi Wiweko

Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K), MPH – Alumni FKUI 1996

  • President of Asia Pacific Initiative on Reproduction (ASPIRE)
  • Chairman of Health Technology Assessment Committee, Ministry of Health Republik Indonesia

Beliau adalah President of Asia Pacific Initiative on Reproduction (ASPIRE) tahun 2018 – 2021 dan juga Wakil Direktur Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) FKUI. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Asian Society for Fertility Preservation (ASFP), sebuah organisasi obstetri ginekologi di Kawasan Asia.

Di Indonesia beliau menjabat sebagai Presiden Asosiasi Indonesia untuk Bayi Tabung (IA-IVF) periode 2016-2021 dan Sekretaris Jenderal untuk Kolegium Kebidanan dan Ginekologi Indonesia (POGI). Beliau juga merupakan Ketua Hubungan Internasional Indonesian Medical Association (IMA).

Prof. Budi Wiweko baru saja dilantik sebagai Ketua Komite Pengkajian Teknologi Kesehatan Indonesia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan anggota Akademik Ilmu Pengetahuan Nasional Indonesia pada tahun 2020. Setelah lulus sebagai spesialis di bidang Obstetri dan Ginekologi dari Universitas Indonesia pada tahun 2005, ia menghabiskan waktunya sebagai seorang peneliti tentang vitrifikasi jaringan ovarium dan kultur folikel in vitro di Hyogo College of Medicine, Jepang. Beliau melanjutkan penelitiannya pada laboratorium dasar tentang ART dan mengikuti beberapa pelatihan IVF klinis di Osaka, Barcelona, ​​Thailand dan Vietnam. Prof. Budi Wiweko mempertahankan tesis PhD tentang “vitrifikasi folikel pra-antral” di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2014. Kemudian melanjutkan studi untuk mendapatkan gelar master di bidang kesehatan masyarakat dari Universitas Gadjah Mada – Yogyakarta, Indonesia.

Mantan Manajer Riset FKUI (2014-2018) yang banyak berkontribusi dalam membangun riset dan inovasi di FKUI serta pengembangan IMERI. Beliau juga banyak berkontribusi dalam mengembangkan bidang bayi tabung di Indonesia karena beliau merupakan salah satu pendiri Asosiasi Indonesia untuk Bayi Tabung (IA-IVF) yang didirikan pada tahun 2009. Selain memberikan layanan, Prof. Budi Wiweko juga menjadi koordinator pelatih. Subspesialisasi Endokrinologi Reproduksi dan Infertility Fellowship yang berada di Teaching Hospital Universitas Indonesia.

Penelitiannya tentang AMH, iCOS, dan vitrifikasi jaringan ovarium dipublikasikan di jurnal lokal dan jurnal internasional serta konferensi ART seperti ASPIRE, ESHRE dan pertemuan tahunan IFFS. Hingga saat ini, beliau telah menerbitkan 106 artikel asli di jurnal internasional terindeks Scopus dan 36 artikel asli terindeks Pub-Med, dengan h – index 9.

Banyak penghargaan yang telah diraihnya secara nasional dan internasional, diantaranya Penghargaan Lulusan Terbaik dari FKUI 2005, Penghargaan Kebidanan dan Kandungan Muda Indonesia Terbaik 2005 (Penghargaan Tadjuludin), Penghargaan Ginekolog Muda Asia Pasifik 2007, Penghargaan Paper Terbaik Indonesia 2009 (Penghargaan Sarwono) Peneliti Terbaik FKUI 2009, 2010, 2011, Asia Pacific Best Paper 2014, Pemenang Pertama Dosen Terbaik Universitas Indonesia 2015, Pemenang Pertama Dosen Terbaik Indonesia 2015, Penghargaan Inovasi UI, penghargaan inovasi Ginekolog 2015 (Makelew Award), Indonesian Best Paper Awards 2009 (Sarwono Penghargaan), Inovator Indonesia Terbaik 2016 (Juara I dan Juara II Inovasi 2016). Inovasi terbarunya terpilih sebagai 112 Inovasi Terbaik Indonesia 2020.

Prof. Budi Wiweko melakukan dan mempublikasikan banyak penelitian tentang ART terutama di AMH, stimulasi ovarium terkontrol secara individual (iCOS), vitrifikasi jaringan ovarium dan metabolomik embrio. Beliau merupakan salah satu ahli AMH di kawasan Asia sejak beliau mengembangkan nomogram AMH dan formula iCOS berbasis AMH yang sangat penting untuk praktek sehari-hari tentang infertilitas. Produknya Indonesia Kalkulator Oocytes (IKO) telah dipatenkan dan didaftarkan di play store dan apple store, digunakan di seluruh dunia.

Saat ini Prof. Budi Wiweko adalah anggota dewan penasihat Merck Serono Asia Pasifik dan sangat aktif di banyak organisasi regional seperti Pacific Rim Fertility Society (PRFS), European Society for Human Reproduction and Embryology (ESHRE), International Federation of Fertility Society (IFFS) ), American Society for Reproductive Medicine (ASRM), International Society for Fertility Preservation (ISFP) dan American Association for Gynecology Laparoscopy (AAGL). Saat ini beliau berupaya mengembangkan kriopreservasi jaringan ovarium di Indonesia dan mendirikan Asian Society of Fertility Preservation (ASFP) sebagai anggota pendiri.