Universitas Indonesia Anugerahkan Gelar Adjunct Professor kepada Pakar Onkologi Radiasi dari Jepang

Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kedokteran (FK) UI menganugerahi gelar Adjunct Professor kepada seorang pakar Onkologi Radiasi berkebangsaan Jepang, Prof. Dr. Takahiro Oike, MD, Ph.D, Sp. Onk.Rad. Penyerahan gelar tersebut dilakukan oleh Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB dalam seremoni yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2024 di Aula IMERI FKUI, Kampus FKUI Salemba, Jakarta.

Pada kesempatan tersebut, Prof. Oike menyampaikan pidato inaugurasi yang berjudul “Building Indonesia-Japan Alliance in Research and Education for Next Generation Radiation Therapy in Cancer Management”.

Prof. Oike mengatakan tantangan yang dihadapi ahli onkologi radiasi masa kini dalam menghadapi krisis identitas. Saat ini, ahli onkologi radiasi muda di Jepang menghabiskan banyak waktu di depan layar komputer untuk mendesain terapi radiasi dengan presisi tinggi, sehingga hal ini mengambil porsi terbesar dalam  pekerjaan mereka. Namun, 15 tahun lalu, proporsi terbesar justru lebih banyak dihabiskan bersama pasien (bedside).

“Di masa depan, banyak tugas seperti keputusan perawatan, kontur, perencanaan, dan iradiasi harian akan diambil alih oleh Artificial Intelligence (AI). Dengan demikian, kita sepantasnya akan mendapatkan banyak waktu untuk kembali berhadapan secara langsung dengan pasien. Kita perlu menemukan kebutuhan yang belum terpenuhi dari penderitaan pasien, membawanya ke laboratorium, dan mengembangkan inovasi-inovasi terbaru di bidang onkologi. Masa sekarang ini semata-mata hanyalah fase transisi dalam evolusi cepat radioterapi,” ujar Prof. Oike.

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB dalam sambutannya mengatakan “Prof. Oike adalah seorang ilmuwan terpandang di bidang Onkologi-Radiasi. Hari ini kita tidak hanya memberikan penghargaan kepada Prof. Oike, tetapi juga merayakan penguatan kerjasama antara Indonesia dan Jepang dalam riset dan edukasi. Kerja sama ini tentu akan menjadi wadah untuk pertukaran pengetahuan, ide, dan inovasi antar institusi kita. Sekali lagi, saya ucapkan selamat dan apresiasi kepada Prof. Oike atas penghargaan yang diraih berkat kemampuan dan komitmen yang ditunjukkan.”

Prof. Oike telah memberikan kontribusi signifikan kepada FKUI khususnya pada Program Studi Spesialis Onkologi Radiasi. Kontribusi beliau berupa bimbingan dan transfer knowledge kepada para staf pengajar dan peserta didik program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Onkologi Radiasi serta membimbing staf yang menjalani program Ph.D di Gunma University.

Selain itu, beliau juga telah banyak membimbing beberapa mahasiswa Sp1 Onkologi Radiasi di modul Onkologi Dasar dan Radiobiologi dan juga membimbing dan berkolaborasi dalam penyusunan tesis atau disertasi pada Program Studi Sp1 Onkologi Radiasi, Program Doktor Ilmu Biomedik, dan Program Doktor Ilmu Kedokteran FKUI. 

 

Prof. Dr. Takahiro Oike lahir pada 12 Maret 1983. Ia merupakan dokter lulusan Gunma University, School of Medicine, Jepang. Pendidikan kedokterannya beliau selesaikan di institusi yang sama hingga meraih gelar Ph.D pada tahun 2012. Saat ini Prof. Oike bekerja sebagai Associate Professor di Departemen Onkologi Radiasi, Fakultas Kedokteran Gunma University. Minat penelitian beliau adalah Biologi Kanker, Radiasi, Onkologi, Radioterapi Kanker, dan Radioterapi Partikel Berat Carbon-Ion. 

Beliau juga melakukan penelitian terkait Genomik Kanker dan melihat bagaimana gen diekspresikan dan interaksi antara gen yang berbeda ataupun faktor genetika pada tumor, terutama hubungannya dengan radiasi.

Sikap disiplin dan konsisten sepanjang karirnya sebagai pendidik sekaligus peneliti, membuat Prof. Oike berhasil menulis lebih dari 100 jurnal ilmiah, dan sebagian besarnya terpublikasi pada jurnal-jurnal terpadang dengan ranking Q1- Q2. Beberapa judul penelitiannya antara lain, Creatine-riboside is a cancer cell-derived metabolite associated with arginine auxotrophy (2022); DNA double-strand break repair pathway regulates PD-L1 expression in cancer cells (2017); BRCA1 directs the repair Pathway to Homologous Recombination by Promoting 53BP1 Dephosphorylation (2017); Targeting p300 Addiction in CBP-Deficient Cancers Causes Synthetic Lethality by Apoptotic Cell Death due to Abrogation of MYC Expression (2016); Proposal for a synthetic therapy using the paralog dependence of cancer cells-response (2014); A synthetic lethality-based strategy to treat cancers harboring a genetic deficiency in the chromatin remodeling factor BRG1 (2013); dan KIF5B-RET fusions in lung adenocarcinoma (2012).

Gelar Adjunct Professor adalah penghargaan bergengsi yang diberikan kepada seseorang dari institusi luar negeri yang unggul dalam bidang tertentu dan berbagi pengetahuannya dengan FKUI, terutama di departemen terkait dalam bidang pendidikan dan penelitian. Penghargaan ini diharapkan menjadi jembatan antara kedua institusi untuk menjalin kerja sama dalam penelitian dan pendidikan.

(Humas FKUI)

Mulai chat
💬 Butuh bantuan?
Scan the code
Halo 👋
Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Waktu Operasional
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional akan direspon pada hari kerja berikutnya.