UI Kembangkan Kolaborasi Academic Health System dengan Pemprov DKI Jakarta dan Rumah Sakit Pendidikan

Permasalahan kesehatan di Provinsi DKI Jakarta akhir-akhir ini semakin kompleks dan banyak menjadi sorotan publik baik dalam bidang pelayanan, tenaga kesehatan, sistem rujukan, serta pemanfaatan sumber daya yang ada. Tidak hanya itu, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa DKI Jakarta masih berada di peringkat teratas baik untuk indeks penyakit menular maupun tidak menular. Hal ini tentunya harus segera diatasi sebelum berdampak buruk bagi derajat kesehatan warga di DKI Jakarta.

Menanggapi permasalahan tersebut, Universitas Indonesia mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Kamis (25/10) bertempat di Ruang Rapat TPUT Lantai Dasar Pendopo Balaikota Jakarta. Hadir pada pertemuan tersebut Gubernur DKI Jakarta, H. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D; Wakil Rektor UI Bidang SDM dan Kerjasama, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA; Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB; Dekan Fakultas Farmasi UI Dr. Mahdi Jufri, M.Si, Apt.; dan Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K), MARS;

Turut serta dalam pertemuan tersebut, Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan Program Dokter Spesialis dan Subspesialis FKUI, Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD; Direktur Pengembangan dan Pemasaran RSCM, Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, SpTHT-KL(K); Direktur IMERI FKUI, Prof. Dr. dr. Badriul Hegar Syarif, SpA(K), PhD; Wakil Koordinator AHS-UI, Dr. dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K), MPH; serta Ketua Program Jakarta Sehat, dr. Herbert Situmorang, SpOG(K).

Kepada Gubernur DKI Jakarta, Dekan FKUI memaparkan mengenai Academic Health System Universitas Indonesia (AHS-UI) dan Program Jakarta Sehat. AHS-UI merupakan sistem yang terintegrasi antara Universitas Indonesia (Rumpun Ilmu Kesehatan UI) dan Rumah Sakit Pendidikan dalam hal tata kelola peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pendidikan, penelitian dan pelayanan kesehatan.

Menjalankan sistem AHS-UI merupakan suatu upaya untuk mengimplementasikan budaya akademik dan sistem pelayanan yang berjenjang serta berkesinambungan di rumah sakit jejaring baik yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia maupun rumah sakit jejaring yang berada di bawah Pemprov DKI Jakarta.

Hingga saat ini, FKUI telah menjalankan beberapa program yang berkesinambungan dengan AHS-UI, salah satunya adalah program Jakarta Sehat. Dalam pelaksanaannya, program Jakarta Sehat dibagi menjadi tiga divisi yakni divisi penguatan layanan primer, divisi penguatan layanan sekunder, dan divisi Jakarta Kuratif di bawah koordinasi dr. Herbert Situmorang, Sp.OG(K) sebagai Ketua Program Jakarta Sehat. Ketiga divisi ini melayani masyarakat dan tenaga medis melalui pelayanan medis dan transfer of knowledge (penyuluhan masyarakat dan pelatihan tenaga medis) di seluruh RSUD jejaring di Jakarta.

Sementara itu, Dekan Fakultas Farmasi UI Dr. Mahdi Jufri, M.Si., Apt, turut menyampaikan bahwa Fakultas Farmasi UI juga telah menempatkan sumber daya yang dimiliki Fakultas Farmasi UI dalam dukungan terhadap kolaborasi AHS-UI, melayani masyarakat di DKI Jakarta. Salah satunya adalah program pengawas minum obat hingga tuntas.

anies baswedan1

Anies Baswedan dalam paparannya menyatakan bahwa AHS-UI sangat cocok diterapkan untuk mengatasi malah kesehatan pada perkotaan padat seperti Jakarta. Beliau menjelaskan bahwa ada empat tingkat evolusi kota di mana kota dengan skala 4 (city 4.0) adalah target yang sempurna, yaitu kota yang pemerintahnya bertindak sebagai penyedia platform sedangkan warga sebagai co-creator.

Saat ini, Jakarta masih dikategorikan kota dengan skala 1.0 dan 2.0, yang mana pemerintah bertindak sebagai penyedia jasa dan warga sebagai konsumen. Beliau berharap program AHS-UI dapat secepatnya diimplementasikan dan diintegrasikan dengan program-program kesehatan yang sudah dirancang oleh Pemprov DKI Jakarta guna menunjang peningkatan Jakarta sebagai kota dengan skala 4.0.

Selain masalah kesehatan, beberapa masalah utama yang menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta adalah akses air bersih, partisipasi sekolah yang rendah, dan hunian. Program-program yang akan dijalankan AHS-UI juga diharapkan dapat membantu Pemprov DKI Jakarta dalam mengindentifikasi potensi masalah kesehatan masyarakat Jakarta dimulai dari penduduk usia balita hingga lansia.

Menanggapi pemaparan Anies Baswedan, Direktur Utama RSCM dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K) menanggapi terkait pentingnya kerjasama dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Beliau menegaskan bahwa kolaborasi pusat dengan daerah juga harus diperkuat agar harapan kualitas hidup masyarakat meningkat dan mampu menurunkan angka penyakit.

Direktur IMERI FKUI, Prof. Dr. dr. Badriul Hegar Syarif, SpA(K) pun menyampaikan bahwa saat ini FKUI sudah memiliki tema riset yang sesuai untuk diterapkan di Jakarta. Tema riset tersebut adalah Tropical Urban Living di mana riset tersebut dilakukan dengan melibatkan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan di Jakarta yang berbasis bukti (evidence-based).

Di akhir pertemuan, Anies turut menitipkan pesan agar institusi pendidikan tinggi seperti UI dapat melibatkan mahasiswa untuk turut terjun ke masyarakat sebagai upaya untuk meningkatkan rasa empati serta membuka mata akan kondisi Jakarta yang sebenarnya.

Program kerjasama AHS-UI dengan Pemprov DKI Jakarta diharapkan depat segera dijalankan. “Melalui kerjasama ini, kami di Pemprov DKI berharap kualitas pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan, penelitan dan pendidikan juga dapat lebih terorganisir, sehingga masyarakat DKI Jakarta dapat mengatakan, ‘untung saya tinggal di Jakarta’’’, tegas Anies.

(Humas FKUI)