Tenaga Kependidikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Nopa Krismanto, S.Kom, mengikuti Sakura Science Exchange Program yang diselenggarakan pada tanggal 1-9 Februari 2023 di Kyushu University Hospital, Jepang. Pada program tersebut, Nopa yang dalam keseharian bertugas di Unit Sistem dan Teknologi Informasi (STI) FKUI menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia.
Sakura Science Exchange Program merupakan suatu program pertukaran engineer dari beberapa negara berkembang ke Jepang dengan tujuan memperkenalkan dan memberikan pengalaman terkait perkembangan ilmu dan teknologi di Jepang, khususnya dalam bidang telemedicine. Program ini diselenggarakan oleh Kyushu University Hospital bekerja sama dengan Japan Science and Technology Agency (JST).
Nopa menjelaskan, FKUI dan Kyushu University Hospital setiap bulan rutin menyelenggarakan telekonferensi dengan melibatkan para engineer dari enam fakultas kedokteran universitas negeri lainnya yang ada di Indonesia. Dalam telekonferensi tersebut terjadi proses pertukaran pengetahuan antar engineer Jepang dan Indonesia yang bertugas memberikan dukungan kepada pengembangan telemedicine di masing-masing institusi.
“Sebagai engineer yang menangani kegiatan telekonferensi tersebut, saya mendapatkan kesempatan dari Director Telemedicine Development Center Program Kyushu University Hospital untuk mengikuti Sakura Science Exchange Program sebagai perwakilan engineer dari Indonesia,” tutur Nopa.
Lebih lanjut, Nopa mengatakan bahwa dalam program Sakura Science Exchange Program diperkenalkan fitur-fitur terbaru dalam dunia telekonferensi seperti penggunaan teknologi virtual reality untuk live surgery dan setting hybrid meeting. Selain itu, diadakan sesi diskusi untuk mencoba skema konfigurasi terbaik dalam instalasi peralatan pendukung kegiatan telekonferensi sehingga setiap negara mempunyai standarisasi yang sama.
“Saya sangat bangga dan senang bisa mendapatkan kesempatan mengikuti program ini. Rasa ingin tahu yang kuat tentang perkembangan teknologi informasi membuat saya selalu ingin belajar. Selain itu, saya juga belajar tentang kultur budaya dari masyarakat jepang yang sangat tertata rapi mulai dari budaya tepat waktu, budaya antri menggunakan transportasi umum, dan tempat kerja yang bersih dan rapi. Semoga ilmu yang saya dapatkan ini dapat berguna untuk kemajuan teknologi informasi di FKUI. Terima kasih untuk kesempatan yang diberikan,” ungkap Nopa.
Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB menyatakan rasa bangga dan dukungannya untuk program ini, ”Saya sangat bangga tenaga kependidikan FKUI dapat mengikuti Sakura Science Exchange Program, ini membuktikan bahwa tenaga kependidikan FKUI diakui kompetensinya oleh negara lain. Pimpinan Fakultas selalu berkomitmen mendorong dan memberikan kesempatan kepada seluruh tenaga kependidikannya untuk dapat belajar dan meningkatkan keahliannya. Semoga pencapaian ini bisa menjadi pemantik bagi seluruh tenaga kependidikan di FKUI untuk terus mengembangkan diri, sehingga dapat mencetak SDM yang unggul dan berdaya saing,“ tutur Prof. Ari.
FKUI sebagai institusi pendidikan kedokteran terbaik di Indonesia, terus berupaya mewujudkan reformasi birokrasi yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi demi mewujudkan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Salah satunya dengan melakukan penataan sistem manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya dalam bidang pengembangan berbasis kompetensi bagi tenaga kependidikan FKUI. Melalui pelatihan yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan kualitas SDM yang dimiliki.
(Humas FKUI)