Teliti Kemungkinan Penggunaan Kembali AKDR Lippes Loop, Dosen FKUI Raih Doktor

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) jenis Lippes Loop (LL) adalah alat kontrasepsi yang banyak digunakan pada awal pengembangan AKDR untuk mendukung keluarga berencana karena murah dan dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama. Meskipun demikian, AKDR LL sulit dipasang dan mudah terlepas kembali. Selain itu, karena faktor ekonomi, produksi AKDR LL dihentikan dan diganti dengan produksi AKDR Copper T (CuT).

AKDR CuT mengandung bahan polietilen dan kuprum (PEK), berukuran lebih kecil sehingga lebih mudah dipasang dan tidak mudah terlepas. Meskipun demikian, kuprum yang terdapat pada AKDR CuT dapat merusak jaringan epitel permukaan dan kelenjar endometrium. Hal tersebut dapat menghambat kembali kesuburan setelah penggunaan AKDR CuT dilepas terutama setelah pemakaian yang cukup lama. Infeksi radang panggul dapat terjadi pada pengguna AKDR CuT dan sering ditemukan lengan AKDR CuT yang patah.

Kelebihan AKDR CuT adalah meningkatkan sintesis Glikodelin A (GdA) yaitu protein yang dihasilkan sel epitel dan sel kelenjar endometrium yang memiliki efek penghambat fertilisasi. Mekanisme kerja GdA terhadap hambatan fertilisasi sperma ke zona pelusida telah diketahui. Pada pemakaian AKDR terjadi proses inflamasi yang ditandai dengan infiltrasi makrofag, TNF-α, IL-4, dan PGI-2 yang mungkin berkaitan dengan peningkatan kadar GdA, sehingga GdA dikatakan sebagai salah satu mekanisme yang berperan dalam hambatan fertilisasi oleh AKDR CuT.

Pada pemakaian AKDR LL juga terjadi reaksi inflamasi, tetapi belum diketahui apakah GdA meningkat. Penggunaan AKDR CuT meningkatkan reaksi inflamasi, merusak endometrium, dan menghambat kembalinya kesuburan terutama untuk penggunaan yang lama. Pada penggunaan AKDR LL mungkin tidak terjadi perubahan endometrium namun hal tersebut belum pernah diteliti.

Staf pengajar sekaligus peneliti dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM, dr. Irvan Adenin, SpOG, kemudian melakukan penelitian untuk menganalisis komponen inflamasi akibat insersi PE dibandingkan PEK dan hubungannya dengan sintesis GdA oleh endometrium.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksplorasi pada 22 tikus percobaan jenis sprague dawley yang dibagi menjadi kelompok spiral CuT (polietilen+kuprum) dan kelompok spiral LL (polietilen tunggal). Darah dari pembuluh nadi lakrimal dan jaringan dari kornua diperiksa dengan metode enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) dan imunohistokimia (IHK).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi GdA lebih besar dalam kelompok AKDR LL dibandingkan kelompok AKDR CuT sehingga AKDR LL yang sudah lama ditinggalkan dapat digunakan kembali. Sebagai kesimpulan, hasil penelitian ini membuktikan bahwa pembiayaan dalam pengadaan alat IUD yang sama efektifnya dengan yang ada saat ini dapat ditekan.

Pemaparan hasil penelitian tersebut dipresentasikan oleh dr. Irvan Adenin, SpOG pada sidang promosi doktoralnya, Kamis (11/7/2019) lalu di Ruang Auditorium Lt. 3, Gedung IMERI FKUI Salemba. Disertasi berjudul “Hubungan Komponen Inflamasi dengan Glikodelin A dan Perannya sebagai Mekanisme Kerja AKDR Lippes Loop” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji.

Bertindak selaku ketua tim penguji Prof. Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI dengan anggota tim penguji Prof. Dr. dr. Soegiharto Soebijanto, SpOG(K); Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah, SpPD-KGEH, FINASIM, FAGC; dan Prof. Dr. dr. Tono Djuwantono, SpOG(K), M.Kes  (Universitas Padjajaran).

Di akhir sidang, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, selaku ketua sidang mengangkat dr. Irvan Adenin, SpOG sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di FKUI. Melalui sambutannya, promotor Prof. Dr. dr. Wachyu Hadisaputra, SpOG(K) dan ko-promotor Prof. drh. Arief Boediono, PhD (Institut Pertanian Bogor) dan dr. Nurjati Chairani Siregar, MS, PhD, SpPA(K) berharap hasil penelitian ini dapat memberi tambahan pengetahuan yang bermanfaat untuk perjalanan penerapan keluarga berencana di Indonesia ke depannya.

(Humas FKUI)