Teliti Kadar Oksigen pada Resusitasi Bayi, Risma Kerina Kaban Raih Gelar Doktor

Lebih dari 1 juta bayi yang lahir di dunia setiap tahunnya memerlukan bantuan resusitasi untuk dapat beradaptasi dari kehidupan didalam rahim, ke kehidupan luar. Resusitasi yang tidak optimal dapat mengakibatkan kerusakan yang berat, bahkan kematian pada bayi prematur. Indikasi resusitasi aktif saat lahir pada bayi prematur berbeda dengan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan karena pada bayi prematur usaha napas lebih lemah dan adanya insufisiensi paru. Pajanan oksigen yang tinggi dan fluktuatif akan meningkatkan risiko terjadinya Dysplasia Bronkopulmonal (DBP) dan Retinopathy of Prematurity (ROP).

Pada beberapa bayi prematur memerlukan oksigen saat resusitasi. Namun pemberian oksigen yang berlebihan dapat meningkatkan stres oksidatif. Jika bayi prematur tersebut memiliki antioksidan rendah, ia tidak akan mampu mengatasi efek berbahaya dari senyawa oksigen reaktif (SOR). Ketidakseimbangan ini akan menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang akan mempengaruhi proses pematangan beberapa gen dan kerusakan beberapa sel jaringan antara lain ginjal, retina, paru dan saluran cerna. Stres oksidatif juga menjadi penyebab munculnya penyakit DBP pada bayi prematur.

Permasalahan tersebut memunculkan keraguan terkait berapa kadar oksigen awal yang tepat saat resusitasi pada bayi prematur. Berangkat dari permasalahan ini, staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, dr. Risma Kerina Kaban, SpA(K), melakukan sebuah penelitian guna mengetahui kadar yang sesuai tersebut. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian disertasi doktoralnya yang dilakukan terhadap 84 bayi prematur usia 25-32 minggu selama periode Januari-September 2015.

Hasil penelitian tersebut kemudian dipaparkan oleh dr. Risma, dalam sidang promosi doktor, yang berlangsung pada Selasa (10/5) di Ruang Parasitologi FKUI, Salemba. Bertindak selaku ketua tim penguji yaitu Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI dengan anggota tim penguji Prof. Dr. dr. Rianto Setiabudy, SpFK; Prof. Dr. dr. Sri Widia A. Jusman, MS; Dr. dr. Badriul Hegar Syarif, SpA(K); Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K); Dr. dr. Budiman Bela, SpMK; dan Prof. Dr. dr. Abdurahman Sukadi, SpA(K) (Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung).

Di akhir sidang, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK, selaku ketua sidang mengangkat dr. Risma Kerina Kaban, SpA(K) sebagai doktor dalam bidang ilmu kedokteran di FKUI. Promotor Prof. Dr. dr. Agus Firmansyah, SpA(K) dan ko promotor Prof. dr. Asril Aminullah, SpA(K) berharap disertasi yang berjudul “Analisis Dampak Perbedaan Pajanan Konsentrasi Oksigen Awal pada Resusitasi Bayi Prematur terhadap Displasia Bronkopulmonal, Integritas Mukosa dan Mikrobiota Usus” ini dapat menjadi penelitian awal untuk memahami peran oksigen pada resusitasi awal bayi prematur terhadap angka kejadian DBP, penanda stress oksidatif, integritas dan mikrobiota usus. (Humas FKUI)