Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kembali berbangga hati. Staf administrasi akademik FKUI, Syepriyanto Endrizal, S.E, berhasil mengukir prestasi di tingkat nasional, yaitu sebagai Juara 1 Tenaga Administrasi Akademik Berprestasi Tingkat Nasional 2019 pada ajang Anugrah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi (Diktendik) 2019 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Penyerahan penghargaan diberikan oleh Direktur Sarana dan Prasarana Direktorat Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Dr. Mohammad Sofwan Effendi. M.Ed. pada Senin (28/10/2019) di Hotel Harris Vertu, Jakarta Pusat.
Humas FKUI sempat berbincang dengan Syefri, sapaan akrabnya, terkait prestasinya di ajang nasional ini.
Penyelenggaraan ajang Anugerah Diktendik Berprestasi 2019 tahun ini mencapai penyelenggaraannya yang ke enam belas. Terdapat tujuh kategori yang dilombakan yaitu Dosen Berprestasi Bidang Sains dan Teknologi, Dosen Berprestasi Bidang Sosial dan Humaniora, Laboran Berprestasi, Tenaga Pengelola Keuangan Berprestasi, Pustakawan Berprestasi, Tenaga Administrasi Akademik Berprestasi, serta Arsiparis Berprestasi.
Proses seleksi sudah dimulai sejak Juli 2019. Syefri mewakili Universitas Indonesia dan menjalani seleksi di Kemenristekdikti setelah sebelumnya terpilih sebagai Juara 1 Administrasi Akademik Berinovasi tingkat UI 2019.
Saat berlaga, Syefri yang dalam keseharian bertugas di Program Pendidikan Dokter Spesialis Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI ini, mengusung sebuah karya inovatif yang berjudul “Kartu Kendali sebagai Formulasi Sistem Penilaian Peserta Didik”.
Salah satu tahapan penting dalam proses pendidikan adalah evaluasi peserta didik. Keunikan dari program pendidikan dokter spesialis adalah tidak semata-mata memandang hasil akhir evaluasi rata-rata karena setiap kompetensi yang ditargetkan di dalam kurikulum harus tercapai tanpa terkecuali. Selain itu, pengalaman untuk mendapatkan sebuah kompetensi tidak bisa didapatkan hanya dengan mendengarkan kuliah di dalam kelas, akan tetapi peserta didik harus mampu menunjukkan secara langsung kinerjanya di lapangan.
Program pendidikan dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi adalah program pendidikan yang bersifat akademik profesional. Oleh karena itu ruang lingkup yang dievaluasi pada seorang peserta didik tidak hanya terbatas pada aspek kognitif saja, akan tetapi juga menyangkut aspek psikomotor dan sikap perilaku. Pola evaluasi yang kompleks seperti ini tentunya sangat menuntut perhatian berbagai pihak, yaitu peserta didik, staf pengajar dan pengelola pendidikan.
“Tak hanya itu, saya dan tim program studi harus mengkoordinasikan peserta didik dengan jumlah sebanyak 202 orang yang tersebar di 10 RS Jejaring di wilayah Jabodetabek, pulau Jawa, dan Sumatera; serta 3 universitas pengampuan yang tersebar dari Indonesia bagian barat hingga timur. Sebagai salah seorang staf administrasi akademik, tentunya hal ini menjadi beban kerja yang cukup berat bagi tim kami,” papar Syefri.
Menanggapi kebutuhan tersebut, diperlukan sebuah sistem yang dapat memudahkan berbagai pihak, baik peserta didik, staf pengajar maupun pengelola pendidikan, agar dapat memastikan seluruh target evaluasi pencapaian peserta didik di setiap rotasi kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Hasil akhir yang diharapkan di akhir semester, seluruh masukan dari hasil evaluasi pencapaian peserta didik dapat digunakan secara objektif sebagai bahan kajian untuk memutuskan apa yang akan dilakukan pada peserta didik.
“Berdasarkan kebutuhan tersebut, serta dalam upaya untuk mewujudkan misi Program Studi, maka saya mencoba untuk mengembangkan sebuah sistem penilaian yang terintegrasi dengan menggunakan sebuah alat pencatatan penilaian peserta didik yang diharapkan akan lebih meningkatkan kualitas pelaksanaan program pendidikan Obstetri dan Ginekologi FKUI. Karya inilah yang saya ikutkan sebagai Karya Kreatif Prestatif dalam ajang Anugerah Diktendik 2019,” sambungnya.
Kartu kendali ini terbagi menjadi 9 kartu yang dibuat sesuai dengan tahapan kompetensi dari peserta didik, yang dibedakan melalui warnanya, mulai dari semester 1 (tahap dasar) hingga semester 9 (tahap T4B). Selama menjalankan rotasi, peserta didik wajib membawa kartu kendali, dan setelah selesai rotasi staf pendidik memberikan verifikasi dan nilai hasil ujian rotasi. Pada akhir semester semua kelengkapan dari kartu kendali dikumpulkan dan dikaji oleh Tim Pengelola Pendidikan.
Hasil pencapaian nilai ujian dari kartu kendali tersebut akan diformulasikan untuk mendapatkan nilai akhir mata kuliah dalam menentukan hasil evaluasi semester peserta didik. Berdasarkan grafik lulusan tepat waktu, sejak diimplementasikan mulai tahun 2012 di program studi Obstetri dan Ginekologi FKUI, terbukti bahwa sistem kartu kendali dan formulasinya memberikan dampak positif dalam meningkatkan jumlah lulusan tepat waktu.
Syefri berharap ke depannya, dalam menghadapi revolusi 4.0, kartu kendali ini dapat dibuat dalam bentuk aplikasi smartphone yang bertujuan untuk lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses penilaian dan evaluasi peserta didik dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi FKUI. “Semoga ada kolaborasi yang terjalin antar program studi dokter spesialis sehingga formulasi kartu kendali ini dapat menjadi sebuah sistem yang terintegrasi milik FKUI,” pungkasnya.
Melalui kesempatan ini, Syefri juga menyampaikan rasa terima kasih yang besar kepada para pembimbingnya dalam menyusun karya inovatif tersebut yaitu Dr. dr. Kanadi Sumapradja, SpOG(K)., MSc dan Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K)., MPH, serta Ketua Program Studi Obstetri dan Ginekologi FKUI, dr. Fernandi Moegni, SpOG(K), yang telah memberi dukungan tanpa batas.
Di akhir perbincangan, Syefri berpesan bagi seluruh rekan-rekan tenaga kependidikan di FKUI untuk selalu bermimpi dan berusaha dalam mewujudkannya. “Jangan pernah takut untuk bermimpi. Setiap orang punya hak untuk memiliki impian, tumbuhkan keyakinan dalam diri disertai dengan usaha dan doa, InshaAllah akan berhasil dan sukses,” ujarnya sembari menutup obrolan.
Pimpinan dan segenap sivitas akademika FKUI mengucapkan selamat kepada Syepriyanto Endrizal, S.E atas prestasi yang diraih. Maju terus FKUI!
(Humas FKUI)