Promosi Doktor T. Susmiarsih

Promosi Doktor SusmiarsihPencanangan program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia dilakukan untuk mengatasi laju pertumbuhan penduduk. Salah satu program KB yang sedang dijalankan saat ini adalah perbaikan kualitas pemakaian kontrasepsi. Hal ini dikarenakan alasan kegagalan kontrasepsi, ketidakpuasan terhadap alat atau cara kontrasepsi, efek samping, dan kurang tersedianya alat atau metode KB.

Sejauh ini, metode kontrasepsi pada laki-laki masih terbatas pada senggama terputus, kondom, dan vasektomi. Metode tersebut masih menimbulkan masalah seperti rendahnya efisiensi, irreversibilitas dan adanya efek samping yang tidak diinginkan. Kontrasepsi yang ideal tentunya harus memenuhi beberapa syarat seperti pemakaian yang aman, efisien, reversible, tidak menimbulkan efek samping, lama pemakaian dapat diatur sesuai keinginan, tidak mengganggu hubungan seksual, tidak memerlukan bantuan medik atau control ketat selama pemakaian, cara penggunaannya yang sederhana dan dapat diterima oleh suami istri.

Berdasarkan kebutuhan tersebut, perlu dikembangkan bahan kontrasepsi pada laki-laki yang dapat memenuhi seluruh persyaratan tersebut. Salah satunya yaitu melalui jalur post-testikuler, yaitu dengan mengembangkan bahan-bahan inhibitor dari protein spesifik dalam epididimis atau spermatozoa. Bahan inhibitor tersebut diharapkan dapat menjadi antigen untuk mempengaruhi kemampuan spermatozoa memfertilisasi sel telur. Pendekatan vaksin kontrasepsi didasarkan pada antigen sperma yang potensial menstimulasi respon imunologis pada laki-laki dan perempuan hingga mengakibatkan infertilitas. Metode vaksin kontrasepsi ini dikembangkan untuk menghambat produksi gamet dan mengganggu fungsi spermatozoa dalam memfertilisasi telur, seperti motilitas, penetrasi ke getah mukus, reaksi akrosom dan kapasitasi spermatozoa.

Meskipun fertilisasi spermatozoa membuahi sel telur dapat dihambat melalui imunisasi langsung dengan spermatozoa utuh, yang diindikasikan sebagai metode kontrasepsi antisperma yang potensial, namun penelitian lebih lanjut menunjukkan spermatozoa utuh tidak dapat digunakan untuk mengembangkan vaksin kontrasepsi karena pada spermatozoa terdapat beberapa antigen yang ditemukan sama pada berbagai sel somatic. Dengan alasan ini, perlu dicari dan dikembangkan vaksin kontrasepsi hanya dengan satu antigen spesifik sperma yang efektif dalam mengatur fertilisasi, salah satunya melalui rekayasa subunit rekombinan.

Adalah T. Susmiarsih, S.Si, M. Biomed yang kemudian mengembangkan sebuah penelitian dalam upaya mencari bahan vaksin kontrasepsi pria dengan target utama protein yang berada pada spermatozoa yaitu kanal ion VDAC3. Penelitian memakan waktu yang cukup lama, sejak Juni 2011 hingga Januari 2014. Seluruh sampel penelitian dikerjakan di Laboraturium Biologi Oral FKG UI dan Laboratorium Departemen Biologi FKUI. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa antibodi poliklonal yang dihasilkan dapat digunakan dalam pengembangan vaksin kontrasepsi pada laki-laki.

Hasil penelitian tersebut dipaparkan dengan baik oleh T. Susmiarsih, S.Si, M.Biomed pada sidang promosi doktoralnya, Senin (6/7) lalu bertempat di Ruang Senat Akademik Fakultas (SAF) FKUI Salemba, Jakarta. Disertasi penelitian berjudul “Dasar Pengembangan Vaksin Kontrasepsi Laki-laki: Kloning dan Ekspresi Protein Rekombinan hVDAC3 (human Voltage Dependent Anion Channel 3) untuk Produksi Antibodi Poliklonal” ini berhasil dipertanggungjawabkan di hadapan tim penguji. Bertindak selaku ketua tim penguji adalah Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K) dengan anggota penguji Drs. Dwi Ari Pujianto, PhD; Dr. dr. Budiman Bela, SpMK; dan Prof. Dr. drh. Fachriyan Hasmi Pasaribu (Fakultas Kedokteran Hewan, IPB).

Selain dihadiri oleh kerabat dan kolega,  turut hadir pula pada sidang promosi doktor T. Susmiarsih, S.Si, M.Biomed, Bapak H. Soewardi, Wakil Ketua Mahkamah Agung RI bidang Non Yudisial. Di akhir sidang, Prof. dr. Pratiwi Pujilestari Sudarmono, SpMK(K), PhD, selaku ketua sidang mengangkat T. Susmiarsih, S.Si, M.Biomed sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Biomedik di FKUI. Promotor Prof. Drs. Purnomo Soeharso, PhD dan ko-promotor Dr. rer. Nat. dra. Asmarinah, MS serta drg. Endang W. Bachtiar, M. Biomed, PhD (Fakultas Kedokteran Gigi UI) berharap hasil penelitian ini dapat menjadi dasar pengembangan bahan vaskin kontrasepsi pria yang lebih efektif dan aman. (Mel/Dan/Die)