Promosi Doktor Robiatul Adawiyah

Promosi Doktor Robiatul AdhawiyahKriptokokokis merupakan infeksi oportunistik pada individu dengan imunokompromis atau sistem imun yang terganggu (AIDS, transplantasi organ padat, keganasan hematologi, kegagalan fungsi organ, pemakaian kortikosteroid jangka panjang dan lainnya) yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus sp. Diperkirakan satu juta individu telah terinfeksi jamur tersebut dan lebih dari 600.000 jiwa meninggal setiap tahunnya. Kriptokokokis dilaporkan dapat menginfeksi berbagai organ yaitu susunan saraf pusat, kulit, paru, mata, saluran kemih, otot, jantung, saluran cerna, kelenjar getah bening, kelenjar tiroid, kelenjar adrenal dan leher.

Di Indonesia, kriotokokokis meningkat sejalan dengan meningkatnya kasus AIDS. Keragaman spesies dan subspesies Cryptococcus pada satu episode infeksi sangat penting diketahui untuk membuktikan apakah manusia dapat diinfeksi oleh lebih dari satu spesies/subspesies jamur tersebut dalam satu waktu. Pengetahuan tentang keragaman fenotipik, genotype dan virulensi Cryptococcus memperkuat pengetahuan tentang kriptokokokis bagi para ilmuwan dan klinisi yang bertujuan akhir memperbaiki tata laksana penanganan kriptokokokis. Kepekaan Cryptococcus terhadap obat antijamur juga perlu diteliti karena tingkat keberhasilan terapinya di Indonesia masih tergolong rendah. Diperlukan penelitian untuk mengetahui hubungan keragaman dengan kepekaan Cryptococcus terhadap obat antijamur sebagai upaya peningkatan kewaspadaan para ilmuwan dan klinisi terhadap kriptokokokis.

Penelitian kemudian dilakukan oleh seorang staf pengajar Departemen Parasitologi FKUI, dr. Robiatul Adawiyah, M. Biomed sebagai karya disertasinya. Subjek penelitian berasal dari beberapa rumah sakit di Jakarta, RS Hasan Sadikin (Bandung), RS Sanglah (Denpasar) dan RS Dok Dua (Jayapura). Sampel yang didapat dari subjek penelitian kemudian dianalisis di Laboraturium Mikologi Departemen Parasitologi FKUI dan Centraal Bureau voor Schimmelcultures (CBS), Utrecht, the Netherlands. Hasil penelitian kemudian menunjukkan adanya keragaman karakteristik molekular dan faktor virulensi Cryptococcus.

Pemaparan penelitian tersebut dipresentasikan dengan baik oleh Robiatul Adawiyah pada sidang disertasi doktoralnya, Rabu (25/6). Disertasi berjudul “ Keragaman Karakteristik Molekuler, Faktor Virulensi, dan Hubungan Genotipe Isolat Cryptococcus dengan Kepekaan terhadap Obat Antijamur” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji. Bertindak selaku ketua tim penguji Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI dengan anggota tim penguji Dr. Drs. Heri Wibowo, MS; Dr. dr. Joedo Prihartono, MPH; dan dr. Ahmad Rizal Ganiem, SpS, PhD (FK Universitas Padjajaran, Bandung).

Di akhir sidang, Prof. dr. Rainy Umbas, SpU, PhD, selaku ketua sidang mengangkat Robiatul Adawiyah sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Biomedik di FKUI. Promotor Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK dan ko promotor Prof. Dr. dr. Retno Wahyuningsih, MS, SpParK dan Dr. Teun Boekhout (Centraal Bureau voor Schimmelcultures (CBS), Utrecht, the Netherlands) berharap hasil penelitian ini dapat membantu para klinisi dalam melakukan penanganan kriptokokokis di Indonesia.