Prevalensi kanker kolorektal meningkat di Asia dan menjadi keganasan ketiga yang paling sering ditemukan baik pada pria maupun wanita. Di Indonesia, kasus kanker kolorektal diperkirakan menjadi salah satu kasus kanker yang semakin sering ditemukan akhir-akhir ini dan termasuk satu dari lima kasus kanker yang lazim ditemukan pada penderita laki-laki dan perempuan.
Mengingat beban kanker yang meningkat di Negara-negara berembang termasuk Indonesia, sangatlah penting untuk menggali bahan yang mungkin memiliki sifat antipoliferatif terhadap sel tumor. Dari berbagai ekosistem, lebih dari 7.000 spesies tanaman bumi telah didokumentasikan sebagai tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai makanan dan pengobatan. Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati sebagai sumber gizi dan tanaman obat. Daun A.muricata (sirsak) diketahui mengandung Annonaceous acetogenins yang aktif secara biologis dan polifenol tanaman yang merupakan komponen penting dari diet manusia dan dianggap memiliki kemopreventif serta sifat terapeutik terhadap kanker.
Daun A.muricata telah dimanfaatkan secara tradisional sebagai minuman teh dalam bentuk ekstrak air dan sediaan yang dianggap aman. Ketertarikan terhadap produk herbal semakin berkembang di tingkat global. Saat ini, kedokteran konvensional mulai menerima penggunaan tanaman herbal apabila terbukti secara ilmiah. Untuk itu, diperlukan penelitian secara in vitro dan ex vivo untuk mengetahui apakah daun A.muricata dapat menginduksi sel kanker kolorektal dan memiliki efek pada peradangan, peningkatan kadar butirat feses, status gizi dan kualitas hidup pasien kanker kolorektal.
Sebuah penelitian kemudian dilakukan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dan Yayasan Kanker Indonesia dengan melibatkan 30 subjek penelitian. Hasil penelitian menemukan bahwa pada studi in vitro dan ex vivo, potensi kemopreventif ekstrak daun A.muricata dapat berperan dalam penatalaksanaan kanker kolorektal. Tentunya dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk dilakukan uji klinis.
Penelitian ini merupakan bagian dari disertasi dr. Lili Indrawati, M.Kes yang berjudul “Penelitian In Vitro, Ex Vivo dan Uji Klinik Daun Annona muricata (Sirsak) untuk Kanker Kolorektal”. Hasil penelitian disertasi ini berhasil dipertanggung jawabkan di hadapan tim penguji pada Kamis, (25/6) lalu di Ruang Senat Akademik Fakultas FKUI Salemba, Jakarta. Bertindak selaku ketua tim penguji dr. Rina Agustina, MSc, PhD dengan anggota tim penguji Dr. dr. Budiman Bela, SpMK(K); Ir. Inggrid S. Surono, MSc, PhD (SEAMEO-TROPMED); Dr. Nugroho Abikusno, MSc(nut), DrPH (FK Universitas Trisakti); dan Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, DEA, Apt (Fakultas Farmasi UGM).
Setelah menjalani sidang selama hampir dua jam, ketua sidang Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK mengangkat dr. Lili Indrawati, M.Kes menjadi doktor dalam bidang Ilmu Gizi di FKUI. Dalam sambutannya, promotor Prof. Dr. dr. Purwantyastuti, MSc, SpFK dan ko promotor Dr. dr. Murdani Abdullah, SpPD-KGEH berharap penelitian ini dapat menjadi acuan baru dalam pengobatan kanker kolorektal melalui pengobatan herbal. (Mel/Dan/Die)