Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang paling banyak dijumpai. DM tipe 2 mencapai lebih dari 90% semua populasi DM. Nefropati Diabetik (ND) merupakan kontributor utama peningkatan mortalitas dan morbiditas pada penyandang DM tipe 2 yang ditandai dengan albuminaria persisten (ACR > 300 mg/g kreatinin), pada 2 dari 3 pemeriksaan dihari yang berbeda selama 3 sampai 6 bulan. Patofisiologi terjadinya ND belum banyak diketahui. Faktor seperti hiperglikemia, hipertensi, hiperkolesterolemia dan proteinuria berkontribusi terhadap progresivitas kerusakan ginjal pada ND.
ND merupakan komplikasi mikrovaskular yang berkontribusi terhadap End Stage Renal Disease (ESRD) pada penyandang DM tipe 2. Polimorfisme gen apolipoprotein E (APOE) dihubungkan dengan dislipidemia merupakan faktor risiko untuk timbulnya ND.
Hingga saat ini mekanisme timbulnya ND akibat polimorfisme gen APOE belum jelas diketahui. Ini disebabkan 2 kemungkinan, pertama kelainan metabolism lipid yang berhubungan dengan polimorfisme gen APOE atau yang kedua karena efek langsung protein APOE terhadap sel mesangial ginjal. Gangguan metabolisme lipid yang dihubungkan dengan APOE 2 berkontribusi terhadap peningkatan lipoprotein kaya trigliserilda dan dapat membahayakan ginjal. Hingga saat ini, di Indonesia belum ada publikasi penelitian mengenai polimorfisme gen APOE pada ND penyandang DM tipe 2 di Indonesia.
Melihat hal tersebut, dr. Komariatun, SpPD, KGH, FINASIM kemudian melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh polimorfisme gen APOE terhadap kejadian ND pada penyandang DM tipe 2 di Palembang dan menganalisis pengaruh polimorfisme gen APOE terhadap perubahan profil lipid penyandang DM tipe 2 dengan ND. Penelitian dilakukan selama periode Januari 2014-Agustus 2014 dengan subjek penelitian diambil dari 3 rumah sakit di Palembang. Hasil penelitian membuktikan alel gen APOE 2 merupakan faktor risiko timbulnya ND pada penyandang DM tipe 2.
Hasil penelitian tersebut dipaparkan dengan baik oleh dr. Komariatun pada sidang promosi doktoralnya, Jumat (24/7) di Ruang Senat Akademik Fakultas FKUI, Salemba, Jakarta. Disertasi berjudul “Pengaruh Polimorfisme Gen Apolipoprotein E terhadap Kejadian Nefropati Diabetik Penyandang DM Tipe-2 di Palembang” ini berhasil dipertanggung jawabkan dihadapan tim penguji. Bertindak selaku ketua tim penguji yaitu Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, SpPD-KEMD, FINASIM dan anggota penguji Prof. dr,. Suzanna Immanuel, SpPK; Dr. dr. Joedo Prihartono, MPH; Prof. Dr. dr. Rully M. A. Roesli, SpPD, KGH, FINASIM (Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung); dan Dr. dr. Mgs. Irsan Saleh, M. Biomed (Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang).
Di akhir sidang, ketua sidang Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK mengangkat dr. Komariatun sebagai doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran FKUI. Promotor Prof. Dr. dr. Endang Susalit, SpPD-KGH, FINASIM dan ko-promotor Prof. dr. Slamet Suyono, SpPD-KEMD, FINASIM dan Prof. dr. Herawati A. Sudoyo, Ph.D (Lembaga Biologi Molekuler Eijkman) berharap agar hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan mengenai upaya preventif primer ND dengan memberikan terapi yang lebih tepat pada penyandang DM tipe 2 dengan polimorfisme gen APOE 2 di masa yang akan datang. (Mel/Dan/Die)