Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen seperti bakteri, jamur, virus, dan parasit. Penyakit infeksi adalah penyakit menular baik secara langsung mau pun tidak langsung. Penyakit infeksi masih menunjukkan prevalensi yang tinggi di beberapa Negara sehingga menjadi salah satu masalah kesehatan secara global. Mikroorganisme penyebab penyakit infeksi semakin cepat berkembang dan mudah bermutasi menjadi galur-galur baru yang bersifat resisten.
Di Indonesia, kasus infeksi yang disebabkan oleh bakteri Multi Drug Resistance (MDR) juga banyak ditemui khususnya yang terjadi di berbagai rumah sakit. Mikroba pathogen yang berasal dari gram negatif telah menunjukkan pola resisten terhadap antibiotic cefotaxime, ceftazidime, gentamicine, tetrasiklin, klorampenikol, ciprofloxacin dan contrimoxazole. Penggunaan antibiotik yang kurang rasional merupakan salah satu faktor pemicu terjadinya resistensi mikroba patogen terhadap antibiotik yang ada. Oleh karena itu, upaya untuk mengembangkan dan menemukan antibiotik baru perlu dilakukan secara terus menerus.
Senyawa alam merupakan sumber yang potensial untuk dieksplorasi guna memperoleh senyawa aktif antimikroba. Salah satunya adalah kelompok biosurfaktan lipopeptida yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Biosurfaktan adalah senyawa yang aktif berkerja di permukaan cairan yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Berbagai senyawa lipopeptida mempunyai aktifitas biologi yang tinggi, seperti aktifitas antikanker, antivirus, anti pembekuan darah, immunomodulator, antiadesif, antiparasit, antibakteri dan antijamur.
Pada umumnya, biosurfaktan lipopeptida yang dihasilkan oleh mikroorganisme jumlahnya sangat kecil. Peningkatan perolehan biosurfaktan lipopeptida dapat dilakukan dengan menggunakan teknik optimasi medium maupun kondisi proses fermentasi. Diperlukan juga isolasi senyawa aktif dalam rangka skrining terhadap mikroba penghasil biosurfaktan lipopeptida tersebut. Berdasarkan kebutuhan tersebut, dibuatlah sebuah penelitian yang bertujuan mengeksplorasi sumber daya alam lokal dengan melakukan isolasi dan skrining mikroba penghasil biosurfaktan lipopeptida yang mempunyai aktifitas antibakteri untuk tujuan aplikasi di bidang biomedis.
Penelitian kemudian dilakukan oleh Ir. Ahmad Wibisana, MT sepanjang Juni 2013 hingga Mei 2015. Sebanyak 123 isolat diteliti di Balai Pengkajian Bioteknologi, BPPT Kawasan Puspiptek, Setu, Tangerang Selatan. Hasil akhir penelitian ini memperoleh mikroba penghasil biosurfaktan lipopeptida yang diisolasi dari Palembang.
Paparan hasil penelitian tersebut kemudian dipresentasikan dengan baik oleh Ir. Ahmad Wibisana, MT pada sidang promosi doktoralnya yang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, Sp.PD-KEMD, Selasa (14/7) di ruang Senat Akademik Fakultas. Bertindak selaku ketua tim penguji pada sidang tersebut adalah dr. Anis Karuniawati, Ph.D, Sp.MK dengan anggota tim penguji Dra. Beti Ernawati Dewi, Ph.D; Dr. Melva Louisa, S.Si, M.Biomed; dan Dr. Drs. Agung Eru Wibowo, M.Si, Apt (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi).
Di akhir sidang, disertasi berjudul “Isolasi, Karakterisasi, dan Optimalisasi Produksi Biosurfaktan Lipopeptida yang Dihasilkan oleh Bacillus amyloliquefaciens MD4-12 dengan Aktivitas Antimikroba” berhasil mengantarkan Ir. Ahmad Wibisana, MT menjadi doktor dalam bidang Ilmu Biomedik di FKUI. Promotor Prof. dr. Pratiwi Pujilestari Sudarmono, Ph.D, Sp.MK(K) dan ko promotor Prof. Dr. rer.nat. Wahono Sumaryono, Apt (Universitas Pancasila) serta dr. T. Mirawati Sudiro, Ph.D berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan di bidang pengembangan obat yang bersumber dari bahan alam. (Mel/Dan/Die)