Pertumbuhan mukosa usus manusia belum sempurna saat dilahirkan, karena itu usus bayi sering dikatakan sebagai leaky gut. Pertumbuhan dan perkembangan usus bayi masih berlangsung hingga usia dua tahun. Inilah sebabnya mengapa kejadian infeksi dan diare banyak terjadi di bawah usia dua tahun. Saluran cerna dianggap sebagai organ imunologi terbesar dalam tubuh dan sistem imun mukosa saluran cerna seringkali merupakan lini terdepan pertahanan dalam melawan infeksi mikroba.
Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan biologis kompleks spesies spesifik yang disesuaikan secara sempurna memenuhi gizi dan kebutuhan imunologi bayi yang baru lahir. Berbagai data menunjukkan bahwa ASI memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit infeksi, sehingga pada bayi yang minum ASI terjadi penurunan angka kejadian infeksi dan diare. Efek anti infeksi ini disebabkan oleh beberapa senyawa bioaktif dalam kolostrum dan ASI. Selain senyawa bioaktif, ASI juga mengandung sitokin-sitokin.
Kematangan saluran cerna dapat diketahui dengan serangkaian pemeriksaan. Setelah bayi lahir, tentunya nutrisi yang didapat sangat mempengaruhi proses kematangan saluran cernanya. Beberapa tahun terakhir diketahui bahwa selain mengandung prebiotik (human milk olygosacharida), ASI juga mengandung probiotik. Namun belum diketahui, apakah probiotik ini memang terdapat di ASI ataukah suatu kontaminasi. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui apakah probiotik dapat menstimulasi pertumbuhan mukosa usus bayi, yang berarti mempercepat pematangan saluran cerna dan meningkatkan integritas usus bayi.
Penelitian kemudian dilakukan oleh dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, SpA(K) dan hasil penelitian kemudian dipaparkan oleh dr. Naomi dalam sidang promosi doktornya Rabu (28/9) lalu di Ruang Kuliah Parasitologi, FKUI Salemba, Jakarta. Disertasi berjudul “Pengaruh Pemberian Bifidobacterium Animalis Lactis HNO 19 (DR10) pada Ibu Hamil dan Menyusui terhadap Kandungan DR10, IL-8 dalam ASI dan Integritas Mukosa Usus Bayi” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji. Bertindak selaku ketua tim penguji, Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI, dan anggota tim penguji Prof. Dr. dr. Sudigdo Sastroasmoro, SpA(K); Prof. dr. Siti Boedina Kresno, SpPK(K); Prof. dr. Rulina Suradi, SpA(K); Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc; dan Dr. dr. Dwi Prasetyo, M.Kes, SpA(K) (Universitas Padjajaran).
Di ahir sidang, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK mengangkat dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, SpA(K) sebagai doktor dalam bidang ilmu kedokteran di FKUI. Promotor Prof. Dr. dr. Agus Firmansyah, SpA(K) dan ko promotor Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG(K) dan Dr. dr. Nani Dharmasetiawani, SpA(K) (RSIA Budi Kemuliaan) berharap hasil penelitian ini dapat membantu tata laksana yang optimal dan efektif sejak kehamilan, sehingga bayi yang lahir kesehatannya dapat lebih berkualitas. (Humas FKUI)