Pengaruh Asam Lemak Bebas dan Hidrokortison pada Renjatan Sepsis

Sepsis adalah sindrom klinis akibat disregulasi sistem imun sebagai respons terhadap infeksi yang mengakibatkan disfungsi organ atau gagal organ. Sepsis dapat berlanjut menjadi renjatan sepsis. Penyakit metabolik merupakan salah satu ancaman global kesehatan anak. Penyakit metabolik termasuk obesitas menyebabkan inflamasi steril (bukan disebabkan oleh patogen). Inflamasi sistemik pada renjatan sepsis dapat menyebabkan insufisiensi adrenal.

Pemberian hidrokortison pada renjatan sepsis diharapkan memperbaiki kontraktilitas jantung dan hemodinamik serta menurunkan ketergantungan terhadap obat vasoaktif. Hidrokortison juga mencegah recruitment sel inflamasi, proliferasi dan pelepasan mediator inflamasi. Namun hidrokortison tidak terbukti meningkatkan kejadian perdarahan saluran cerna, superinfeksi dan hiperglikemia.

Sebuah penelitian kemudian dilakukan oleh mahasiswa Program Doktor Ilmu Kedokteran FKUI, dr. Eka Nurfitri, SpA(K), sebagai penelitian disertasinya. Studi eksperimental ini bertujuan menilai pengaruh Asam Lemak Bebas (ALB) dan pemberian hidrokortison terhadap hemodinamik, kadar laktat, cedera paru dan kadar kortisol darah pada renjatan sepsis dengan model anak babi.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan enam belas ekor model anak babi berusia 6-8 minggu. Enam belas anak babi tersebut dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok lipid dan kelompok kontrol. Hasil penelitian memperlihatkan kadar ALB yang tinggi memperberat inflamasi dan merupakan faktor risiko terjadinya insufisiensi adrenal relative (IAR).

Hasil penelitian tersebut kemudian dipresentasikan oleh dr. Eka Nurfitri, SpA(K) pada sidang promosi doktoralnya Selasa (10/1) lalu d Ruang Kuliah Parasitologi, FKUI Salemba. Disertasi berjudul “Pengaruh Asam Lemas Bebas dan Pemberian Hidrokortison terhadap Hemodinamik, Laktat, Cedera Paru dan Kortisol Darah pada Renjatan Sepsis Model Anak Babi” ini berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji yang diketuai oleh Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI dengan anggota tim penguji Prof. dr. Suzanna Immanuel, SpPK(K); Dr. dr. Hindra Irawan Satari, MMPaed.Trop, SpA(K); Dr. dr. Joedo Prihartono, MPH; dan Dr. dr. Dadang Hudaya Somasetia, SpA(K) (Universitas Padjajaran).

Di akhir sidang, Prof. dr. Rainy Umbas, SpU(K), PhD selaku ketua sidang, mengangkat dr. Eka Nurfitri, SpA sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di FKUI. Dalam sambutannya, promotor Prof. dr. Jose R.L. Batubara, SpA(K), PhD dan ko promotor Dr. drh. Gunanati, MS (Institut Pertanian Bogor) dan Dr. dr. Zakiudin Munasir, SpA(K) berharap hasil penelitian ini dapat segera diterapkan ke manusia untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik pada bayi dan anak dengan obesitas. (Humas FKUI)

Mulai chat
💬 Butuh bantuan?
Scan the code
Halo 👋
Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Waktu Operasional
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional akan direspon pada hari kerja berikutnya.