Penelitian Yogurt Jali sebagai Pangan Fungsional Penderita DM tipe 2

Meningkatnya jumlah penderita Diabetes Mellitus (DM) masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia. Data dari WHO memperkirakan bahwa jumlah penyandang DM di Indonesia pada tahun 2025 akan menempati peringkat ke-5 di dunia.

Pengaturan makan merupakan salah satu dari tatalaksana DM yang mampu berfungsi untuk mengontrol kadar glukosa darah.

DM tipe 2 dapat disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin dan/atau resistensi insulin pada jaringan target. DM tipe 2 dapat menyebabkan berbagai komplikasi makrovaskuler seperti penyakit jantung koroner dan aterosklerosis, serta komplikasi mikrovaskuler seperti retinopati, nefropati, dan neuropati diabetik.

Salah satu patofisiologi terjadinya DM tipe 2 adalah kondisi disbiosis atau ketidakserasian mikroba usus yang berisiko meningkatkan LPS (lipopolisakarida) yang berasal dari selubung bakteri gram negatif, meningkatkan inflamasi epitel usus, penurunan tight junction usus dan peningkatan permeabilitas usus.

Penurunan tight junction usus akan meningkatkan inflamasi derajat rendah sebagai pemicu resistensi insulin dan peningkatan kadar glukosa darah.

Jali (Coixlacryma-jobi) merupakan tumbuhan tradisional Indonesia yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Namun, saat ini Jali sudah mulai dilupakan. Setiap 100 gram biji jali kering mengandung 24,9 gram fruktooligosakarida.

Yogurt merupakan minuman atau makanan yang terbuat dari susu sapi dengan bakteri penghasil asam laktat seperti Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Saat ini masyarakat sudah mengenal yogurt sebagai salah satu minuman atau makanan yang bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna. Namun, manfaat yogurt bagi penyandang DM tipe 2 dalam mengontrol kadar glukosa darah, masih belum diketahui.

Berdasarkan latar belakang tersebut, dr. Nanny Djaya, MS, SpGK, peneliti dari program Doktor Ilmu Gizi FKUI, melakukan penelitian untuk mengetahui manfaat pemberian yogurt berbahan Jali dalam memperbaiki inflamasi epitel usus dan mengontrol glukosa darah pada penyadang DM tipe 2.

Penelitian menggunakan randomized controlled trial parallel group study untuk menilai pengaruh pemberian yogurt dan yogurt jali selama 12 minggu pada 60 subjek penyandang DM tipe2 yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yogurt dan yogurt jali.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian yogurt Jali dapat menurunkan berat badan, gula darah puasa (GDP), GLP-1 dan kalprotektin (CP) dibandingkan dengan pemberian yogurt tanpa jali. Temuan ini membuktikan bahwa yogurt jali dapat bermanfaat sebagai pangan fungsional untuk membantu  mengontrol kadar glukosa darah penyandang DM tipe 2.

Hasil  penelitian tersebut kemudian dipresentasikan dengan baik oleh dr. Nanny Djaya, MS, SpGK pada sidang promosi doktornya, Kamis (28/6) lalu di Ruang Auditorium Lt. 3 Gedung IMERI-FKUI, Salemba. Disertasi berjudul “Pengaruh Yogurt yang Diperkaya dengan Probiotik La5Bb12 dan Prebiotik Jali terhadap Kadar GLP-1, Glycated Albumin, Kadar Butirat dan, Calprotectine Penyandang Diabetes Mellitus Tipe 2” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji. Bertindak selaku ketua tim penguji dr. Rina Agustina, M.Sc, PhD dengan anggota tim penguji Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah, SpPD-KGEH; Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD; Prof. Dr. dr. Ratna Juwita Hatma, MPH (Fakultas Kesehatan Masyarakat UI); dan Dr. dr. Soegianto Ali, M.Med.Sc (Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya).

Di akhir sidang, Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, selaku ketua sidang mengangkat dr. Nanny Djaya, MS, SpGK sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Gizi di FKUI. Melalui sambutannya, promotor Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD dan ko promotor Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK(K) dan Prof. Dr. Ir. Maggy Thenawidjaja Suhartono (Institut Pertanian Bogor) berharap hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan rujukan penelitian pada kasus DM tipe 2 di Indonesia atau penelitian selanjutnya sehingga dapat bermanfaat lebih luas dalam penatalaksanaan DM tipe 2. (Humas FKUI)