Peneliti IMERI-FKUI Raih Penghargaan Pada Ajang Internasional di Australia 

Sivitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) terus berprestasi dengan meraih berbagai penghargaan bergengsi di kancah internasional. Kali ini prestasi diraih oleh Asisten Riset dari Klaster Human Reproduction, Infertility, and Family Planning (HRIFP) Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI-FKUI), Pritta Ameilia Iffanolida, S.Si., M.Biomed dan Kresna Mutia, M.Si. Mereka berhasil mendapatkan penghargaan Young Investigator Awardee dan Best Oral Presentation Award dalam acara The 12th Asian Pacific Initiative on Reproduction (ASPIRE) 2023 yang diselenggarakan pada 7-10 September 2023  di Adelaide Convention Centre, Australia.

Tahun ini, The 12th ASPIRE menerima 383 abstrak dengan 20 tema yang berbeda. Sebanyak 67 abstrak diantaranya berasal dari Indonesia termasuk 13 abstrak, 11 oral presentation, dan 2 poster presentation yang berasal dari FKUI.

Asisten Riset dari Klaster HRIFP IMERI-FKUI, Kresna Mutia, M.Si (kiri) dan Pritta Ameilia Iffanolida, S.Si., M.Biomed (kanan) torehkan prestasi pada ajang internasional di Australia.

Kresna Mutia berhasil masuk ke dalam 5 besar Young Investigator Award dengan mengusung abstrak ilmiah yang berjudul, “miR-135b Expression Correlated With Aneuploidy In Trophectoderm And Spent Culture Media From Ivf Patients: An Approach To Non-Invasive Screening For Embryo Quality Assessment”.

Kresna menjelaskan penelitian yang dilakukannya adalah mengenai metode nir-invasif dalam menentukan kualitas embrio dengan menggunakan pendekatan microRNA (miRNA), yaitu ekspresi miR-135b pada pasien yang menjalani In Vitro Fertilization (IVF) atau program bayi tabung diikuti dengan pemeriksaan kromosom dengan menggunakan teknik Next Generation sequencing (NGS).


Sejalan dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh klaster HRIFP IMERI FKUI, ekspresi miR-135b juga terekspresi lebih tinggi pada wanita dengan infertilitas dan meningkat seiring dengan bertambahnya usia yang dapat menyebabkan kegagalan dalam implantasi serta menurunkan angka keberhasilan kehamilan dalam program IVF. Sehingga dapat disimpulkan bahwa miR-135b berpotensi menjadi salah satu kandidat penanda biologis dalam menentukan kualitas embrio untuk dapat meningkatkan angka keberhasilan dalam program IVF.

Lebih lanjut ia menyampaikan harapannya, “Semoga prestasi ini dapat menambah semangat dan motivasi untuk diri sendiri serta rekan-rekan peneliti muda di lingkungan IMERI FKUI dan di Indonesia secara umum, untuk dapat terus mengembangkan penelitian kreatif dan inovatif yang bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Kresna Mutia.

Sementara itu, Pritta Amelia Iffanolida meraih penghargaan sebagai Best Oral Presentation Award. Abstrak yang disampaikan Pritta pada ASPIRE 2023 berjudul “Result of Non-Invasive Preimplantation Genetic Testing For Aneuploidy in Different Culture Medium Condition. 

Riset ini adalah untuk mengembangkan metode nir-invasif untuk preimplantation genetic testing (PGT) yang merupakan suatu teknik yang dikerjakan di dalam siklus fertilisasi in vitro (FIV) dengan tujuan mendeteksi adanya kelainan kromosom pada embrio untuk meningkatkan angka keberhasilan kehamilan.


Pritta mengungkapkan perasaannya yang sangat bangga dapat meraih prestasi ini, “Saya sangat excited bisa mendapatkan kesempatan mengikuti ajang ini. Hal ini membuktikan bahwa riset dari IMERI FKUI bisa bersaing dengan negara-negara lain di Asia Pasific. Saya juga ingin berterima kasih kepada Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K)-FER, MPH; Prof. Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K)-FER, MPH, dan Prof. Dr. dr. R Muharam, SpOG(K)-FER, MPH serta para peneliti senior lainnya di klaster HRIFP, IMERI FKUI atas bimbingan dan semangatnya selama ini sehingga saya bisa mengembangkan penelitian ini. Saya berharap kedepannya penelitian ini dapat berguna untuk mempermudah akses bagi para wanita yang sulit dalam memiliki keturunan,” ungkap Pritta. 

ASPIRE merupakan organisasi Asia Pasifik untuk praktisi IVF atau bayi tabung, yang anggotanya terdiri dari dokter kandungan spesialisasi IVF, embriologist, andrologist, dan biologist. Program ilmiah ASPIRE 2023 menampilkan lokakarya pra-kongres, yang diselenggarakan oleh kelompok minat khusus ASPIRE, sesi Ilmiah, sesi petunjuk, debat, serta sesi temu pakar di bidang  kedokteran reproduksi baik di dalam maupun di luar kawasan Asia Pasifik.

(Humas FKUI)