Pemuda dan SDGs: Catatan Peran Mahasiswa Universitas Indonesia dalam The 2nd International Student Leader Meeting 2023

Generasi muda adalah agen perubahan yang memiliki peran krusial dalam mencapai Sustainable Development Goals atau SDGs. Sejalan dengan visi tersebut dan komitmennya dalam membangun lingkungan kampus yang berkelanjutan, Universitas Indonesia (UI) turut ambil bagian dalam penyelenggaraan The 2nd International Student Leader Meeting 2023 yang diselenggarakan pada 23-25 November 2023 di Bukhara State University, Uzbekistan. Forum ini menjadi wahana bagi mahasiswa dari berbagai negara untuk aktif berkontribusi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

The 2nd International Student Leader Meeting 2023 juga menjadi momentum penting khususnya bagi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk membagikan pengalaman nyata dan aksi yang telah dilakukan di Indonesia. Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua Program Studi Doktor Ilmu Biomedik (PDIB) FKUI Prof. Dr. rer. nat. Dra. Asmarinah, M.S dan mahasiswa PDIB dr. Tiar M. Pratamawati, serta mahasiswa Program Magister Ilmu Biomedik (PMIB) FKUI Aisya Alma Asmiranti Kartika S.Si dan Milya Urfa Ahmad, S.Si. Kehadiran dosen dan mahasiswa FKUI ini tidak hanya sebagai representasi, tetapi juga memperkuat kesadaran global akan peran penting generasi muda dalam mewujudkan keberlanjutan.

Universitas Indonesia (UI), sebagai salah satu kampus unggulan di Indonesia, sejak tahun 2010 telah mendorong kesadaran lingkungan dengan menginisiasi UI GreenMetric World University Ranking. Melibatkan 39 indikator dalam 6 kriteria, pemeringkatan ini menjadi cermin dari komitmen UI terhadap isu-isu lingkungan dan sebagai langkah konkret untuk menciptakan kampus yang peduli terhadap lingkungan.

Upaya lanjutan yang dilakukan UI adalah dengan mengembangkan SDGs Hub Universitas Indonesia. Sebagai pusat kegiatan dan program, SDGs Hub menjadi landasan bagi pencapaian pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Dalam konteks inisiatif ini, UI telah mengambil langkah strategis dengan mengintegrasikan prinsip #NoOneLeftBehind dan Tridharma Perguruan Tinggi.

Kehadiran Prof. Asmarinah pada forum internasional tersebut adalah untuk menjadi salah satu panelis dalam diskusi panel bersama dengan beberapa expertise seperti Dr. Junaidi, S.S., M.A. (Vice Chair of UI GreenMetric); Dr. Slawormir Wroblewski (Deputy Rector of International Agriculture University); dan Associate Professor Z.S. Nurov (Head of the Department of Quality Assurance in Education, BSU). Diskusi panel ini dimoderatori oleh Muhammad Umar Aslam (Educationist, Youth Activist CBD IMPS), dan membahas mengenai bagaimana pentingnya sustainable university serta bagaimana kerja sama antara universitas dan mahasiswa dapat membangun kehidupan yang berkelanjutan.

Dalam sesi ini Prof. Asmarinah menyampaikan mengenai aksi nyata Universitas Indonesia khususnya Fakultas Kedokteran dalam menciptakan sustainable university. Selain itu beliau juga menyampaikan bagaimana sistem akademik di Universitas Indonesia berusaha secara optimal memberikan fasilitas dan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan akademik dan non-akademik.

Sementara itu, mahasiswa FKUI yang turut hadir pun tidak hanya sekadar menjadi pendengar, tetapi juga peserta yang aktif memberikan kontribusi ide-ide segar dan solusi kreatif untuk tantangan global melalui diskusi panel. Seperti Aisya Alma Asmiranti Kartika S.Si yang menjadi panelis dalam diskusi panel “Innovation and Adaptation in Higher Education Skills for the Future” dengan topik Setting and Infrastructure. Di sesi ini, Aisya Alma menyampaikan terkait dengan kontribusinya dalam membangun gedung pusat belajar (educational center) di salah satu desa di pelosok Kabupaten Purworejo. Tujuan pembangunan pusat belajar tersebut adalah menciptakan sustainable education and inclusive education bagi anak-anak pedesaan, sehingga mereka memiliki akses yang sama baiknya dengan anak-anak di daerah kota.

Mahasiswa FKUI lainnya, dr. Tiar M. Pratamawati juga berkesempatan menjadi panelis pada sesi yang sama dengan topik Research and Education. Tiar berbagi pengalaman mengenai bagaimana pendidikan dan penelitian berperan dalam mendukung keberlanjutan. Sebagai seorang pengajar di salah satu perguruan tinggi di Cirebon, Tiar menekankan bahwa peran dosen sangat krusial dalam mentransfer pemahaman dan meningkatkan kesadaran mengenai gaya hidup berkelanjutan kepada para mahasiswa. Hal ini bertujuan untuk membentuk generasi mendatang yang memahami dan menerapkan nilai-nilai keberlanjutan dalam kehidupan mereka.

Pada forum ini pun, mahasiswa PMIB FKUI Milya Urfa Ahmad, S.Si menjadi perwakilan Indonesia dalam menandatangani International Youth Declaration yang berisikan komitmen pemuda dari berbagai negara untuk menciptakan dunia yang lebih sustainable.

“Kunjungan ke Bukhara Ecocenter juga memberikan perspektif baru mengenai kondisi kritis beberapa spesies langka di dunia yang harus dilindungi. Interaksi dengan delegasi dari berbagai negara memberikan wawasan mendalam tentang perbedaan konteks dan tantangan yang dihadapi masing-masing negara dalam mencapai SDGs. Diskusi ini mendorong para delegasi untuk berpikir secara global, memperluas wawasan, dan merumuskan solusi inovatif untuk tantangan yang kompleks,” kata Aisya Alma.

Aisya Alma juga menjelaskan bahwa salah satu kegiatan dalam program ini adalah aksi penanaman pohon Haloxylon (Saxaul) di Kyzyl Kum Desert. Tindakan ini tidak hanya memiliki dampak langsung pada lingkungan, tetapi juga menciptakan kepedulian terhadap keberlanjutan di kalangan pemuda.

Partisipasi aktif delegasi FKUI dalam The 2nd International Student Leader Meeting 2023 tidak hanya mencerminkan kualitas akademis mereka tetapi juga menunjukkan semangat kepemimpinan, kerjasama internasional, dan keinginan untuk menjadi agen perubahan positif dalam skala global. Dengan demikian, mereka tidak hanya mewakili universitas dan negara tetapi juga mencerminkan semangat inklusivitas dan kolaborasi yang menjadi nilai inti dari pendidikan tinggi modern.

(Humas FKUI)