Nyeri Haid : Apa yang Perlu Anda Waspadai?

Rasa nyeri yang hadir menjelang atau pada saat haid kerap dialami oleh para wanita. Nyeri ini tentu sangat tidak nyaman dan dapat menggangu aktivitas sehari-hari. Sebagian orang menganggap nyeri haid sebagai sesuatu hal yang biasa, namun ternyata banyak faktor yang perlu diwaspadai oleh para wanita yang mengalami nyeri haid.

Melalui telewicara dengan Radio Republik Indonesia (RRI) pada 1 Desember 2021, pakar Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. dr. R. Muharam, Sp.OG(K), MPH menjelaskan bahwa nyeri haid itu bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu nyeri yang timbul berdasarkan adanya gangguan kontraksi dari rahim sendiri, ada juga yang karna gangguan patologinya.

“Dan ini bisa terjadi pada usia manapun yang sudah mengalami haid, kadang terjadi pada awal haid atau setelahnya. Haid itu seharusnya tidak harus disertai dengan nyeri perut, karna biasanya orang beranggapan nyeri haid itu merupakan hal biasa, tapi itu juga tidak bisa dianggap biasa,” tutur dr. Muharram.

Jika mengalami nyeri haid, harus dilihat apa memang ada kontraksi berlebihan pada rahimnya atau ada patologinya, dan harus mencari penyebabnya. Kadang-kadang ada beberapa yang namanya prostaglandin yang menyebabkan nyeri berlebih. Atau bisa disebabkan karena adanya endremeteosis yang juga bisa menyerang bayi atau remaja bahkan lansia.

“Nyeri yang perlu obat-obatan atau nyeri yang susah hilang dan dia butuh hal untuk menghilangkan rasa sakit itu yang harus diperhatikan. Dampak jika seseorang menghilangkan rasa nyeri menggunakan penkilar Ketika haid, kalau lama kelamaan hal ini akan mempengaruhi ginjal dan menyebabkan kerusakan,” kata dr. Muharram.

Lebih jauh Dosen dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI-Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo tersebut menjelaskan bahwa kasus terbanyak nyeri haid itu adalah indometreosis, yaitu sel-sel indometriumnya ada yang tumbuh di luar Rahim. Jadi saat wanita haid, dia ikut berkembang dan menimbulkan nyeri. Faktor terburuknya bisa menyebabkan kista.

Nyeri haid dapat mengganggu aktivitas hidup seperti tidak masuk kantor atau sekolah, terkadang nyeri tersebut sampai membuat uring-uringan dan pingsan, jika dibiarkan nyeri ini akan merusak otot Rahim jika tumbuhnya di otot rahim, dan bisa juga menganggu sel telur.

Endremeteosis, menurut dr. Muharram, bisa disebabkan karna faktor gen atau keturunan dan bisa juga terjadi karena darah haid kembali ke perut sehingga sistem pembuangan sampah dalam perut tidak baik.

“Dan dapat dikurangi potensinya dengan menjaga pola makan, pola hidup, karna dari teori yang ada yang bisa kendalikan adalah dengan sistem imun. Jangan meremehkan nyeri haid ini dan menjaga kesehatan dengan berolahraga dan makan makanan yang sehat. Dan jangan terlena segera menuju dokter jika sudah harus di periksa.”


*Artikel ini ditulis ulang dari program telewicara kesehatan kerja sama FKUI dengan Radio Republik Indonesia. Rekaman telewicara dapat didengarkan ulang melalui Spotify Info Sehat FKUI untuk Anda.


(Humas FKUI)