Model Sistem Skor Baru untuk Prediksi Mutasi KRAS pada Kanker Kolorektal

Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan keganasan yang saat ini masih menjadi penyebab kematian urutan ketiga terbanyak pada kasus kanker di seluruh dunia. KKR dapat terjadi melalui berbagai jalur mekanisme, antara lain jalur chromosomal instability (CIN), jalur microsatellite instability (MSI), dan jalur CpG Island Methylator Phenotype (CIMP)/jalur serrated. Dahulu, mutasi KRAS juga dianggap sebagai salah satu karakteristik model adenoma-carcinoma Vogelstein/jalur CIN. Jalur serrated diketahui banyak melibatkan mutasi gen KRAS menyebabkan hambatan pada proses apoptosis sel. Salah satu petanda tumor yang aktif diteliti adalah mengenai gen P53 dan Bcl-2. Jika fungsi gen P53 terganggu, maka terjadi instabilitas genom dan ploriferasi sel sehingga terbentuk kanker. Penurunan level Bcl-2 menyebabkan kematian sel karena apoptosis, sedangkan ekspresi Bcl-2 yang kuat membuat sel epitel tidak mengalami apoptosis dan menyebabkan transformasi kanker.

Adenokarsinoma serrated (AKS) adalah salah satu tipe adenokarsinoma kolorektal (AKK) yang banyak diteliti saat ini. Gambaran histomorfologik AKS belum banyak diketahui secara luas. Salah satu kriteria untuk memudahkan diagnosis suatu lesi AKS adalah dengan delapan kriteria yaitu keberadaan epitel serrated, sitoplasma eosinofilik, sitoplasma banyak, inti vesikular, anak inti nyata, tidak adanya nekrosis tumor atau nekrosis tumor, produksi musin intra atau ekstraselular dan cell balls atau papillary rods.

Berdasarkan latar belakang tersebut sangat diperlukan penelitian di Indonesia untuk menentukan kriteria gambaran histomorfologik yang dapat memprediksi kemungkinan adanya mutasi KRAS. Model prediksi mutasi KRAS berdasarkan gambaran histomorfologik AKS dan atau ditambah dengan pemeriksaan ekspresi protein P53 dan Bcl-2, diharapkan dapat membantu klinisi untuk membuat model skoring dan juga dapat membantu sentra diagnostik yang belum memiliki pelayanan patologi molekuler dalam menegakkan diagnosis.

dr. Diah Rini Handjari, SpPA(K), peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melakukan penelitian tersebut dan mendapatkan hasil suatu sistem skor baru untuk mempredikasi adanya mutasi KRAS berdasarkan epitel serrated, lokasi inti sel, kondisi inti, dan adanya musin.

Hasil  penelitian tersebut kemudian dipresentasikan dengan baik oleh dr. Diah pada sidang promosi doktoralnya, Jumat (13/1) lalu di Ruang Kuliah Parasitologi, FKUI Salemba. Disertasi berjudul “Model Prediksi Status Mutasi KRAS pada Adenokarsinoma Kolorektal Tipe Serrated Berdasarkan Gambaran Histomorfologik serta Ekspresi P53 dan BCL-2” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji. Bertindak selaku ketua tim penguji adalah Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI dengan anggota tim penguji Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc; dr. Maria Fransisca Ham, PhD, SpPA(K); dan Prof. dr. Syarifuddin Wahid, PhD, SpPA(K) (Universitas Hasanuddin).

Di akhir sidang, Prof. dr. Pratiwi P. Sudarmono, SpMK, PhD, selaku ketua sidang mengangkat dr. Diah Rini Handjari, SpPA(K) sebagai doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di FKUI. Dalam sambutannya promotor Prof. dr. Mpu Kanoko, PhD, SpPA(K) dan ko-promotor dr. Nuryati Chairani Siregar, MS, PhD, SpPA(K) serta Prof. Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD-KHOM berharap hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk memeriksa status mutasi KRAS berdasarkan gambaran histomorfologik, sehingga dapat digunakan dalam pemilihan terapi, penilaian prognosis, dan konseling keluarga. (Humas FKUI)