Mengalami Lupa Pada Usia Muda

Walau identik dialami oleh orang yang sudah lanjut usia, lupa atau menjadi pelupa pasti pernah dialami oleh semua orang berapa pun usianya. Ternyata lupa menjadi cukup serius di bidang medis, lalu bagaimana sebetulnya kita bisa lupa?

Melalui program telewicara bersama Radio Republik Indonesia (RRI) pada tanggal 1 Juli 2022, staf pengajar Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Pukovisa Prawirohardjo, Sp.S(K), Ph.D menjelaskan bahwa lupa belum tentu sebuah gangguan.

“Lupa sebenarnya bagus dari sisi kita jadi melupakan hal yang tidak terlalu penting. Hal itu risiko terjadi pada usia tua, namun usia muda pun selama mempunyai otak pasti bisa lupa. Karna itu masalahnya ada pada otak,” ucap dr. Pukovisa.

Menurutnya, selama seseorang memiliki organ berupa otak maka bisa mengalami lupa. Lupa juga bisa terjadi akibat ada masalah pada otaknya, seperti kecelakaan, terbentur keras, ada infeksi, tumor, stroke, termasuk juga kondisi-kondisi yang menyebabkan fungsi memori turun, misalnya depresi atau kecemasan berlebihan.

Karena lupa bisa menjadi bermasalah, maka sebaiknya tidak menyepelekan lupa terutama di usia muda.

“Kita mesti cek kalau memang nanti ada penyakitnya kita harus temukan dan kita harus bereskan supaya tidak melebar kemana-mana. Misalnya itu semakin sering, jadi mungkin kita lupa sesekali dengan barang itu wajar, kalau terlalu sering itu semakin sukar untuk mencari  ingatan yang diharapkan sudah bermasalah,” kata dr. Pukovisa.


*Artikel ini ditulis ulang dari program telewicara kesehatan kerja sama FKUI dengan Radio Republik Indonesia. Rekaman telewicara dapat didengarkan ulang melalui Spotify Info Sehat FKUI untuk Anda.


(Humas FKUI)