Manfaat Kedelai bagi Terapi Obat Pasien Diabetes Mellitus

Penderita Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan hingga lebih dari 20 juta jiwa pada tahun 2030. DM merupakan kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia karena terjadi kelainan sekresi insulin dan atau resistensi seluler insulin.

Sebuah penelitian melaporkan bahwa pemberian antioksidan cukup efektif dan murah serta dapat bermanfaat bagi pengelolaan beberapa penyakit termasuk DM dan komplikasi terkait. Kedelai  diketahui sebagai salah satu bahan yang banyak mengandung antioksidan genistein yang diharapkan dapat membantu penanggulangan DM. Kedelai, banyak dikonsumsi di Negara-negara Asia selama berabad-abad sebagai sumber protein.

Kedelai juga diketahui mengandung fitokimia seperti isoflavon, asam fitat, saponin dan oligosakarida. Isovlafon utama dalam kedelai adalah genistein dan daidzein yang mempunyai berbagai aktivitas estrogenik, antioksidan, antiosteoporotik dan anti kanker. Genistein pada kedelai dapat menghambat pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS) dan paparan genistein selama 48 jam dapat meningkatkan sekresi insulin baik. Berdasarkan latar belakang tersebut, diperlukan sebuah penelitian untuk mengetahui efek pemberian ekstrak kedelai pada penderita DM.

Penelitian kemudian dilakukan oleh Drs. Muhammad Samsul Mustofa, M.S sebagai penelitian disertasinya. Sebanyak 60 ekor tikus putih dilibatkan pada penelitian tersebut dan mendapatkan hasil bahwa ekstrak kedelai dapat menurunkan kadar glukosa darah puasa.

Paparan hasil penelitian kemudian disampaikan pada sidang promosi doktoral, Senin (9/1) lalu di Ruang Kuliah Parasitologi, FKUI Salemba. Disertasi berjudul Pengaruh Ekstrak Kedelai terhadap Kadar MDA, GSH, Insulin, Konsentrasi Telomerase, Ekspresi Telemorase Reserve Trascriptase (TERT) dan Jumlah Sel β pada Tikus Diabetes Mellitus yang Diinduksi Aloksan” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD dengan anggota tim penguji Dr. dr. Ani Retno Prijanti, M. Biomed; Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc; dr. Ahmad Aulia Jusuf, AHK, PhD dan Prof. drh. Dondin Sajuthi, MST, PhD (Institut Pertanian Bogor).

Setelah menjalani presentasi hasil, diskusi dan tanya jawab, Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK, selaku ketua sidang, mengangkat Drs. Muhammad Samsul Mustofa, M.S sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Biomedik di FKUI. Dalam sambutannya, promotor Prof. dr. Fransiscus D. Suyatna, PhD, SpFK(K) serta ko-promotor Prof. dr. Mohamad Sadikin, DSc dan Drs. Dwi Ari Pujianto, MS, PhD berharap hasil penelitian ini dapat membantu pasien DM dalam memaksimalkan terapi obat. (Humas FKUI)

Mulai chat
💬 Butuh bantuan?
Scan the code
Halo 👋
Ada pertanyaan atau hal yang bisa kami bantu?

Waktu Operasional
Senin - Jumat 08.00 - 16.00 WIB
Pesan yang masuk di luar waktu operasional akan direspon pada hari kerja berikutnya.