Vito Filbert Jayalie, mahasiswa FKUI angkatan 2011 berhasil meraih prestasi sebagai 1st Runner-up of the Oral Presenter dalam ajang 9th Malaysia Indonesia Brunei Darussalam (MALINDOBRU) Medical Science Conference 2015 yang diselenggarakan di Universiti Brunei Darussalam (UBD) pada 11 – 13 Juni 2015 yang lalu.
Ajang MALINDOBRU Medical Science Conference merupakan ajang tahunan hasil kerjasama di bidang pendidikan dan penelitian kedokteran antara Universiti Kebangsaan Malaysia Medical Center (Malaysia), Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Indonesia), dan Institute of Medicine Universiti Brunei Darussalam (Brunei Darussalam). Kegiatan MALINDOBRU Medical Science Conference telah dimulai sejak tahun 2005 dan pada tahun ini mengusung tema “Transdisciplinary Approach in Healthcare Research”.
Penelitian yang Vito presentasikan pada ajang 9th MALINDOBRU Medical Science Conference 2015 berjudul “Ragulator (p14) and Target of Rapamycin Complex 1 (TORC1), A Promising Target for Cancerous Cell Growth”. Penelitian ini dilakukan saat Vito berkesempatan mengikuti Internship Program dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST) di Jepang, tepatnya di Cell Signalling Laboratory (laboratorium khusus yang mempelajari tentang jaras persinyalan sel). Di laboratorium itulah, secara spesifik Vito mempelajari komunikasi antar sel yang mengatur tentang pertumbuhan dan metabolisme dari sel, yakni jaras persinyalan TORC1. TORC1 saat ini diketahui berperan besar dalam pertumbuhan sel kanker. Lebih spesifik lagi, dari jaras persinyalan ini, Vito mempelajari tentang bagaimana peran dari gen p14 yang mengatur sintesis protein dari sel terhadap pertumbuhan sel. Secara umum, tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas pertumbuhan dari sel yang kehilangan gen p14.
Sel yang digunakan adalah sel ragi (Saccharomyces pombe) sebagai model untuk mempelajari peran gen p14 dalam pertumbuhan sel. Melalui hasil penelitian ini, diketahui bahwa p14 memiliki peranan penting dalam pertumbuhan sel dan studi ini dapat menjadi dasar untuk mempelajari pertumbuhan sel yang berlebihan seperti pada sel kanker.
Keikutsertaan Vito pada ajang 9th Malaysia Indonesia Brunei Darussalam (MALINDOBRU) Medical Science Conference 2015 tidak lepas dari prestasi dia sebelumnya saat menjuarai sebuah kompetisi ilmiah internasional di Groningen, Belanda. Berkat prestasi tersebut, Vito berkesempatan untuk menjadi bagian dari delegasi FKUI di ajang 9th Malaysia Indonesia Brunei Darussalam (MALINDOBRU) Medical Science Conference 2015 yang dipimpin oleh Prof. dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS.
Pengalaman mengikuti konferensi ilmiah tingkat internasional diakui Vito semakin memperluas cakrawalanya mengenai dunia pendidikan dan riset kedokteran. Berbagai transfer ilmu pengetahuan melalui konferensi ini tentunya dapat menambah ide-ide riset dan tidak menutup kemungkinan terbukanya pintu kolaborasi transdisiplin antar negara. Vito mengakui rasa bangganya dapat mewakili FKUI dan membawa pulang prestasi. “Semoga pengalaman yang saya dapatkan ini dapat saya terapkan dalam kehidupan saya sehari-hari di FKUI maupun di luar” harap Vito.
Sebuah prestasi tentu bukan perkara mudah untuk diraih. Dibutuhkan tekad keras, ketekunan tanpa batas dan usaha yang tak mengenal lelah. Vito berpendapat bahwa ilmu pendidikan dan penelitian kedokteran merupakan sebuah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Berbagai kolaborasi transdisiplin yang dapat dihasilkan dari riset diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan di dunia dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Keikutsertaan saya ini memberikan pengalaman yang sangat berharga. Kelak saat saya telah menjadi dokter, saya tidak hanya akan menjadi seorang klinisi tetapi juga seorang periset,” tekad Vito menutup sesi wawancara. Maju terus FKUI! (Mel/Die)