Mahasiswa FKUI Raih Prestasi `Best Presentation Award` di Seoul

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kembali mendulang prestasi. Fabianto Santoso dan Fakhri Muhammad, mahasiswa angkatan 2011, menyabet penghargaan bergengsi sebagai Best Presentation Award dari konferensi ilmiah internasional Asia Spine 2016, yang diselenggarakan pada 22-24 September 2016 lalu di Seoul, Korea Selatan.

 Asia Spine merupakan sebuah pertemuan regional terbesar bagi para spesialis tulang belakang. Konferensi ini pertama kali digelar pada tahun 1997 dengan nama “Korea-Japan Conference on Spinal Surgery” dan kemudian menjadi konferensi dwitahunan. Namun sejak tahun 2010, nama konferensi beralih menjadi “Asia Spine” dan diadakan setiap tahun. Asia Spine 2016 mengambil tema “Tha Translation in Spine Care”.

Dalam penyelenggaraan Asia Spine 2016, selain berkesempatan mengikuti konferensi, seluruh peserta juga diajak untuk berbagi ilmunya melalui abstrak penelitian. Seluruh abstrak yang masuk diseleksi untuk kemudian dipresentasikan melalui oral dan poster presentation. Fabianto dan Fakhri, mengirimkan satu abstrak mereka untuk kategori poster presentation. Tak disangka, dari ratusan abstrak yang masuk, abstrak mereka diterima dan terpilih sebagai 12 besar yang lolos untuk dipresentasikan pada poster presentation session. Sebagai persiapan untuk mendapatkan hasil yang terbaik, Fabianto dan Fakhri semakin giat berdiskusi dengan pembimbing mereka yaitu Dr. dr. M. Saekhu, SpBS(K) dan dr. Samsul Ashari, SpBS(K).

Sesi presentasi poster terbagi dua. Fabianto dan Fakhri mendapat nomor urut terakhir di sesi kedua. Dengan percaya diri, keduanya mempresentasikan karya ilmiah mereka. Seluruh pertanyaan dewan juri pun berhasil dijawab dengan sangat baik. Usaha mereka pun berbuah manis. Rasa bangga seketika menyeruak saat nama mereka diumumkan meraih “Best Presentation Award”. Berkat prestasi ini, keduanya mendapat sertifikat dari penyelenggara Asia Spine 2016, Korean Spinal Neurosurgery Society, dan berhak mendapat hadiah sejumlah uang tunai.

Poster penelitian Fabianto dan Fakhri berjudul “Spinal Surgery Cases in Cipto Mangunkusumo National Hospital (CMNH), Jakarta from 2010 until 2015“. Penelitian ini mengangkat fenomena kasus bedah tulang belakang di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sebelum dan sesudah era BPJS.

Pada era sebelum BPJS, kasus pembedahan tulang belakang lebih banyak berasal dari indikasi infeksi dan trauma. Sementara setelah era BPJS, terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada kasus pembedahan tulang belakang yaitu rata-rata sekitar 60 kasus per tahun menjadi 150 kasus per tahun dengan indikasi tumor dan penyakit degeneratif (Hernia Nucleus Pulposus). Secara garis besar, kasus di era setelah BPJS terhitung kasus-kasus berat.

Situasi ini menjadi tantangan baru bagi RSCM untuk mempersiapkan pelayanan dan fasilitasnya menerima kasus berat pembedahan tulang belakang. Sebagai rumah sakit pusat rujukan nasional, RSCM diharapkan mulai mempersiapkan diri menerima rujukan pasien pembedahan tulang belakang dengan kasus yang berat.

Selalu berusaha dan jangan pernah berhenti berjuang. Dua sikap yang selalu Fabianto dan Fakhri junjung tinggi. Berkat kegigihannya tersebut, mereka dapat membuktikan kemampuan untuk bersaing dalam ajang konferensi internasional. Mereka juga berbagi tips bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya jika ingin mengikuti konferensi ilmiah serupa. “Jangan ragu untuk datangi departemen terkait jika tertarik pada bidang spesialisasi,” ujar Fabianto. “Iya, karena departemen bersedia untuk memberikan pembimbingan bagi mahasiswa yang akan ikut konferensi seperti ini,” tambah Fakhri sembari menutup sesi wawancara. Maju terus, FKUI! (Humas FKUI)