Mahasiswa FKUI Raih Penghargaan di Belanda

Genzyme Award
Sumber foto: Summer School in Pediatrics 2015

Anastasia Michelle Pratanata, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) angkatan 2012 menjadi bagian dari sebuah tim riset yang berhasil meraih penghargaan Genzyme Award for Best Research Proposal pada ajang Summer School in Pediatrics Groningen yang diselenggarakan di University Medical Centre Groningen, Belanda.

Pada ajang tersebut, Anastasia tergabung dalam sebuah tim riset beranggotakan 4 orang yang berasal dari Brazil, Romania dan Indonesia. Mereka mengajukan proposal riset yang berjudul “Comparison of Continuous Nocturnal Gastric Drip-feeding and Uncooked Cornstarch for Patient with Glycogen Storage Disease type IV Treatment”.

Keikutsertaan Anastasia pada ajang yang berlangsung tanggal 4 – 15 Juli 2015 ini berdasarkan rekomendasi dari International Congress of (Bio)medical Science (ISCOMS) setelah dirinya melalui serangkaian seleksi seperti seleksi curriculum vitae, motivational letter dan research presentation. Anastasia menyakini bahwa riset yang dia presentasikan mengenai relasi antara status gizi dan kesintasan pada pasien kanker anak retinoblastoma turut memberi andil atas terpilihnya dia menjadi salah satu dari 30 peserta yang berasal dari berbagai penjuru dunia.

Kepada HUMAS FKUI Anastasia yang merupakan mahasiswa Kelas Khusus Internasional FKUI ini bercerita bahwa rangkaian acara pada Summer School in Pediatrics Groningen ini dibagi menjadi 2 program setiap harinya, yaitu educational dan social program. Educational program dikemas dengan topik berbeda-beda, seperti metabolic disease, cardiology, neurology, oncology, trauma, neonatalogy, infectious disease dan juga kompetisi pembuatan proposal riset dimana setiap peserta dibebaskan untuk memilih topik yang disukai. “Terdapat sesi kuliah dan workshop pada setiap sesi yang menjadikan program ini sangat menarik. Terlebih untuk beberapa topik tertentu seperti metabolik dan kanker, peserta diajak berinteraksi langsung dengan pasien lewat sesi sharing pasien.” Ujar Anastasia.

Anastasia kemudian bertemu dengan seorang pasien anak penderita Glycogen Storage Disease (GSD), salah satu penyakit genetik yang langka, dimana metabolisme glikogen pasien terganggu, yang menyebabkan akumulasi glikogen di organ-organ tertentu dan menurunkan fungsinya, khususnya, pada hati ataupun otot. Seorang anak dengan GSD memiliki fitur yang khas yang membantu dokter untuk mendiagnosa pasien. Tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai penyakit langka ini, Anastasia dan tim memutuskan untuk menulis proposal riset mengenai GSD.

Salah satu tatalaksana nutrisi yang digunakan oleh banyak pasien GSD adalah dengan Continuous Nocturnal Gastric Drip-feeding (CNGDF), dimana terdapat selang kecil yang menyambungkan lambung pasien dan sumber nutrisi yang terus memompa nutrisi sepanjang malam. Namun setelah diteliti lebih jauh ternyata prosedur ini dapat menimbulkan beberapa komplikasi khususnya yang berkaitan dengan system gastrointestinal. Maka Anastasia dan tim memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut apakah ada metode lain yang sama atau lebih efektif dari CNGDF sebagai tatalaksana nutrisi alternatif bagi pasien GSD dengan lebih sedikit komplikasi yang ditimbulkan.

Melalui riset yang mereka lakukan, ditemukanlah salah satu opsi yaitu dengan meminum maizena pada malam hari, maizena atau tepung jagung adalah karbohidrat complex. Berbeda dengan karbohidrat simpleks, karbohidrat kompleks membutuhkan waktu untuk dipecah menjadi glukosa, sehingga dapat memasok kebutuhan gula darah untuk periode waktu yang lebih lama ketika anak tersebut tidur pada malam hari atau masa puasa.

Anastasia mengakui bahwa banyak pelajaran dan pengalaman baru yang dia dapat melalui program summer school ini. “Riset tentu bukan hal baru bagi seorang mahasiswa kedokteran, namun mengerjakan riset secara kelompok dengan orang-orang baru yang berasal dari berbagai Negara dan dengan latar belakang yang berbeda memberikan tantangan baru bagi saya” kisah Anastasia. “Puji syukur saya panjatkan kehadirat-Nya, ketika diumumkan bahwa kelompok saya memenangkan Genzyme Award for Best Research Proposal. Selain hadiah uang saku, keuntungan lain yang bisa kita dapatkan dengan mengikuti kegiatan riset internasional seperti summer school in pediatrics ini adalah bertambahnya pengetahuan akan ilmu klinis mengenai kesehatan anak, ilmu mengenai riset, serta koneksi dengan teman sejawat dari berbagai negara.” Lanjut Anastasia mengakhiri sesi wawancara. (Die/Mel)