Mahasiswa FKUI Raih Best Oral Presentation di Ajang The 4th ASEAN Student Collaborrative Project

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) kembali menorehkan prestasi di kompetisi internasional. Muhammad Habiburrahman (Mahasiswa FKUI angkatan 2015) berhasil meraih “Best Oral Presentation” setelah mempresentasikan proyek kesehatannya pada ajang The 4th ASEAN Student Collaborrative Project (ASCP) yang dilaksanakan di Universiti Brunei Darussalam, Brunei Darussalam, tanggal 23-24 Agustus 2019 lalu.

ASCP merupakan kegiatan berbasis riset antar mahasiswa kedokteran di negara ASEAN yang diinisiasi oleh FKUI pada tahun 2016. Tujuan penyelenggaraan ASCP yaitu sebagai usaha mendorong seluruh mahasiswa kedokteran dari fakultas kedokteran tertua dan terbaik di ASEAN untuk mampu memberikan kontribusi dalam berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang sistematis, terencana, dan terstruktur sejak dini serta melakukan kolaborasi kegiatan penelitian berbasis komunitas. ASCP 2019  diikuti oleh 9 fakultas kedokteran di ASEAN. Diharapkan, kegiatan kolaborasi mahasiswa kedokteran di regional ASEAN tersebut dapat terus ditingkatkan.

Pada forum internasional tersebut, Habib, sapaan akrab Muhammad Habiburrahman, mempresentasikan proyek kesehatannya yang menekankan pada efektivitas kombinasi strategi promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan ibu di Cimanggis, Bogor, tentang diare dan malnutrisi anak. Strategi tersebut memadukan media edukasi konvensional dan daring.

“Kami percaya strategi ini cocok diterapkan di daerah suburban seperti Cimanggis, Bogor, yang terbuka atas informasi tetapi sering salah dipahami karena rendahnya latar belakang pendidikan dan ekonomi. Proyek saya ini cocok dengan tema ASCP tahun ini yang mengedepankan kolaborasi, di mana saya dan dua orang mahasiswa FKUI berkolaborasi bersama dua mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, program studi Ilmu Gizi, dengan tekad meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu-ibu Desa Cimanggis tentang penanganan diare dan gizi buruk anak,” terang Habib.

“Kami mengedepankan titik penting kolaborasi kesehatan, sehingga tidak mungkin untuk menyelesaikan masalah tersebut sendirian. Kami berkolaborasi dengan mahasiswa program studi Ilmu Gizi dan para stakeholder masyarakat seperti Kepala Puskesmas, Ketua RT, Ketua RW, Bidan, Kader, bahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk secara bersama- sama membuat proyek yang bermanfaat bagi masyarakat di Desa Cimanggis yang masih memiliki masalah terkait angka kejadian diare dan masalah gizi pada anak,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, tiga mahasiswa FKUI lainnya turut mempresentasikan proyek kesehatan yang mereka lakukan. Ketiganya yaitu Bulan Indah Nirwana (FKUI 2015); Alya Darin Wijaya (FKUI 2015); dan Nindya Permata Bunda Surya Utami (FKUI 2015).

Beberapa bulan sebelum mengikuti ASCP, masing-masing dari mereka membuat proyek kesehatan berbasis komunitas. Proyek tersebut murni dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat serta riset komunitas seperti penelitian cross sectional dan lainnya. Kegiatan ini dilakukan untuk memetakan permasalahan kesehatan yang terjadi di masing-masing negara.

“Melalui kesempatan ini, saya dan teman-teman ingin mengucapkan terima kasih kepada para pembimbing proyek kami yaitu dr. Trevino A. Pakasi, PhD. Juga kepada dr. Dewi Friska, MKK yang banyak membimbing dan melatih kami presentasi sebelum berangkat ke Brunei. Terakhir, terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH dan Dr. dr. Murti Andriastuti, SpA(K) atas masukannya saat kami berlatih presentasi,” tutur Habib.

Melalui keikutsertaannya pada The 4th ASEAN Student Collaborrative Project (ASCP), Habib mengaku bangga atas pencapaian yang ia raih. Tak hanya berkesempatan berlomba di perhelatan internasional, Ia juga berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu berprestasi walau didahului rasa minder.

“Kita harus mencari kesempatan sebanyak mungkin dan jangan takut mencoba. Saya awalnya selalu takut mencoba ikut acara internasional, minder karena merasa tidak lebih baik dari orang di luar negeri. Tapi ada quotes dari Swati Sharma yang saya percaya mampu menghentikan ketakutan saya yaitu ‘the best way to gain self confidence is to do what you are afraid to do’. Jadi, coba dan hadapilah!” tutup Habib.

Penyelenggaraan The 4th ASCP dibarengi dengan penyelenggaraan ASEAN Medical Deans’ Summit (AMDS) yang merupakan forum pertemuan dekan dari 12 fakultas kedokteran tertua di ASEAN. AMDS menjadi ajang untuk saling bertukar ide-ide dan pengalaman terkait pelaksanaan pendidikan kedokteran dan riset, khususnya di Asia Tenggara. Penyelenggaraan AMDS tahun ini merupakan penyelenggaraan ke delapan. Delegasi FKUI pada pertemuan tersebut dipimpin oleh Dekan, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, dan turut serta dalam delegasi, Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH (Wakil Dekan bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan); Dr. dr. Murti Andriastuti, SpA(K) (Manajer Pendidikan dan Kemahasiswaan Program Sarjana, Profesi Dokter, Magister dan Doktor); Dr. dr. Nani Cahyani Sudarsono, SpKO (Ketua UPMA); dan dr. Dewi Friska, MKK (Koordinator Pengabdian kepada Masyarakat/Dosen pembimbing mahasiswa).

Maju terus FKUI!

(Humas FKUI)