Lima orang Dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) meraih penghargaan sebagai Pengabdi Terbaik pada Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia, atas dedikasi dan peran mereka dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Kelima Dosen tersebut adalah dr. Erfi Prafiantini, M.Kes.; Prof. Dr. dr. Neng Tine Kartinah, M.Kes.; Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), Ph.D.; Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K).; dan dr. Sri Wahdini, M.Biomed, Sp.Ak. Penyerahan penghargaan dilakukan pada Jumat, 4 Oktober 2024 di Ruang Apung, Kampus UI Depok, dalam gelaran Festival Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI 2024.
Festival Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI adalah ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset dan Pengembangan Masyarakat (DRPM) UI. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada individu, lembaga, dan komunitas, yang telah berperan dalam memperkuat masyarakat melalui berbagai program pengabdian. Untuk tahun 2024, tema dari festival tersebut adalah Sosia Saintika: Kelindan Asa dalam Karya Anak Bangsa.
Berikut profil dari lima Dosen FKUI beserta kegiatan pengabdiannya:
Pertama adalah dr. Erfi Prafiantini, M.Kes, Staf Pengajar pada Departemen Ilmu Gizi. Beliau berhasil melakukan enam program pengmas selama periode 2022 – 2023. Setiap program pengmasnya memiliki ciri khas yaitu singkatan unik seperti “CANTING” (Cigeulis Atasi stuNTING), “CEMARA ANGIN” (Cegah Anemia Pada Remaja dan Calon Pengantin), dan “KIRANA” (Kita Remaja Tanpa Anemia). Kegiatan pengmas yang dilakukan berlokasi di Lombok Timur dan Provinsi Banten, termasuk kawasan suku Baduy. Jumlah penerima manfaat program pengmas tersebut sebanyak 230 orang.
Selanjutnya, adalah Prof. Dr. dr. Neng Tine Kartinah, M.Kes, Guru Besar dari Departemen Fisiologi dan Biofisika Kedokteran yang berhasil melaksanakan empat pengmas periode 2022 – 2024. Setiap program pengmas yang beliau laksanakan berfokus pada pendampingan ibu hamil untuk pencegahan stunting dan pendampingan lansia dalam pencegahan demensia di daerah Provinsi Banten. Pengmas yang dilakukan memiliki jumlah penerima manfaat sebanyak 1.348 orang.
Kemudian yang ketiga, adalah Prof. dr. Ponco Birowo, Sp.U(K), Ph.D, Guru Besar dari Departemen Urologi yang berhasil menyelesaikan dua program pengmas di tahun 2021 – 2024. Program – program beliau memiliki fokus pada “Buku panduan yang fokus pada teknik operasi PCNL dan metode non-farmakologis.”
Setelah itu, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A.(K), Guru Besar dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Beliau sukses menjalankan empat program pengmas periode 2020 – 2024, yang berlokasi di Kota Depok. Programnya memiliki fokus pada pengembangan buku masakan bergizi, edukasi tentang pentingnya tidur, dan program inklusi untuk anak dengan Autism Spectrum Disorder. Pengmas yang dilakukan memiliki jumlah penerima manfaat sebanyak 118 orang.
Terakhir, dr. Sri Wahdini, M.Biomed, Sp.Ak, Staf Pengajar dari Departemen Parasitologi yang berhasil melakukan empat pengmas dari tahun 2020 – 2024, dengan penerima manfaat berjumlah 439 orang. Program yang dilakukan memiliki fokus pada edukasi akupresur mandiri, edukasi pencegahan Covid-19, pembentukan relawan, dan optimalisasi daycare.
Prof. Dr. dr. Rini Sekartini menyatakan terharu atas capaian yang diraih, “Selama ini, saya memang senang melakukan pengabdian masyarakat, bisa dikatakan sebagai hobi. Saya merasa senang sekaligus terharu saat menerima undangan untuk mendapatkan penghargaan. Alhamdulillah, kegiatan Pengmas 2024 bersama mahasiswa FKUI, peserta program pendidikan dokter spesialis dan subspesialis, telah memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya siswa SDN 01 Depok, serta tentunya untuk UI tercinta. Saya akan terus bersemangat dalam menjalankan pengabdian masyarakat,” ungkap Prof. Rini.
Sementara itu, Prof. Dr. dr. Neng Tine mengungkapkan, “Salah satu pengalaman pengmas yang paling berkesan bagi saya adalah ketika melihat implementasi program diterima dengan baik dan penuh antusias oleh masyarakat. Ini adalah bagian dari pengabdian saya untuk negeri, terutama dalam memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang anak menuju Generasi Emas 2045. Selain itu, saya berharap program pengmas ini juga dapat membantu mencegah kepikunan pada lansia, sehingga dapat menciptakan lansia yang sehat, bahagia, dan produktif tanpa pikun.”
Pada gelaran tersebut, diberikan juga penghargaan kepada Koordinator Administrasi Pengabdian Masyarakat dan Inovasi FKUI, Dr. Med. dr. Nyityasmono Tri Nugroho, Sp.B.Subsp.BVE(K) atas dukungannya pada proses pelaksanaan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat di lingkungan Universitas Indonesia tahun 2024.
“Koordinasi pengmas di setiap departemen masih memiliki ruang untuk pengembangan lebih lanjut. Saat ini, saya sering berinisiatif menghubungi dosen satu per satu untuk meningkatkan partisipasi, dan kedepannya, saya berharap semakin banyak dosen yang terlibat secara aktif. Pengmas adalah bagian dari BKD, sehingga penting bagi kita untuk meningkatkan minat dalam pengajuan proposal hibah ke UI agar FKUI bisa meraih lebih banyak hibah dan memperluas dampak program-programnya. Saya juga optimis, dengan kolaborasi lintas departemen yang lebih baik dan dukungan yang lebih besar, meskipun dana yang tersedia saat ini masih terbatas, kita dapat bersama-sama menciptakan program pengmas yang lebih luas dan bermakna untuk masyarakat,” ujar Dr. Med. dr. Nyityasmono Tri Nugroho.
Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengapresiasi penghargaan yang diterima oleh para Dosen FKUI, beliau mengatakan, “Saya ucapkan selamat dan sangat bangga atas penghargaan yang diraih dosen kami. Prestasi ini mencerminkan komitmen FKUI dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya.
(Humas FKUI)