Membaiknya sistem pelayanan kesehatan menyebabkan peningkatan usia harapan hidup pada penduduk Indonesia. Peningkatan usia harapan hidup tentu saja diikuti dengan meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia) yang juga diikuti dengan meningkatnya risiko mengalami penyakit degeneratif seperti osteopenia.
Osteopenia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kerusakan mikroarsitektural tulang yang mengakibatkan densitas massa tulang dan kekuatan tulang menurun. Tulang mengalami osteopenia karena proses resorpsi oleh osteoklas lebih dominan dibandingkan dengan formasi tulang oleh osteoblast. Peningkatan aktivitas osteoklas atau penurunan aktivitas osteoblast dapat terjadi karena adanya faktor risiko antara lain usia tua, penurunan estrogen dan kurangnya aktivitas fisik.
Beberapa penelitian terbaru melaporkan, upaya penatalaksanaan osteopenia dengan melakukan aktivitas fisik membuktikan adanya peningkatan densitas tulang. Latihan weight bearing seperti latihan naik turun bangku (LNTB) dan latihan jalan kaki (LJK) memiliki karakter biomekanik yang berbeda dan memengaruhi formasi serta resorbsi tulang. Namun hingga kini, perbedaan perubahan tingkat molekuler sampai seluler yang diakibatkan oleh efek kedua latihan tersebut belum diketahui dengan jelas.
dr. Rika Haryono, SpKO kemudian melakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh perbedaan peningkatan osteokalsin sebagai penanda formasi dan resorbsi setelah LNTB dan LJK pada osteopenia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LNTB dan LJK dapat meningkatkan formasi tulang.
Hasil penelitian tersebut dipaparkan oleh dr. Rika pada sidang promosi doktornya Senin (17/10) lalu di Ruang Senat Akademik Fakultas, FKUI Salemba. Disertasi berjudul “Perbedaan Pengaruh Latihan Naik Turun Bangku dan Jalan Kaki terhadap Perubahan Kadar Osteokalsin dan CTX-1 serta Hubungannya dengan Polimorfisme Gen TNFSF11 dan TNFRSF11B Perempuan Osteopenia” berhasil dipertahankan di hadapan tim penguji yang diketuai oleh Dr. dr. Suhendro, SpPD-KPTI dengan anggota tim penguji Prof. Dr. dr. Sri Widia A. Jusman, MS; Dr. dr. Andri M. Lubis, SpOT(K); Dr. dr. Murdani Abdullah, SpPD-KGEH; dan Prof. Dr. dr. A. Purba, MS, AIF (Universitas Padjajaran).
Di akhir sidang, Prof. dr. Pratiwi P. Sudarmono, PhD, SpMK(K) mengangkat dr. Rika Haryono, SpKO sebagai doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di FKUI. Promotor Prof. Dr. dr. Angela Tulaar, SpKFR dan ko promotor Prof. dr. Herawati Aru Sudoyo, PhD dan Dr. dr. Ermita Ibrahim Ilyas, MS berharap hasil penelitian ini dapat memberikan solusi dalam penatalaksanaan kasus osteopenia dengan pemberian latihan fisik yang tepat. (Humas FKUI)