Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui Departemen Ilmu Gizi FKUI yang berkerjasama dengan Continuning Medical Education-Continuing Professional Development (CME-CPD) FKUI dan Southeast Asean Ministers of Education and Organization Regional Center for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON) menyelenggarakan kuliah tamu pada Jumat (27/5) lalu, bertempat di Ruang Senat Akademik Fakultas, FKUI Salemba, Jakarta. Kuliah tamu kali ini mengundang Prof. Dr. Edith JM Feskens, seorang pakar nutrisi dari Department of Human Nutrition, Wagenigen University, The Netherland, untuk menjadi pembicara. Tema besar yang diambil pada kuliah tamu kali ini adalah mengenai “Current Research Update on Diet, Gene and Inflammation in Obesity and Diabetes”.
Tepat pukul 09.00 WIB kuliah tamu dibuka dengan sambutan dari Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FKUI, Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K). Sambutan kedua yaitu dari Acting Director SEAMEO RECFON, Drs. Agus Haryanto, M.Ed, Ph.D. Selanjutnya, Ketua Departemen Ilmu Gizi FKUI, yang juga bertindak selaku moderator, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, SpGK memperkenalkan dan mempersilahkan pembicara untuk menyampaikan materi kuliah tamunya.
Prof. Edith menyampaikan materinya yang berjudul “Update on Diet, Genes and Low-grade Inflammation in Diabetes and Obesity”. Dalam materi tersebut beliau menjelaskan bahwa obesitas telah menjadi salah satu penyakit yang paling banyak menarik perhatian masyarakat di seluruh dunia, terutama di Negara maju dan berkembang. Jumlah penderita obesitas meningkat dua kali lipat dari tahun 2002 hingga 2015. Amerika Serikat memiliki angka prevalensi obesitas lebih dari 30%, sementara Jepang memiliki angka prevalensi obesitas tidak lebih dari 5%. Di Indonesia, penelitian pernah dilakukan oleh Sandjaja dan Sudikno yang membagi penderita obesitas berdasarkan tempat tinggal, yaitu perkotaan dan perdesaan. Hasilnya, 12.8 persen masyarakat perkotaan dan 7.1 persen masyarakat perdesaan mengalami obesitas. Hal ini tentu mengarahkan pada diet dan gaya hidup yang mempengaruhi kemungkinan adanya obesitas pada masyarakat perkotaan.
Jika seseorang menderita obesitas, penyakit penyerta lainnya akan muncul. Salah satunya adalah Diabetes Mellitus (DM). Diabetes Mellitus dan penyakit kronik lainnya turut berperan dalam permasalahan kesehatan masyarakat yang terjadi di Negara maju dan berkembang. Hal ini tentunya tidak terlepas dari pengaruh diet dan genetik, yang akan mempengaruhi proses inflamasi kronik yang terjadi. Penyakit metabolik diduga memiliki keterkaitan dengan gen Ob, gen yang diekspresikan secara primer di jaringan lemak dan berkaitan dengan protein leptin. Leptin sendiri bereaksi sebagai hormon di hipotalamus, untuk memberikan sinyal menekan nafsu makan dan meningkatkan pembakaran energi. Kekurangan kadar leptin, yang juga berkaitan dengan genetik inilah yang membuat nafsu makan meningkat dan menjadi penentu seseorang memiliki kemungkinan obesitas, diabetes, atau penyakit kronik lainnya.
Prof. Edith adalah seorang peneliti di Wageningen University, the Netherlands. Ia mempopulerkan desain studi CODAM (Cohort on Diabetes and Atherosclerosis Maastricht), yang mempelajari efek dari gaya hidup dan kaitannya dengan obesitas, glukosa, metabolism lipid dan genetik pada komplikasi kardiovaskular. Saat ini, berbagai pengaruh gaya hidup dengan kesehatan menjadi perhatian Prof. Edith dalam risetnya. Karyanya banyak berfokus pada studi tentang genetika, epidemiologi molekuler, penuaan, rasa kenyang, resistensi insulin, peradangan, biomarker dan pola diet.
Sebagai salah satu fakultas kedokteran terbaik di Indonesia, FKUI tentunya turut mengambil peran serta tanggung jawab dalam berbagai upaya meningkatkan pengembangan pengetahuan dalam bidang kesehatan. Pengembangan pengetahuan dan ilmu baru ini menjadi penting untuk dibagikan baik bagi pendidik, peneliti maupun mahasiswa FKUI, dan masyarakat luas pada umumnya. Melalui kuliah tamu ini diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran ilmu pengetahuan, terutama pemahaman mengenai kaitan antara perubahan gaya hidup dan penyakit-penyakit kronik. (Humas FKUI)