FKUI Raih Penghargaan Sebagai Mitra Kemenkes dalam Program AHS

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menerima penghargaan dari Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Ditjen Nakes Kemenkes RI) sebagai mitra yang telah mendukung berjalannya Program Academic Health System (AHS). Penghargaan diterima langsung oleh Wakil Dekan FKUI Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum dr. Anis Karuniawati, Sp.MK(K), Ph.D pada pertemuan di The Trans Resort Bali, 28 November 2022.

Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kedokteran merupakan salah satu pilot dari program AHS di Indonesia. Selain UI yang meliputi wilayah Banten, Jabodetabek, dan Papua, universitas lain yang juga menjadi pilot dari program ini adalah Universitas Padjajaran (Wilayah Jawa Barat), Universitas Gadjah Mada (Wilayah DI Yogyakarta), Universitas Hasanuddin (Wilayah Sulawesi Selatan), dan Universitas Airlangga (Wilayah Jawa Timur).

AHS merupakan sistem kesehatan yang mengintegrasikan pelayanan, pendidikan, dan penelitian yang menjadi keunggulan di suatu wilayah. Selama tahun 2022-2024, agenda besar AHS di Indonesia berpusat pada pengembangan model integrasi kesehatan-akademik untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah masing-masing. Selain itu diharapkan melalui program ini mampu tercapai pemenuhan, pemerataan, dan penjaminan mutu dokter dan dokter spesialis di tiap wilayah.

Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, sebagai Koordinator AHS UI mengatakan bahwa telah banyak peran yang diambil UI dalam kegiatan mendukung program AHS ini. “Dalam aspek pendidikan, AHS UI telah melakukan integrasi dan pengampuan terhadap fakultas kedokteran yang berencana untuk menambah kuota peserta didik dokter umum dan spesialis, atau bagi FK yang akan membuka program studi spesialis. Beberapa fakultas kedokteran yang diampu oleh AHS UI dalam membuka prodi spesialis adalah Universitas YARSI, Universitas Tarumanagara, Universitas Katolik Atmajaya, dan Universitas Pembangunan Nasional (Veteran) Jakarta,” ujar Dekan FKUI.

Lebih lanjut Dekan menjelaskan bahwa AHS UI juga membuka konsultasi bagi fakultas kedokteran yang kesulitan dalam memenuhi persyaratan untuk hal-hal tersebut, di antaranya kesulitan dalam menambah jumlah dosen NIDK.

Sementara itu, dalam aspek penelitian, AHS UI telah membentuk task force pada penyakit-penyakit yang menjadi fokus utama Kemenkes RI saat ini seperti diabetes melitus, tuberkulosis, infeksi, ortopedi, kanker, dan stroke. Task force ini menjadi wadah koordinasi beberapa rumah sakit dan rumah sakit pendidikan dalam melakukan program yang mencakup penelitian, di antaranya adalah RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), RSUP Persahabatan, RSUP Fatmawati, RS Kanker Dharmais, RSAB Harapan Kita, RSJPD Harapan Kita, RS Pusat Otak Nasional (RSPON), RSPI Sulianti Saroso, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FF UI), dan RS Khusus Gigi dan Mulut FKG UI.

Dalam aspek pelayanan, AHS UI telah menjalankan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, di antaranya adalah rapat koordinasi dan lokakarya pembukaan program studi spesialis di wilayah AHS lainnya. Pembentukan task force yang menghasilkan penelitian dari sejumlah RS juga diharapkan dapat menunjang implementasi evidence-based medicine yang berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pelayanan ke masyarakat.

Melalui sistem dan kegiatan yang telah berjalan, diharapkan AHS dapat menghasilkan peningkatan kualitas dan kuantitas serta pemerataan SDM kesehatan di seluruh Indonesia. Nantinya, hal ini diharapkan dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang ada dari tiap wilayah AHS dan menunjang pelayanan dan akses kesehatan yang mumpuni bagi masyarakat.

(Humas FKUI)