FKUI Bekerja Sama dengan ICRC dan PDFI Gelar Workshop Antropologi Forensik

Pada penyelidikan kematian secara medikolegal, ahli forensik seringkali harus melakukan analisis untuk menentukan dan mengestimasi identitas korban, penyebab kematian, dan keadaan seputar kematian tersebut. Keterampilan dan metode antropologi forensik diterapkan dalam kasus sisa-sisa kerangka untuk membangun profil biologis dan menganalisis trauma atau patologi pada sisa-sisa tersebut guna membantu penyelidikan.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) dan the International Committee of the Red Cross (ICRC) menyelenggarakan Workshop Forensic Anthropology Contemporary Theory and Practice yang diselenggarakan pada tanggal 11-13 Juli 2023 di Ruang Seminar Soenardi Dhanutirto, Departemen Ilmu Forensik dan Medikolegal, FKUI-RSCM, Jakarta.

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB memberikan sambutan pada pembukaan kegiatan workshop

Acara ini mengundang para pembicara yaitu Dr. Daniel Franklin, Ph.D dan Dr. Zuzana Obertová, Ph.D yang merupakan antropolog atau konsultan forensik dari Centre for Forensic Anthropology (CFA) University of Western Australia (UWA), serta turut dihadiri oleh partisipan dari ICRC antara lain Head of the ICRC Regional Delegation for Indonesia & Timor-Leste Mrs. Dorothea Krimitsas; Forensic Specialist dr. Sari Lestari Tjiang; Communication Officer Ms. Mia Pitria Pangestie; dan Program Manager for Cooperation with Police and Security Forces Ms. Namira Puspandari.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua Delegasi Regional ICRC Indonesia dan Timor-Leste, Mrs. Dorothea Krimitsas, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI-RSCM yang juga menjabat Wakil Ketua Perhimpunan Ahli Patologi Forensik Indonesia, Dr. dr. Ade Firmansyah Sugiharto, Sp.FM; dan sambutan dari Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB.

Dr. Daniel Franklin, Ph.D

Dr. dr. Ade Firmansyah Sugiharto, Sp.FM dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan antropologi forensik bagi peningkatan kompetensi dokter-dokter forensik di Indonesia.

“Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FKUI berharap pelatihan ini menjadi langkah awal dan berkelanjutan dalam memperkuat kapasitas forensik di Indonesia serta untuk mempersiapkan dokter-dokter forensik dalam tugas kemanusiaan baik di dalam maupun di luar negeri. Kami juga siap berkolaborasi dengan ahli dari University of Western Australia dalam bidang antropologi forensik, untuk saling bertukar pengetahuan dan pengalaman demi kemajuan ilmu forensik di Indonesia,” tutur dr. Ade.

Dr. Zuzana Obertová, Ph.D

Sementara itu Dekan FKUI mengatakan, “Dengan workshop ini, ahli forensik dan medikolegal dapat menambah wawasan dan meningkatkan keterampilannya dalam antropologi forensik sehingga informasi berharga dari sisa-sisa kerangka memungkinkan kita untuk memahami kehidupan individu yang telah lama berlalu. Terima kasih kepada para panitia yang sudah terlibat dalam acara ini. Semoga seluruh peserta mendapat banyak manfaat dan menimba banyak ilmu dari workshop ini,” ujar Prof. Ari.

Foto bersama para narasumber dan peserta workshop

Berbagai topik yang diangkat dalam kegiatan workshop ini, meliputi The contemporary practice of Forensic Anthropology; The Human Skeleton: Anatomy, Curation, and Safe Handling; Estimation of Skeletal Sex: Metric and Morphoscopic; dan Estimation of Skeletal Age: Subadult to Adult.

Kegiatan workshop ini menjadi sarana berbagi informasi terkait ilmu dan keterampilan dasar antropologi forensik dan arkeologi bagi para ahli forensik dan medikolegal di Indonesia dan Timor-Leste. Dengan kegiatan workshop ini, diharapkan kapasitas antropologi forensik kedua negara dapat meningkat.

(Humas FKUI)