FKUI Bangun Rumah Kompos Sebagai Bentuk Konsistensi Ciptakan Ekosistem Kampus Hijau

Pimpinan dan seluruh warga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) senantiasa mendukung setiap upaya untuk menciptakan ekosistem kampus yang hijau dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah dengan mendirikan Rumah Kompos yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB pada Selasa, 27 September 2022.

“Saat ini kita terus berjuang agar FKUI masuk dalam 3 besar fakultas yang peduli pada Green Metric. Rumah kompos ini diperuntukkan untuk pengelolaan limbah, dimana 18% penilaian Green Metric berasal dari pengelolaan limbah (waste),” kata Prof. Ari Fahrial.

Pembangunan Rumah Kompos FKUI merupakan hibah dari alumni FKUI yang tergabung dalam Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Angkatan 1990-1991 (ILUNI OKE). Untuk itu pada kesempatan tersebut tidak lupa Dekan FKUI mengucapkan terima kasih atas sumbangsih alumni kepada almamater.

“Kami tentu saja mengucapkan terima kasih atas support dari ILUNI OKE untuk terus membantu FKUI. Semangatnya adalah FKUI Rumah Kita. Saat ini ada lebih dari 20.000 alumni FKUI, semoga hibah ini dapat menginspirasi alumni lainnya untuk juga peduli kepada FKUI,” tutur Prof. Ari.

Proses pembuatan kompos

Perwakilan ILUNI OKE Dr. dr. J.M. Seno Adjie, Sp.OG(K) dalam sambutannya mengatakan, “Saya di sini mewakili ILUNI OKE akan memberikan hibah berupa rumah kompos. Mudah-mudahan sarana ini bisa digunakan sebagai sarana yang berguna untuk lingkungan FKUI dan masyarakat luas.”

Rumah Kompos FKUI akan menjadi tempat mendaur ulang sampah khususnya sampah organik seperti daun kering, tumbuhan, ranting pohon, kertas, dan sampah tissue untuk diolah menjadi kompos. Fasilitas ini telah dilengkapi dengan mesin chooper atau mesin pencacah untuk mencacah sampah organiknya. Kompos hasil olahan tersebut kemudian akan digunakan untuk memupuk tanaman dan tumbuhan yang berada di lingkungan FKUI sehingga tanah dan tumbuhan di lingkungan FKUI akan bebas dari pupuk berbahan kimia.

Rumah Kompos FKUI dibangun dilahan terbatas yang berada disekitaran kampus FKUI Salemba. Kehadiran Rumah Kompos FKUI mampu mengubah keadaan lokasi dimana Rumah Kompos berada yaitu dari lahan sempit yang tidak terawat menjadi lahan yang indah dan bermanfaat.

Rumah Kompos FKUI (Kiri) dibangun dengan memanfaatkan lahan terbatas (Kanan)

Indikator pada pemeringkatan UI Green Metric Ranking telah lama digunakan oleh fakultas-fakultas yang ada di lingkungan UI untuk mengukur usaha berkelanjutan dalam bidang penghijauan kampus dan pengelolaan lingkungan hidup dengan tujuan berkelanjutan (sustainable). Adanya indikator ini diharapkan dapat membangkitkan kesadaran kampus untuk dikelola dengan bestari dan hijau berseri demi mendukung terciptanya hidup sehat yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Penilaian UI Green Metric dilandasi atas 3 pilar, yaitu lingkungan hidup, ekonomi, dan sosial dengan bobot indikator penilaian yang terdiri dari Setting dan Infrastruktur (SI) 15%, Energi dan Perubahan Iklim (EC) 21%, Limbah (WS) 18%, Air (WR) 10%, Transportasi (TR) 18%, dan Pendidikan dan Penelitian (ED) 18%.

Bahan untuk membuat kompos

Indikator pengelolaan limbah (waste) di fakultas memiliki bobot penilaian 18%, yang meliputi program daur ulang sampah, program mengurangi penggunaan kertas dan plastik, pengolahan limbah organik dan limbah anorganik, penanganan dan pembuangan limbah beracun, dan jumlah pemakaian kertas di lingkungan fakultas. Hadirnya Rumah Kompos FKUI diharapkan dapat memenuhi indikator dalam pengelolaan limbah tersebut sehingga mampu meningkatkan peringkat FKUI pada UI Green Metric Ranking.

(Humas FKUI)