Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB memimpin delegasi FKUI pada pertemuan konsorsium pendidikan kedokteran China-ASEAN bertajuk China-ASEAN Medical Education Symposium & Roundtable Discussion on Establishing China-ASEAN University Consortium on Medical Education, Research and Healthcare di Guiyang International Eco-Conference Center, Guiyang, Tiongkok pada Jumat (26/7/2019) lalu.
Turut serta dalam delegasi FKUI, Dr. Drs. Heri Wibowo, M. Biomed; dr. Fatima Safira Alatas, SpA(K), PhD; dan Indah Susanti, S.Hum, MM.
Pelaksanaan simposium dan roundtable discussion tersebut diinisiasi oleh Peking University dengan tujuan untuk menguatkan kerjasama di bidang kedokteran dan kesehatan bagi negara-negara sepanjang Belt and Road Initiative dengan dukungan dari ASEAN-China Center.
Belt and Road Initiative merupakan strategi pemerintah Tiongkok untuk menghidupkan kembali rute perdagangan kuno melalui jaringan proyek infrastruktur di Asia Tengah, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Selain aspek kedokteran dan kesehatan, Belt and Road Initiative juga melingkupi aspek ekonomi, perdagangan, dan kemaritiman.
Pendirian konsorsium tersebut bertujuan untuk mempromosikan pertukaran dan kerja sama dalam bidang pendidikan kedokteran, penelitian serta pelayanan kesehatan antara sekolah atau fakultas kedokteran di Tiongkok dan negara ASEAN sebagai upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dalam lingkup regional dan berkontribusi dalam perkembangan kedokteran dan kesehatan di tingkat regional serta dunia.
Dalam pertemuan tersebut, Dekan FKUI menyampaikan presentasinya yang berjudul “Faculty of Medicine Universitas Indonesia: Networking and International Collaboration Experience”. Beliau memaparkan gagasannya terkait pentingnya melakukan kerja sama atau kolaborasi internasional.
Dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 dan Masyarakat Ekonomi ASEAN, melakukan banyak kolaborasi international merupakan kunci sukses. Saat ini, FKUI telah menjalankan berbagai kolaborasi internasional dengan berbagai universitas di dunia. Kolaborasi tersebut berupa kolaborasi pendidikan, riset, hingga perencanaan pengembangan pendidikan kedokteran, terutama di ASEAN. Yang membanggakan, sejak tahun 2018, FKUI dipercaya untuk memimpin asosiasi kedokteran dunia dengan menjadi Koordinator The Association of Academic Health Centers International (AAHCI) wilayah Asia Tenggara.
Pertemuan internasional yang berlangsung kali ini diharapkan dapat menjadi peluang untuk menjalin kerjasama antara FKUI dengan institusi atau negara lain dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran dan kesehatan di Indonesia.
(Humas FKUI)