Cegah Demensia pada Lansia, Mahasiswa FKUI Kembangkan Program GEMPITA

Meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat akan diikuti oleh peningkatan usia harapan hidup di masyarakat tersebut. Menurut data sensus tahun 2004-2015, usia harapan hidup di Indonesia terus mengalami peningkatan. Tentunya hal ini diiringi dengan peningkatan jumlah masyarakat lanjut usia (lansia) di Indonesia.

Namun sayangnya, tingginya usia harapan hidup ini tidak disertai dengan upaya pengurangan faktor risiko penyakit degeneratif seperti demensia. Demensia atau kepikunan, merupakan kumpulan gejala gangguan kognitif yang terjadi karena penurunan fungsi otak tanpa disertai penurunan kesadaran. Demensia dapat menurunkan kualitas hidup penderita, mengurangi aktivitas, menambah masalah sosial ekonomi, juga meningkatkan beban negara akibat biaya pengobatan yang tinggi.

Upaya pencegahan demensia diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia, agar dapat menua dengan bahagia dan tetap dapat beraktivitas. Untuk itu, diperlukan upaya pencegahan demensia berbasis komunitas yang efektif dan komprehensif dengan bantuan teknologi informasi serta komunikasi.

Menanggapi kebutuhan tersebut, lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang terdiri dari Nurita Adha Dianti (Ketua Tim, mahasiswa FKUI angkatan 2015), Aldeka Kamilia Mufidah (FKUI 2015), Amalia Irsha Adhari (FKUI 2015), Arif Ramadhan Tansir (FKUI 2015), dan Diadikma Belaros (FKUI 2015), bersama dengan dosen pembimbing mereka dari Departemen Neurologi FKUI-RSCM, dr. Adre Mayza, SpS(K), mencetuskan sebuah program bernama “GEMPITA, Gerakan Mencegah Potensi Demensia sebagai Upaya Pencegahan Demensia dengan Mengikutsertakan Peran Masyarakat.

Program GEMPITA adalah salah satu program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Saat ini, program GEMPITA sedang menjalani periode penilaian untuk diikutsertakan dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2018 untuk kategori Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) yang akan diselenggarakan di Yogyakarta, bulan September mendatang.

Dalam pelaksanaan programnya, GEMPITA melibatkan peran serta dari masyarakat.  Pelaksanaan PKM-M GEMPITA telah dilakukan di Kampung Lio RW 19, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, dengan melibatkan mitra kader kesehatan dari Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) setempat.

Pemilihan Kampung Lio sebagai area pelaksanaan program didasarkan atas pertimbangan jumlah lansia yang cukup banyak dengan angka harapan hidup di Kota Depok yang cukup tinggi, yakni 73 tahun (lebih tinggi dari harapan hidup nasional), namun jauh dari lokasi fasilitas kesehatan.

Instrumen yang digunakan sebagai deteksi dini adalah penilaian ABCDEF yang merupakan skrining untuk demensia dengan menggunakan aplikasi CERIA (Cerdas Hindari Demensia), aplikasi ponsel pintar yang dibuat oleh Aji Muharrom (mahasiswa FKUI angkatan 2013) pada PIMNAS tahun sebelumnya.

Program GEMPITA di Kampung Lio telah dilaksanakan pada tanggal 13 Mei-9 Juni 2018 dengan rangkaian kegiatan berupa senam pagi, Curhat Yuk!, Bioskop Misbar, bermain angklung, serta dongeng bebas dan terstruktur (dongeng kupu-kupu).

Sebelum memulai program GEMPITA, tim menyusun buku panduan pencegahan demensia (PAPAIA) yang menjadi buku pedoman bagi tim dan kader, pembuatan buku dongeng dan puzzle kupu-kupu. Setelah itu, tim melatih kader kesehatan menggunakan aplikasi ABCDEF dan mengikutsertakan kader dalam pelaksanaan program.

Pada tahap evaluasi, program GEMPITA memberikan hasil yang positif pada perkembangan hasil skrining ABCDEF yang dinilai sebelum dan sesudah kegiatan. Komponen A (aktivitas) meningkat, B (keseimbangan) membaik, C (kognitif) meningkat, dan E (emosi) membaik dengan menurunnya angka GDS (Geriatric Depression Scale). Komponen D (penyakit) dan F (faktor risiko) yang terdapat pada lansia di Kampung Lio cukup banyak sehingga perlu ditingkatkan upaya pencegahan demensia berbasis masyarakat yang efektif dan komprehensif.

Kepada Humas FKUI, Nurita Adha Dianti mengatakan bahwa program GEMPITA yang mereka kembangkan terbukti membawa dampak positif bagi para lansia dalam upaya mencegah demensia.

“Program GEMPITA bersifat positif bagi pencegahan demensia. Melihat hasil evaluasinya, kami berencana merekomendasikan kegiatan ini kepada Kementerian Kesehatan RI,” ujar Nurita. “Kami pun akan mempublikasikan buku PAPAIA agar program ini dapat disebarluaskan dan memberikan manfaat kepada para lansia sehingga dapat terhindar dari demensia,” lanjutnya kemudian. (Humas FKUI)