Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah yang disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin. Setiap tahunnya jumlah penderita DM kian meningkat dan menjadikan DM sebagai salah satu prioritas dalam penanganan Penyakit Tidak Menular (PTM). Seseorang yang menderita DM juga berisiko mengalami komplikasi kerusakan organ, salah satunya adalah mata. Komplikasi pada mata ini disebut juga dengan retinopati diabetik.
Masalah inilah yang mendorong Tim Pengabdian Masyarakat (pengmas) Departemen Mata Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai diabetes melitus dan pemeriksaan komplikasi DM pada mata. Kegiatan pengmas berjudul “Meningkatkan Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat mengenai Pentingnya Deteksi Dini Retinopati Diabetik dan Perubahan Pola Gizi Pasien Diabetes Mellitus di Depok” ini berlangsung pada 29 November 2023 di Kantor Kecamatan Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Ketua Tim Pengmas yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Mata FKUI-Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr. dr. Ari Djatikusumo, Sp.M(K) mengatakan, “Retinopati diabetik adalah gangguan pembuluh darah retina akibat diabetes melitus. Retinopati diabetik merupakan salah satu penyebab utama kebutaan. Retinopati diabetik dapat diawali dengan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali. Hal ini yang membuat deteksi dini retinopati diabetik menjadi penting untuk dapat mencegah progresifitas penyakit,” jelas Dr. dr. Ari.
Pembicara pertama pada kegiatan penyuluhan adalah staf pengajar pada Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dr. Randy Nusrianto, Sp.PD. Dalam paparannya, dr. Randy menjelaskan mengenai diabetes melitus, mulai dari definisi, faktor risiko, gejala, komplikasi, dan bagaimana penanganannya. “Menurut International Diabetes Federation, saat ini Indonesia menjadi peringkat ke-6 penyandang DM terbanyak di dunia. Pilar tata laksana diabetes melitus, bukan hanya pengobatan rutin, namun juga modifikasi gaya hidup sehat dan pengaturan diet yang sesuai,” papar. dr. Randy.
Pada materi kedua, menghadirkan pembicara dari Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM yaitu Dr. dr. Dian Novita Chandra, M.Gizi dan dr. Krisadelfa Sutanto, M.Gizi, Sp.GK(K). Peserta penyuluhan pada sesi ini diberikan pengetahuan mengenai panduan gizi bagi penderita DM. Kedua pembicara memaparkan “isi piring diabetes” yang menggambarkan komposisi yang disarankan untuk penderita diabetes melitus, yaitu ¼ porsi karbohidrat (jenis kompleks), ¼ porsi protein (lebih disarankan yang rendah lemak), dan ½ porsi sayur-sayuran. Jadwal makan yang disarankan adalah 3 kali makan besar dan 2-3x makan selingan (buah-buahan) dengan memperhatikan komposisi makanan yang sesuai panduan gizi penderita DM.
Terakhir, materi penyuluhan dibawakan oleh Dr. dr. Ari Djatikusumo, Sp.M(K) yang memaparkan materi mengenai komplikasi mata akibat diabetes melitus, yakni retinopati diabetik. Ia menjelaskan bahwa retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan jika penanganan terlambat. “Retinopati diabetik dapat dicegah dengan mengontrol penyakit DM dan pemeriksaan mata secara rutin dan berkala (6-12 bulan sekali), walaupun penderita DM tidak memiliki keluhan atau gejala pada mata,” tutur Dr. dr. Ari.
Setelah sesi penyuluhan, tim pengmas melakukan skrining Retinopati Diabetik terhadap 100 peserta penderita diabetes melitus yang hadir. Skrining yang dilakukan meliputi, tajam penglihatan, pemeriksaan tekanan intraokular, pemeriksaan segmen anterior mata, serta pemeriksaan segmen posterior (retina) mata. Di akhir sesi skrining, para peserta diberikan edukasi dan rekomendasi terkait hasil pemeriksaan mata.
Turut hadir dalam kegiatan ini Camat Sawangan Anwar Nasihin, S.Ag, M.M.; Kepala Bidang P2P (pencegahan dan pengendalian penyakit) Kota Depok dr. Umi Zakiati; dan Kepala Puskesmas Sawangan drg. Mukti Purnaningsih.
Selain para narasumber, turut serta memberikan pelayanan pada kegiatan pengmas ini adalah staf pengajar, tenaga kependidikan, dan dokter Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FKUI yaitu, Dr. dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K); dr. Anggun Rama Yudantha, Sp.M(K); Dr. dr. Syntia Nusanti, Sp.M(K), M.Pd.Ked.; dr. Umar Mardianto, Sp.M(K); dr. Indah Saraswati; dr. Hans Kurniawan Pramono; dr. Ghina Fedora; dr. Siti Rayhani Fadhila; dr. Samuel Manurung; dr. Sausan; dr. Seruni Hanna Ardhia; dr. Nadia Delima Andini; Disa Latamilen, S.KM; dan Euis Wulan Janah.
Melalui rangkaian kegiatan pengmas ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai diabetes melitus, pengaturan gizi yang sesuai, dan penyakit retinopati diabetik sebagai komplikasi diabetes melitus pada mata, dan deteksi dini terhadap retinopati diabetik.
(Humas FKUI)