6 Fakta Mengenai Hepatitis

Hari Hepatitis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 Juli bertujuan untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap penyakit infeksi hati akibat hepatitis.

Badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) memperkirakan saat ini sekitar 500 juta penduduk dunia telah terinfeksi hepatitis.

Virus ini telah membunuh 1.5 juta penduduk setiap tahunnya dan 1 dari 3 orang diperkirakan telah terpapar hepatitis.

Hepatitis sangat berbahaya apabila tidak segera ditangani.

Berikut adalah 6 fakta yang perlu diketahui mengenai virus hepatitis, seperti ditulis oleh Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB.

  1. Jenis Virus Hepatitis
    Sejauh ini terdapat beberapa jenis virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A, B, C, D dan E. Adapun virus hepatitis G juga telah dilaporkan. Dari seluruh virus hepatitis tersebut diketahui bahwa virus hepatitis B dan C dapat menyebabkan hepatitis kronis. Apabila tidak ditangani maka dapat berlanjut menjadi sirosis hati bahkan hingga kanker hati yang berakibat kematian.
  1. Gejala
    Pasien dengan hepatitis B atau hepatitis C kronis pada umumnya tidak mengalami gejala akut. Pasien juga tidak menyadari bahwa dirinya mengalami infeksi hepatitis B atau C. Pasien yang terkena infeksi virus hepatitis secara perlahan mengalami kerusakan pada hati hingga terjadi penciutan atau sirosis hati.

    Proses dari infeksi virus sampai terjadi sirosis hati tersebut dapat berlangsung selama 5 tahun. Apabila liver sudah mengalami sirosis dengan jumlah virus yang masih tinggi maka sebagian liver dapat berubah menjadi ganas sehingga terjadi kanker hati.

  1. Vaksinasi
    Vaksinasi dapat mencegah infeksi virus hepatitis B sehingga terhindar dari kanker hati. Namun vaksinasi pada hepatitis C sampai saat ini belum tersedia. Diperkirakan tiga sampai empat juta penduduk dunia mengalami infeksi hepatitis C setiap tahun.
  1. Pemeriksaan
    Untuk mengetahui apabila seseorang mengalami hepatitis, maka dapat dilakukan pemeriksaan darah. Namun apabila seseorang telah mengalami gejala seperti perut dan kaki bengkak bahkan hingga muntah darah, maka infeksi hepatitis yang dialami seseorang tersebut sudah dalam tahap lanjut.
  1. Penularan
    Infeksi virus hepatitis B dan C dapat menular melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik, penggunaan benda tajam dan hubungan seksual. Selain itu virus hepatitis juga dapat diturunkan dari ibu hamil kepada bayi dalam kandungan.

    Penderita hepatitis juga perlu memperhatikan penggunaan alat pribadi agar tidak bertukar seperti sikat gigi, pisau cukur, jarum suntik, jarum pembuatan tato atau perawatan jari tangan dan kaki serta gunting kuku.

  1. Pengobatan
    Apabila seseorang sudah terinfeksi hepatitis, maka saat ini sudah tersedia obat antivirus baik untuk hepatitis B ataupun C, namun biaya pengobatannya masih mahal. Pemeriksaan jumlah virus untuk virus hepatitis B atau C juga masih mahal. Pada pasien yang sudah terkena hepatitis B atau C namun tidak diobati juga harus secara teratur kontrol untuk melihat perkembangan dari perjalanan penyakitnya. Apalagi jika pasien sudah mengalami sirosis hati, maka USG rutin perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sudah terbentuk kanker hati.

Dengan mengetahui fakta-fakta terkait hepatitis tersebut, semoga kita semakin peduli terhadap infeksi hepatitis. Periksa diri dengan melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui apakah kita menderita hepatitis dan berobatlah dengan teratur serta tetap kontrol bagi pasien yang sudah diketahui menderita hepatitis kronis.