Studi Mahasiswa FKUI: Merokok Berdampak Buruk Terhadap Kesehatan Lingkungan

Sebuah studi yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mendapatkan fakta bahwa merokok tidak hanya berbahaya untuk kesehatan manusia tetapi juga berdampak buruk terhadap kesehatan lingkungan. Para mahasiswa melakukan tinjauan narasi terhadap berbagai dampak lingkungan yang timbul dari aktivitas merokok, seperti polusi asap rokok yang mencemari udara hingga sampah puntung rokok yang sering diabaikan.

Risiko kesehatan akibat merokok telah banyak dipelajari, namun dampak buruknya   pada lingkungan belum terlalu diperhatikan. Padahal kebiasaan merokok yang melibatkan tembakau sebagai bahan utamanya, mempunyai efek yang jauh lebih luas daripada sekadar masalah kesehatan individu. Zat-zat kimia berbahaya yang ada pada tembakau tidak hanya memengaruhi kesehatan manusia, tetapi juga  memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kerusakan lingkungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Granados PS dan kawan-kawan menyebutkan bahwa diperkirakan sebanyak 766.571 ton puntung rokok mencemari lingkungan  setiap  tahunnya. Demikian pula dengan data yang dirilis oleh Badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization) pada tahun 2022, yang menyebutkan bahwa setiap tahun industri tembakau telah menghasilkan kerugian pada 8 juta nyawa manusia, 600 juta pohon, 200.000 hektar lahan, 22 miliar ton air dan menghasilkan 84 juta ton karbondioksida (CO2).

Penulis utama pada studi ini, Kemal Akbar Suryoadji (FKUI 2017) mengatakan, bahwa banyak fakta menarik yang ditemukan selama Ia dan rekan-rekannya melakukan tinjauan. “Tinjauan ini bertujuan untuk memahami pengaruh merokok pada kesehatan lingkungan dari berbagai aspek. Dalam tinjauan kami menemukan fakta bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dan degradasi lahan, serta dampak buruk puntung rokok yang dibuang terhadap komposisi tanah dan pertumbuhan tanaman. Selain itu, limbah rokok lambat laun akan terdekomposisi dengan kandungan bahan sintetis yang menimbulkan risiko pencemaran tanah dan berpotensi terserap ke dalam ekosistem lokal. Pembuangan limbah rokok yang tidak tepat menambah masalah pengelolaan limbah dan tantangan terhadap lingkungan,” ucap Kemal.

Kemal menambahkan bahwa filter rokok yang dibuang juga bisa menjadi masalah karena dapat melepaskan bahan kimia yang berbahaya ke dalam badan air, serta ada potensi bahaya dari nikotin, logam berat, dan agen karsinogen lain yang memasuki ekosistem perairan melalui limpasan air hujan.

Penelitian Kemal dan kawan-kawan menggunakan metode studi kepustakaan, mengacu pada sumber referensi yang relevan. Pencarian dokumen dilakukan melalui Google Scholar dan pencarian manual dengan kata kunci “(Smoking) AND (Environmental Health)”. Penelitian berjudul “Dampak Merokok terhadap Kesehatan Lingkungan: Sebuah Tinjauan Naratif” ini telah dipublikasi pada jurnal bereputasi nasional, Cermin Dunia Kesehatan pada Selasa, 5 Maret 2024, dan dapat diakses melalui tautan https://doi.org/10.55175/cdk.v51i3.1064.

Selain Kemal, mahasiswa FKUI lainnya yang terlibat dalam penelitian ini adalah Reynardi Larope Sutanto (FKUI 2017), Christopher Christian (FKUI 2018), Elza Nur Warsa Putra (FKUI 2019), Muhammad Faruqi (FKUI 2018), Kevin Tadeus Simanjuntak (FKUI 2021), Ilham Qurrota A’yun (FKUI 2021), dan Najma Ali (FKUI 2021).

Hasil dari penelitian diperoleh bahwa dampak merokok pada lingkungan sangatlah kompleks. 1) Polusi udara akibat merokok yang mencakup peningkatan emisi karbon dioksida yang signifikan dan berkontribusi terhadap perubahan iklim, 2) Sampah puntung rokok menimbulkan akumulasi sampah plastik  yang  merugikan  ekosistem  laut  dan  kesehatan  manusia. 3) Produksi  tembakau  juga  membawa  dampak  serius, termasuk deforestasi, penggunaan agrokimia, dan polusi. 4) Pengendalian tembakau dan rokok memerlukan langkah-langkah komprehensif, termasuk regulasi biaya, larangan iklan, dan pemantauan ketat. Perlu regulasi yang lebih kuat dan upaya kolaboratif untuk mengatasi dampak merokok pada kesehatan lingkungan.

Merokok memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan lingkungan, termasuk polusi udara, sampah, dan dampak dari produksi tembakau. Upaya lebih  lanjut diperlukan untuk mengendalikan dampak negatif ini melalui regulasi yang efektif dan kesadaran masyarakat tentang dampak lingkungan dari kebiasaan merokok. Peran semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun industri rokok sendiri, sangatlah penting dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Kepedulian dan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan diperlukan untuk melindungi masyarakat dari dampak merugikan yang ditimbulkan oleh rokok.

(Humas FKUI)