Rumuskan Solusi Kesehatan di Suriah, Tim Mahasiswa FKUI Raih Juara Pada Kompetisi Internasional di Thailand

Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang terdiri dari Jansen Jayadi (FKUI 2021), Anisyah Tasya Ridzaldi (FKUI 2021), Laurensia Evita (FKUI 2021), dan Kevin Tadeus Simanjuntak (FKUI 2021), berhasil meraih prestasi sebagai Juara 3 dalam ajang bergengsi Global Health Case Competition Prince Mahidol Award Conference (PMAC) 2024 yang diselenggarakan pada 22 Januari 2024 di Centara Grand and Bangkok Convention Centre, Thailand. Kompetisi ini menjadi kesempatan bagi Tim Mahasiswa FKUI untuk menampilkan kemampuan analisis kritis serta solusi inovatif terhadap tantangan kesehatan global.

Melalui tema “Geopolitics, human security, and health equity, in an era of polycrises,” PMAC 2024 menantang setiap peserta untuk mempertimbangkan faktor-faktor geopolitik, keamanan manusia, dan kesetaraan kesehatan dalam menghadapi berbagai krisis yang terjadi secara simultan. Kompetisi tersebut menyatukan mahasiswa kedokteran dari berbagai negara untuk merumuskan solusi terhadap permasalahan kesehatan publik di dunia.

Tim  mahasiswa FKUI merumuskan strategi yang komprehensif dalam menanggapi kasus simulasi konflik di Suriah. Mereka harus mengidentifikasi dan menyelesaikan lima masalah utama yang dihadapi, yaitu Maternal and Child’s Health, Refugee, Infrastructure Damage, Disease Prevention and Control, dan Environmental Health.

“Dalam menjawab masalah fasilitas kesehatan yang sangat minim, kami mengusulkan pendekatan temporer berupa pembangunan underground hospital dan mobile clinics untuk pemenuhan hak pengungsi. Selain itu, kami juga menyarankan registrasi masif bagi pengungsi Suriah serta pendanaan bagi negara-negara tetangga yang menerima pengungsi,” ujar Jansen Jayadi.

Tidak hanya menawarkan solusi medis, tim mahasiswa FKUI juga mempertimbangkan faktor-faktor sosial, politik, dan ekonomi dari negara yang terlibat serta negara tetangga. Pendekatan mereka didasarkan pada guideline Evidence Brief for Policy dari World Health Organization (WHO), yang memungkinkan mereka menyusun rekomendasi kebijakan yang tepat dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Anisyah Tasya Ridzaldi menjelaskan dalam konteks pencegahan dan pengendalian penyakit di tengah konflik, tim mahasiswa FKUI mengusulkan peningkatan koordinasi kesehatan dengan menugaskan WHO untuk memimpin Humanitarian Health Cluster. Mereka juga mendorong kolaborasi antara mitra internasional dan nasional untuk penyediaan layanan kesehatan primer yang disesuaikan dengan kondisi spesifik masing-masing wilayah.

Sementara itu Kevin Tadeus Simanjuntak mengatakan, “Dua kebijakan yang kami usulkan bertujuan untuk meningkatkan penyediaan layanan kesehatan primer. Pertama dengan memanfaatkan teknologi Geographic Information Systems (GIS) dan analisis citra satelit untuk menargetkan intervensi secara efektif. Kedua adalah Local Outreach Liaisons of Syrian Areas (LAILA), sebuah pendekatan kesehatan berbasis masyarakat yang memanfaatkan kepercayaan dan pemberdayaan lokal untuk mendeteksi penyakit secara dini dan mendorong kolaborasi, dengan adaptasi berdasarkan aksesibilitas wilayah,” terang Kevin. 

Laurensia Evita mewakili tim mengungkapkan rasa syukur dan bahagia atas prestasi yang diraih. ”Kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua, pimpinan FKUI serta semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan kami. Kami berharap ke depan dapat berpartisipasi di kompetisi Global Health Case Competition di benua lainnya seperti Amerika, Australia, atau Eropa dengan dukungan lebih luas. Dengan demikian, kami berharap dapat terus berkontribusi dalam mengatasi tantangan kesehatan global,” ujar Laurensia. 

Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB memberikan apresiasi yang tinggi atas prestasi mahasiswa FKUI. “Saya mengucapkan terima kasih kepada tim mahasiswa FKUI atas kerja keras dan dedikasi mereka dalam kompetisi ini. Prestasi ini bukan hanya kebanggaan bagi FKUI, tetapi juga merupakan inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi dalam mengatasi tantangan kesehatan global. Selamat kepada Jansen Jayadi, Anisyah Tasya Ridzaldi, Laurensia Evita, dan Kevin Tadeus Simanjuntak atas pencapaian luar biasa ini. Semoga ke depan, mereka dapat terus berprestasi dan menginspirasi banyak orang dengan karya-karya mereka,” tutur Prof. Ari. 

(Humas FKUI)