Membangun Kesadaran Lingkungan, FKUI Edukasi Warga tentang Pencegahan Pencemaran Air dan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dengan fokus pada upaya pencegahan pencemaran air dan pengelolaan sampah rumah tangga di Kelurahan Aren Jaya, Bekasi, Jawa Barat.

Ketua Pengmas FKUI Dr. Dwi Anita Suryandari, M.Biomed, menjelaskan bahwa pemilihan Kelurahan Aren Jaya sebagai lokasi kegiatan dikarenakan wilayah ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dan dilintasi oleh Sungai Sasak, yang merupakan bagian dari hilir Sungai Cakung dan Sungai Bekasi.

“Kota Bekasi secara keseluruhan dialiri oleh tiga sungai utama, termasuk Sungai Cakung, Sungai Bekasi, dan Sungai Sunter, beserta anak-anak sungainya. Sayangnya, kondisi air permukaan, terutama kali Bekasi, saat ini tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga,” kata Dwi Anita.

“Kami berharap kegiatan pengmas ini akan meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya di Kelurahan Aren Jaya untuk memilah dan mengelola sampah secara benar, mengurangi timbulan sampah, dan secara bersama-sama mencegah pencemaran air dan lingkungan,” lanjutnya kemudian.

Kegiatan yang terselenggara atas dukungan hibah dari Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (DPPM UI) 2023 ini, mendapat antusias dari warga dan pemerintah setempat. Lurah Aren Jaya, Pra Fitria Angelia, S.Sos, dalam sambutannya menyatakan memberikan dukungan penuh terhadap usaha menjaga kualitas air dan lingkungan di wilayahnya. Beliau berharap dengan adanya kegiatan penyuluhan dari FKUI ini akan meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga lingkungan.

“Dengan kegiatan penyuluhan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya pencemaran air sungai lebih lanjut serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengurangi dan mengolah sampah rumah tangga,” ujar Pra Fitria.

Lebih lanjut Pra Fitria mengatakan bahwa upaya pengendalian pencemaran sungai masih terbatas dan dihadapkan pada rendahnya kesadaran masyarakat serta kurangnya penegakan hukum terkait pelanggaran pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini turut melibatkan ibu-ibu PKK penggerak dan Posyandu di Kelurahan Aren Jaya, dengan tujuan memberikan pemahaman mengenai pencegahan pencemaran air sungai dan pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga.

Kegiatan penyuluhan ini mengusung tema “Membangun Kesadaran Masyarakat Mengenai Pentingnya Pengelolaan Limbah Rumah Tangga dan Rehabilitasi Sungai untuk Mendapatkan Air Bersih di Bekasi” dan menghadirkan tiga orang pembicara.

Pembicara pertama adalah staf pengajar dari Departemen Histologi FKUI dr. Dewi Sukmawati, M.Kes, PhD, yang dalam paparannya menjelaskan tentang sumber-sumber pencemaran air sungai, termasuk dampak negatif dari sampah rumah tangga seperti minyak, bahan organik, bahan anorganik, serta plastik yang sulit terurai. Selain itu, dr. Dewi juga menjelaskan mengenai kualitas air sungai yang semakin menurun sehingga dapat memengaruhi kesehatan masyarakat. Dijelaskan pula oleh dr. Dewi, pengetahuan tentang syarat fisik air yang layak untuk dikonsumsi agar masyarakat dapat lebih berhati-hati terhadap kualitas air yang mereka gunakan sehari-hari.

Pembicara kedua, adalah staf pengajar dari Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI Dr. drg. Dwirini Retno Gunarti, MS. Beliau menjelaskan dampak pencemaran sungai terhadap kesehatan manusia, termasuk risiko penyakit serius seperti diare, thypus, demam, difteri, dan penyakit kulit. Menurut badan kesehatan dunia World Health Organization (WHO), 80% penyakit dan 50% kematian anak-anak berkaitan dengan kualitas air yang buruk akibat pencemaran sungai dan laut.

“Diare adalah gejala paling sering, yang membunuh 1.8 juta orang tiap tahun, 90% diantaranya adalah anak-anak. Oleh karena itu diperlukan upaya-upaya untuk mengendalikan pencemaran sungai yang antara lain diakibatkan oleh buangan sampah rumah tangga agar dapat mempertahankan kualitas lingkungan perairan yang baik. Upaya menjaga lingkungan hendaknya didukung dengan mengeluarkan kebijakan yang pada dasarnya merangsang penduduk untuk melakukan pengelolaan sampah dan mendorong kesadaran masyarakat untuk bersama-sama melaksanakannya,” ungkap Dr. drg. Dwirini.

 

Pembicara terakhir adalah Ketua Pengmas FKUI Dr. Dwi Anita Suryandari, M.Biomed. Dosen pada Departemen Biologi Kedokteran FKUI ini menyampaikan solusi untuk mengatasi masalah pencemaran di Bekasi. Beliau menekankan pentingnya membangun kesadaran masyarakat dalam memelihara sungai sebagai sumber air bersih. Pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah, penggunaan bahan ramah lingkungan, dan kebijakan pembersihan sumber air secara rutin merupakan langkah-langkah yang diusulkan untuk dilaksanakan.

Kegiatan pengmas yang berlangsung pada tanggal 21 November 2023 ini juga melibatkan praktisi pengelolaan sampah seperti, Koordinator Wilayah Bank Sampah Induk Patriot (BSIP) kecamatan Bekasi Timur Eti Cari Utami, penggiat budidaya peternak maggot BSF (sejenis larva lalat) Rahman Hakim, dan penggiat pengelolaan sampah rumah tangga Tatik Herawati.

(Humas FKUI)