Penelitian terbaru yang dilakukan oleh dr. Dimas Radithya Boedijono, Sp.OT(K), peserta Program Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), berhasil menemukan terobosan penting dalam penanganan artritis atau radang sendi pada pasien diabetes mellitus. Artritis yang tidak ditangani dengan baik pada pasien diabetes dapat menyebabkan infeksi dan berujung pada tindakan pembedahan hingga amputasi.
Disertasi dr. Dimas berfokus pada penggunaan kombinasi sel punca mesenkimal (SPM) tali pusat dan secretome jaringan adiposa sebagai terapi adjuvan untuk artritis lanjut pada pasien diabetes. Terapi ini dikombinasikan dengan tindakan pembedahan berupa artrodesis atau penyatuan sendi yang telah rusak, untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan artrodesis dan menghindari amputasi.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama melibatkan pembuatan model diabetes pada hewan coba, sedangkan tahap kedua membandingkan antara grup kontrol dan grup perlakuan kombinasi terapi. Hasil penelitian pada tahap pertama telah berhasil dipublikasikan dalam jurnal internasional Q2.
“Kami menemukan bahwa model tikus dengan diabetes dan artritis dapat dibuat dengan metode yang kami kembangkan. Pada tahap kedua, kami menemukan bahwa kombinasi sel punca mesenkimal dan secretome memberikan hasil yang baik dalam pengamatan biomolekuler osteocalcin, dengan keunggulan mengurangi peradangan dan meningkatkan aktivasi BMP-2,” ungkap dr. Dimas.
Temuan ini menjanjikan untuk penanganan artritis pada diabetes mellitus, dengan membawa probabilitas yang lebih baik dalam tindakan pembedahan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi terobosan penting dalam penatalaksanaan artritis pada diabetes mellitus, meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Namun, dr. Dimas menekankan perlunya penelitian lebih lanjut dengan melibatkan kelompok pasien yang lebih besar untuk memvalidasi temuan ini.
Hasil penelitian disertasi berjudul “Efek Implantasi Sel Punca Mesenkimal (SPM) Tali Pusat, Sekretom SPM Adiposa, dan Granul Hidroksi-Apatit terhadap Artrodesis Sendi Pergelangan Kaki pada Model Artritis Tikus dengan Diabetes Melitus” tersebut berhasil dipertahankan dr. Dimas dalam sidang terbuka promosi doktor tanggal 26 Juni 2024 di Auditorium Lantai 6 Gedung IMERI-FKUI, Jakarta. Ia dengan lugas menjawab berbagai pertanyaan dan sanggahan dari tim penguji yang diketuai oleh Prof. Dr. dr. Suhendro, Sp.PD-KPTI, dengan anggota tim penguji yaitu Prof. Dr. dr. Em Yunir, Sp.PD-KEMD; Dr. dr. Aria Kekalih, M.T.I; dan penguji luar Universitas Indonesia yaitu drh. Fitriya Nur Annisa Dewi, Ph.D. CERT.LAM dari IPB University serta Prof. Dr. dr. Mohamad Hidayat, Sp.B, SpOT(K) dari Universitas Brawijaya.
Sidang promosi doktor ini diketuai oleh Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, dengan Prof. Dr. dr. Ismail Hadisoebroto Dilogo, Sp.OT(K) sebagai promotor dan Dr. dr. Marcel Prasetyo, Sp.Rad(K) serta dr. Radiana Dhewayani A, M.Biomed, Ph.D sebagai ko-promotor.
Selaku promotor, Prof Ismail menyampaikan sambutan dan ucapan selamat kepada dr. Dimas. “Saya sampaikan apresiasi dan selamat kepada dr. Dimas atas gelar doktor yang diraih hari ini. Penelitian ini bermanfaat dalam perkembangan ilmu ortopedi dan traumatologi, khususnya divisi foot ankle. Artritis pada pasien diabetes dapat menjadi masalah kesehatan yang kompleks. Penelitian ini menemukan cara untuk mencegah kerusakan sendi yang lebih masif pada kondisi tersebut. Hasil dari penelitian ini juga membuka jalan pengembangan terapi regeneratif pada bidang ortopedi yang dapat meminimalisir tindakan bedah invasif dan mempercepat proses penyembuhan”, tutur Prof Ismail.
(Humas FKUI)