Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Departemen Ilmu Bedah Saraf menerima hibah Mikroskop Technoscope dari PT Carl Zeiss Indonesia. Acara serah terima hibah berlangsung pada Senin, 20 Februari 2023 di Departemen Ilmu Bedah Saraf, Gedung A, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Turut hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Dekan FKUI Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH; Ketua Departemen Ilmu Bedah Saraf FKUI-RSCM Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS(K); Ketua Program Studi Ilmu Bedah Saraf FKUI-RSCM Dr. dr. Renindra A. Aman, Sp.BS(K); Head of MED Sales and Service PT Carl Zeiss Indonesia Bapak Budi Suryatantra; dan para staf pengajar dari Departemen Ilmu Bedah Saraf FKUI-RSCM.
Wakil Dekan Prof. Dwiana dalam sambutannya menyampaikan, sebagai salah satu lembaga pendidikan kedokteran terkemuka di Indonesia, FKUI selalu berusaha untuk terus mengembangkan kualitas pendidikan dan pelayanan di bidang kesehatan. Dalam hal ini, mikroskop yang diberikan oleh PT Carl Zeiss Indonesia akan menjadi aset yang sangat berharga dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa, dosen, dan tenaga medis di bidang praktik, studi, dan penelitian ilmu bedah saraf di FKUI.
“Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Carl Zeiss Indonesia atas kepercayaan kepada FKUI. Kami berharap kerja sama antara institusi pendidikan dan perusahaan teknologi terus ditingkatkan guna kemajuan ilmu kedokteran agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan di Indonesia. Kecanggihan bukan hanya tujuan tetapi keharusan dalam dunia kedokteran, teknologi akan selalu membawa kebaikan bagi pelayanan kesehatan selama didampingi dengan etik dan nilai budaya,” tutur Prof. Dwiana.
Selaras dengan Prof. Dwiana, Ketua Program Studi Ilmu Bedah Saraf FKUI-RSCM Dr. dr. Renindra mengatakan bahwa skill laboratory (skill lab) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk melatih koordinasi tangan, mata, dan otak sehingga dapat menciptakan keterampilan motorik halus dari peserta didik. Kegiatan tersebut merupakan salah satu keunggulan di Program Studi Ilmu Bedah Saraf FKUI untuk menciptakan infinite experience bagi para peserta didik program studi spesialis bedah saraf.
“Technoscope merupakan produk teknologi tinggi yang memiliki performa dan akurasi mumpuni dalam menunjang kegiatan operasi di bidang bedah saraf. Dengan berbagai fitur modernnya, mikroskop ini kiranya dapat memungkinkan dokter untuk melakukan operasi dengan presisi yang lebih tinggi,” tutur dr. Reinindra.
Sementara itu, Bapak Budi Suryatantra Head of MED Sales and Service PT Carl Zeiss Indonesia berharap agar dukungan berupa hibah Technoscope ini dapat bermanfaat bagi kemajuan ilmu bedah saraf di Indonesia, khususnya di FKUI. “Semoga dengan adanya Technoscope ini akan bermanfaat besar bagi Departemen Ilmu Bedah Saraf FKUI-RSCM dan menjadi langkah awal melatih diri untuk bersiap dengan alat yang lebih canggih ke depannya,” tutur Bapak Budi.
(Humas FKUI)