Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bekerja sama menghadirkan Mini Museum Siklus Hidup dalam rangkaian kegiatan Ayo Sehat Festival 2024. Kegiatan yang dibuka oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin tersebut berlangsung pada tanggal 9 – 15 September 2024 di Taman Gedung Sate, Jl. Diponegoro No. 22, Bandung, Jawa Barat.
Menkes menyatakan Mini Museum Siklus Hidup dalam Ayo Sehat Festival 2024 ini sudah sangat bagus. “Yang seperti ini seharusnya ada di setiap provinsi di Indonesia,” kata Menkes Budi, Senin 9 September 2024.
Pada kesempatan tersebut Menkes juga mencoba alat peraga simulasi ibu hamil yang ada di Mini Museum. “Oh, jadi beratnya seperti ini, ya. Seberat ini ternyata,” komentar Menkes saat mencoba alat peraga tersebut.
Mini Museum Siklus Hidup yang dikembangkan oleh Indonesia Museum of Health and Medicine (iMuseum) IMERI FKUI dan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI merupakan sarana yang memuat informasi kesehatan berdasarkan tahapan atau siklus hidup manusia, mulai dari ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, anak, remaja, usia dewasa, hingga lanjut usia.
Kolaborasi antara Kemenkes RI melalui Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat dengan iMuseum IMERI FKUI merupakan bentuk kemitraan Kemenkes dengan institusi pendidikan dalam upaya untuk mendorong dan mengoptimalkan peran berbagai pihak dalam pembangunan di bidang kesehatan, serta mengedukasi dan mendekatkan akses informasi kesehatan kepada masyarakat. Dalam kegiatan ini iMuseum IMERI FKUI bertanggung jawab terhadap materi kesehatan sebagai bahan edukasi, koleksi museum untuk dipamerkan, dan sumber daya manusia sebagai pramuwicara pengunjung.
Direktur IMERI FKUI Prof. dr. Badriul Hegar, Sp.A(K), Ph.D menyampaikan bahwa keberadaan iMuseum IMERI FKUI memang untuk memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan kualitas hidup manusia melalui terobosan inovasi dibidang pendidikan kedokteran. Kontribusi tersebut diterjemahkan dalam sebuah museum yang menampilkan medical education journey di Indonesia, health education, medical specimen collection, dan edutainment.
“Dengan adanya kolaborasi iMuseum IMERI FKUI dan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, telah menjadi sebuah langkah maju bagi kedua belah pihak. Alhamdulillah iMuseum telah menjadi inspirasi bagi Kementerian Kesehatan untuk pengembangan sebuah museum kesehatan di Indonesia, dan sebaliknya upaya Kemkenkes menangani masalah kesehatan masyarakat telah pula menjadi inspirasi bagi iMuseum untuk mengembangkan inovasinya, terkait pendidikan kesehatan masyarakat dalam iMuseum. Memang pada kenyataannya, pendidikan kedokteran dan kesehatan masyarakat adalah dua hal yang saling melengkapi dan diperlukan,” tutur Prof. Hegar.
Selama sepekan penyelenggaraan, tercatat lebih dari 3.000 orang datang mengunjungi Mini Museum Siklus Hidup. Pengunjung didominasi oleh pelajar yang tertarik dengan berbagai pengetahuan tentang kesehatan dan wahana edukasi di mini museum.
Salah seorang pengunjung, Nazwa Fauziah, mengatakan kehadiran mini museum sangat menarik dan membantunya untuk memahami siklus kehidupan manusia. “Sangat menyenangkan. Pemaparan dipresentasikan dengan jelas dan dengan properti yang menarik. Saya menjadi sangat bersyukur hidup dan lahir di dunia, karena host membimbing kami dengan menjelaskan awal tahap terjadinya pembuahan, kehamilan, masa kanak-kanak, hingga masa dewasa. Hal tersebut membuat saya dan teman-teman menyadari bahwasanya kehidupan yang kami jalani merupakan anugerah yang harus disyukuri. Selain itu kami menonton teater yang ditampilkan melalui animasi, saya tidak bosan menyaksikannya. Saya berharap event ini akan terus berlanjut, edukasinya tidak membosankan.”
Rancang bangun Mini Museum Siklus Hidup dibuat menyerupai bentuk asli ruang pamer yang ada di iMuseum IMERI FKUI, Salemba, Jakarta Pusat. Pada Mini Museum terdapat beberapa kegiatan yang dapat diakses dengan mudah dan gratis oleh warga masyarakat, seperti area edutainment yang memberikan informasi tentang siklus hidup manusia serta skrining kesehatan dan imunisasi yang dapat dilakukan pada setiap tahapan siklus hidup. Area ini juga dilengkapi dengan layar interaktif dan permainan edukatif.
Selain itu terdapat juga area Fun Experience, dimana pengunjung dapat merasakan pengalaman (experience) seru seperti simulasi menjadi ibu hamil dengan menggunakan alat peraga; hearing section melalui fitur dengarkan sehatmu, yakni tempat untuk mendengarkan saran kesehatan sesuai dengan key message dari setiap siklus hidup; Healthy Talk: Janji Hidup Sehat, yakni fitur dimana pengunjung dapat menyampaikan janji hidup sehat melalui rekaman telepon; dan mini theater yang menampilkan film animasi terkait siklus hidup.
Pelaksana Harian (Plh.) Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH menyambut baik kegiatan kolaborasi ini. “FKUI terus berkomitmen untuk mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya adalah Kemenkes RI. Melalui Mini Museum Siklus Hidup, kami berharap dapat mendekatkan informasi kesehatan kepada masyarakat dan memberikan pengalaman yang menyenangkan serta bermanfaat.”
IMuseum IMERI FKUI merupakan salah satu klaster yang ada di Indonesia Medical Education and Research Institute atau IMERI FKUI. Museum bertemakan kesehatan dan kedokteran ini dibuka pada tahun 2017. IMuseum IMERI FKUI digunakan sebagai sarana pendidikan bagi mahasiswa bidang kedokteran dan kesehatan terutama terkait dengan keilmuan Anatomi Kedokteran. Museum ini juga terbuka dan dapat dikunjungi oleh umum dari beragam usia, mulai dari anak usia 3 tahun hingga dewasa dan lanjut usia.
(Humas FKUI)