Poster karya mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berhasil menjadi Juara 1 pada kategori Public Poster, kompetisi internasional Asian Medical Students’ Conference (AMSC) yang berlangsung tanggal 21-27 Juli 2024 di Jepang.
Karya tersebut dibuat oleh Allexie Clarissa Johan dan Celine Fayola, mahasiswa FKUI angkatan 2022. Poster yang dikompetisikan berjudul “Motherhood in Crisis: Prioritizing Perinatal Well-being with BLESS“, berisi pembahasan tentang pentingnya kesejahteraan prenatal bagi ibu dan bayi dengan fokus pada upaya pencegahan dan intervensi saat terjadinya bencana.
Allexie Clarissa Johan mengatakan bahwa ide untuk mengangkat topik keselamatan perinatal layak menjadi sorotan karena masih sedikitnya penelitian yang mensurvei kondisi kesejahteraan perinatal selama bencana.
“Dalam topik ini, kami menekankan pentingnya menjadikan keselamatan perinatal sebagai prioritas utama dalam penanganan bencana. Perawatan sebelum, selama, dan setelah kelahiran sangat penting karena bencana sering memperburuk kondisi kesehatan mereka. Kami sadar akan kurangnya kesadaran serta perawatan perinatal yang sering kali membuat kebutuhan khusus ibu hamil terabaikan. Prioritas pada kesejahteraan perinatal adalah langkah penting untuk menjamin keselamatan ibu dan bayi dalam jangka panjang.” kata Allexie.
Sementara itu, Celine Fayola menuturkan bahwa ada lima komponen utama pada perinatal yang harus diperhatikan saat menghadapi situasi bencana yaitu, Birth Preparedness atau persiapan melahirkan dengan mengetahui tenaga medis terdekat; Lifesaving Intervention atau intervensi penyelamatan jiwa dengan penggunaan alat melahirkan darurat; Emergency Education atau edukasi darurat tentang tanda-tanda melahirkan; Supportive Setting yaitu dukungan dari keluarga dan komunitas; dan yang terakhir adalah Safety Protocols atau protokol keselamatan untuk mencegah infeksi.
“Kami menyingkatnya menjadi BLESS, agar poster lebih cepat diingat dan dipahami serta mudah diterapkan di masyarakat,” tutur Celine.
Celine juga mengungkapkan tantangan yang Ia dan rekannya hadapi dalam kompetisi tersebut ialah dimana tim mereka harus membuat suatu presentasi yang menarik kepada juri dan penonton. “Kami harus berusaha untuk membuat presentasi tersebut menarik melalui drama singkat dan mendesain beberapa merchandise untuk dibagikan kepada penonton. Terlebih lagi kami harus memastikan informasi yang ingin disampaikan is well delivered dalam waktu yang singkat, sehingga penonton bisa mengerti dengan baik dan dengan harapan informasi tersebut bisa berguna di kemudian hari,” jelasnya.
Materi yang mereka bawakan disusun khusus untuk kompetisi AMSC 2024 dengan beberapa konsep dasar yang merujuk pada berbagai penelitian sebelumnya. Dalam proses pembuatannya, poster ini memakan waktu sekitar 5 hari, dimulai dari proses pembuatan materi, desain, sampai pada akhirnya diseleksi secara nasional dan lulus untuk dilombakan ke tahap internasional.
Selain Allexie Clarissa Johan dan Celine Fayola, ada dua tim lain yang merupakan bagian dari delegasi mahasiswa FKUI yang meraih juara pada kompetisi AMSC 2024. Tim yang terdiri dari Ananda Pipphali Vidya (FKUI 2021), Karen Elliora Utama (FKUI 2021), Jansen Jayadi (FKUI 2021), dan Nicholas Jason Wijaya (FKUI 2021), berhasil meraih Juara 2 dalam lomba Scientific Poster. Tim ini turut diperkuat oleh Stefia Aisyah Amini yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Mereka mengusung topik yang berjudul “Leveling Up Triage Accuracy: A Comprehensive Randomized Controlled Trials Meta-Analysis of Game-Based Training Effects on Healthcare Worker’s Disaster Triage Skills“. Karya tersebut menyoroti pentingnya inovasi dalam pelatihan triase atau menentukan keparahan pasien untuk penanganan saat bencana bagi tenaga kesehatan.
“Dalam situasi bencana, lebih dari 70% pasien dengan luka berat sering kali mengalami kesalahan penentuan keparahan pasien, yang secara signifikan meningkatkan risiko kematian hingga enam kali lipat. Pelatihan triage konvensional yang ada saat ini dapat lebih dikembangkan dan ditingkatkan guna meningkatkan akurasi triase tenaga kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, tim mahasiswa FKUI melakukan analisis kuantitatif terhadap 767 pekerja kesehatan yang mengikuti pelatihan triage berbasis game,” ungkap Ananda Pipphali Vidya.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan penentuan keparahan pasien. Pelatihan triage berbasis game ini dianggap sebagai modalitas yang inovatif dan efektif untuk meningkatkan akurasi triase tenaga kesehatan dalam situasi bencana.
Sementara itu, Tim ketiga yang terdiri dari Bryan Laurence (FKUI 2023), Octaviona Kusuma Oei (FKUI 2023), Joanna Regis (FKUI 2023), Stephen Dario Syofyan (FKUI 2023), dan Josia Nathanael Wiradikarta (FKUI 2022) berhasil meraih juara ketiga kategori Scientific Poster dengan karya yang berjudul “Hyperbaric Oxygen Therapy as A Novel Treatment for Improving Memory Recall in Mild Traumatic Brain Injury: A Meta-Analysis.”
Bryan Laurence menjelaskan cedera otak ringan merupakan suatu kecacatan yang sering diabaikan, dan melalui karya yang mereka susun berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan urgensi tata laksananya. Melalui karya tersebut, Bryan dan kawan-kawan juga membahas kemampuan terapi hiperbarik dalam mengembalikan daya ingat pasien dengan riwayat cedera otak ringan dan berfokus pada intervensi pasca bencana.
“Bagi kami, ini adalah pengalaman pertama melakukan studi meta-analisis. Tantangan yang kami rasakan dari penelitian ini adalah kesulitan praktikalitas terapi hiperbarik dalam kondisi pasca bencana sehingga perlu adanya bantuan baik dari institusi maupun pemerintah. Pengalaman ini memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kami,” lanjut Bryan.
Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB, turut memberikan tanggapan positif terkait prestasi ini. “Kami senang dan bangga dengan mahasiswa-mahasiswa kami yang memiliki semangat belajar dan kompetisi yang tinggi. Prestasi yang diraih ini tentu akan menambah pengalaman dan kompetensi mereka serta juga meningkatkan kualitas dari FKUI. Topik-topik yang dibawakan sangat relevan dengan keadaan saat ini sehingga tentu juga dapat diaplikasikan pada praktek sehari-hari,” ujar Prof. Ari Fahrial Syam.
AMSC 2024 adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh organisasi mahasiswa kedokteran internasional Asian Medical Students’ Association (AMSA). Kegiatan ini bertujuan mempertemukan mahasiswa kedokteran dari berbagai negara di Asia untuk berbagi ilmu, berdiskusi tentang isu-isu kesehatan global, dan mempresentasikan penelitian mereka. AMSC mencakup berbagai kompetisi akademis, workshop, seminar, dan sesi poster ilmiah, yang semuanya dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peserta di bidang kedokteran.
(Humas FKUI)