Defin Allevia Yumnanisha, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) angkatan 2021, berhasil menjadi Juara 2 ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) yang diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Wilayah 2 pada tanggal 28 Juli 2024. Pencapaian tersebut mengantarkan Defin menjadi wakil ISMKI Wilayah 2 dalam seleksi mahasiswa berprestasi tingkat nasional yang berlangsung pada bulan Agustus 2024.
Kompetisi Pilmapres di tingkat wilayah ini terdiri dari dua tahap seleksi. Pertama, seleksi berkas berdasarkan prestasi dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Lalu setelahnya 8 besar finalis diminta untuk membuat analisis kasus serta karya tulis ilmiah dan mempresentasikannya secara daring melalui aplikasi Zoom. Momen babak final menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi Defin, karena Ia harus melakukan presentasinya di bandara saat sedang transit dalam perjalanannya ke Cina.
Defin mengaku selama mengikuti kompetisi Ia menghadapi tantangan besar dalam menyelesaikan dua tugas utama, yaitu analisis kasus dan pembuatan karya tulis ilmiah. Selain karena temanya yang masih belum cukup Ia pahami, semua tugas itu harus diselesaikannya dalam waktu yang singkat.
“Temanya belum benar-benar saya pahami secara detil, yaitu tentang isu Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang sedang berkembang. Ini membuat saya perlu lebih banyak waktu untuk riset dan berkonsultasi mencari perspektif yang tepat untuk tema yang saya angkat. Atas bantuan dr. Roman Ardian Goenarjo M.Biomed, Ph.D dari Kemahasiswaan FKUI, saya akhirnya bisa bertemu dengan Wakil Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH, untuk berdiskusi tentang persebaran dokter spesialis. Saya juga bisa berdiskusi dengan staf pengajar FKUI lainnya seperti dr. Gina Anindyajati, Sp.KJ dan dr. Estivana Felaza, M.Pd.Ked,” ungkap Defin.
Untuk analisis kasus, Defin membawakan karyanya yang berjudul “Menyusun Strategi Bersama untuk Persebaran Dokter Spesialis melalui Kolaborasi dengan Rumah Sakit.” Sedangkan untuk karya tulis ilmiah, Defin mengusung karya yang berjudul “Penerapan Modul Wellbeing sebagai Upaya Preventif dan Kuratif Gejala Depresi pada Dokter Residen.”
Melalui analisis kasus yang dilakukannya, Defin menyoroti masalah ketidakmerataan dokter spesialis di Indonesia yang disebabkan oleh pendidikan kedokteran yang terlalu terpusat di Pulau Jawa.
“Mayoritas calon dokter spesialis berasal dari Pulau Jawa, sehingga sulit dilakukan pemerataan ke daerah lain. Pemerintah memang telah membuat kebijakan pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit untuk mengatasi masalah ini, namun saat ini, belum ada data yang memadai untuk membuat rencana pemerataan yang efektif. Oleh karena itu, diperlukan pemetaan kebutuhan dokter spesialis di setiap rumah sakit berdasarkan beberapa faktor, seperti rasio dokter dan pasien, usia dokter, jumlah dokter tetap, dan ketersediaan fasilitas. Pemetaan ini diharapkan dapat menghasilkan heat map yang secara langsung menunjukkan daerah-daerah yang sangat membutuhkan dokter spesialis,” jelasnya.
Sementara itu, untuk Karya Tulis Ilmiah, Defin memaparkan solusi guna mengatasi kendala yang muncul dari penerapan fasilitas kesehatan mental bagi PPDS.
“Meskipun FKUI sudah menyediakan fasilitas konseling, namun penggunaannya masih terbatas karena alasan seperti kesibukan residen, isu privasi, dan stigma yang muncul. Dalam proses brainstorming bersama dengan dr. Gina Anindyajati, Sp.KJ, saya menyimpulkan bahwa modul well-being adalah solusi yang tepat. Modul ini dirancang dengan pertimbangan agar tidak membebani residen, fleksibel dalam pengerjaan, menyenangkan, dan relevan dengan stressor sehari-hari. Dengan adanya modul ini, residen diharapkan mampu mengelola stres mereka dan membantu rekan sejawat yang membutuhkan dukungan. Adapun dalam sisi pengembangan modulnya, saya juga berkonsultasi dengan dr. Estivana Felaza, M.Pd.Ked,” tutur Defin.
Defin kini tengah mempersiapkan diri untuk Pilmapres ISMKI di tingkat nasional. Seleksi tahap pertama sedang berlangsung, dan Defin telah selesai dalam pembuatan video isu kesehatan yang dibantu oleh dr. Roman dan mahasiswa FKUI Michael Christianto.
“Saya menyadari masih ada beberapa kekurangan dalam karya saya di Pilmapres Wilayah, dan tentu jika ada kesempatan, saya akan memperbaikinya. Harapannya, saya bisa maju ke seleksi tahap 2 dan 3 serta mendapatkan prestasi sesuai yang diharapkan,” ujar Defin penuh semangat.
Bagi Defin, prestasi ini bukan sekadar penghargaan, melainkan pembelajaran yang sangat berharga. “Saya lebih ingin mempersembahkan prestasi ini untuk FKUI yang sudah memfasilitasi saya dengan sebaik mungkin. Terima kasih untuk Dr. dr. Anggi Gayatri, Sp.FK, tim kemahasiswaan FKUI, sekretariat FKUI, dan Departemen Pendpro BEM FKUI yang sudah membantu dalam proses persuratan, teman-teman yang membantu memberikan sumbangsih pemikiran dan dukungan, serta kepada Aqilla Katrita dari FKUI 2022. Tanpa bantuan mereka, saya merasa bahwa akan sulit untuk sampai di titik ini,” katanya.
Sebagai mahasiswa dengan catatan prestasi akademik dan non-akademik yang sangat baik, Defin telah menorehkan berbagai pencapaian. Di antaranya adalah juara 1 EAMSC 2024 Ideathon Competition AMSA-Singapore, juara 1 PCC EAMSC 2024 Ideathon Competition AMSA-Indonesia, dan juara 3 PCC EAMSC 2024 Scientific Poster Competition AMSA-Indonesia. Selain itu, Defin juga telah menerbitkan karya ilmiah di beberapa jurnal internasional salah satunya adalah publikasi Q1 di jurnal “International Journal of Cardiology Congenital Heart Disease” dan “Current Developments in Nutrition”.
Dekan FKUI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB mengungkapkan rasa bangga atas prestasi yang berhasil diraih mahasiswanya, “Alhamdulillah, keberhasilan Defin Allevia Yumnanisha dalam Pilmapres ISMKI Wilayah 2 adalah kebanggaan bagi seluruh sivitas akademika FKUI. Kami berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berjuang dan memberikan yang terbaik bagi almamater, terlebih bagi bangsa. Kami akan memberikan dukungan penuh bagi Defin dalam persiapan menuju tingkat nasional, semoga Ia dapat meraih hasil yang terbaik,” tutur Prof. Ari.
(Humas FKUI)