Big Data Center IMERI FKUI Gelar BDC Matchmaking Day

Industri kesehatan di Indonesia memiliki mahadata kesehatan yang berpotensi untuk dikelola menjadi suatu produk kecerdasan buatan di bidang kesehatan. Namun dalam mewujudkan hal tersebut diperlukan kerja sama antar peneliti dari berbagai disiplin keilmuan. Didasari hal tersebut, Big Data Center IMERI-IDEALAB FKUI menggelar BDC Matchmaking Day sebagai wadah pertemuan antara peneliti pemilik mahadata kesehatan dengan peneliti penganalisis mahadata.

Acara yang diselenggarakan pada hari Selasa, 17 Oktober 2023 secara hybrid di Auditorium lt. 3 Tower Edukasi, Gedung IMERI FKUI, Kampus FKUI Salemba tersebut bertujuan untuk meningkatkan produktivitas data kesehatan serta sebagai upaya terjalinnya kolaborasi multidisiplin antara peneliti di bidang kesehatan, teknik, MIPA, ilmu komputer, dan lainnya. Acara ini menampilkan serangkaian sesi presentasi dari kategori pemilik mahadata kesehatan dengan penganalisis mahadata, diskusi interaktif, dan sesi networking sehingga memberikan kesempatan berjejaring antara sesama peneliti dan masyarakat luas yang memiliki ketertarikan dengan data kesehatan serta kecerdasan buatan.

Wakil Direktur IMERI FKUI bidang Riset dan Inovasi Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K), MPH

Wakil Direktur IMERI FKUI bidang riset dan inovasi Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K), MPH dalam sambutannya mengatakan “Big data is new oil di industri pelayanan kesehatan yang akan membawa perubahan kedepannya baik di bidang genomik, digital medicine, maupun AI dan robotics. Harapannya Big Data Center dapat memfasilitasi para peneliti untuk mengelola datanya sehingga menjadi sebuah ilmu pengetahuan dan kebijakan yang berlaku di masyarakat luas. Kedepannya Big Data Center IMERI akan diintegrasikan juga dengan Unit Research Biobank dan Klaster Bioinformatics IMERI sehingga menjadi melahirkan suatu pusat research,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Big Data Center Prasandhya Astagiri Yusuf, S.Si., M.T., Ph.D menekankan Big Data Center IMERI FKUI sebagai inisiator akan berkomitmen untuk mengadakan acara ini secara rutin dengan harapan agar data kesehatan Indonesia tidak hanya menjadi sebuah publikasi ilmiah tapi dapat dikembangkan juga menjadi sebuah produk inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Bekerja sama dengan industri sebagai estafet yang meneruskan hilirisasi dari produk inovasi tersebut,” jelas Sandhy.


BDC Matchmaking Day dihadiri oleh 120 peserta baik secara luring maupun daring, di antaranya yang hadir Ketua KATAMATAKU Dr. dr. Yunia Irawati, Sp.M(K): Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI Prof. Alhadi Bustamam, Ph.D; dan dari Fakultas Teknik UI Dr. Basari, S.T., M.Eng. Selain itu, turut hadir perwakilan instansi yang bergerak di bidang data analitik dan kesehatan seperti Solusi247, AIseeyou, Labdha, RSUI, RSUP, RSAB Harapan Kita, dan UMG Idealab selaku calon kolaborator penelitian.

Selain itu, terdapat 10 peserta pitching yang dibagi menjadi dua kategori yaitu 5 peneliti pemilik mahadata kesehatan dari bidang kedokteran dan tenaga kesehatan dan 5 peneliti penganalisis mahadata dari bidang data sains, ilmu komputer, teknik biomedik, dan teknik komputer. Pada sesi pitching, masing-masing peserta mempresentasikan deskripsi dan potensi mahadata, rencana penelitian, serta kebutuhan kolaborasi untuk mendukung penelitian.

Bentuk Kolaborasi tersebut dapat berupa mahadata kesehatan, data analyst, AI Engineer, dan software developer yang digunakan mengembangkan aplikasi. Lebih lanjut, para peserta pitching melakukan diskusi atau berjejaring dengan instansi lain yang merupakan calon kolaborator yang sesuai di sesi networking.


Kasubdit Riset dan Pengembangan Universitas Indonesia, Dr. Andriansjah, S.Si., M.Biomed dalam paparannya menjelaskan mengenai program kebijakan dan pendanaan riset di lingkungan UI, dengan menargetkan penelitian lintas multidisiplin sehingga mendorong penelitian dengan mitra kolaborasi dapat diakui secara internasional melalui publikasi ilmiah di jurnal bereputasi.

Lebih lanjut, staf Direktorat Inovasi Science Techno Park (DISTP) UI Neni Nur Aeni, S.I.K menambahkan, “Meningkatnya produk inovasi di lingkungan UI, DISTP akan membantu peneliti dari hulu baik riset dan inovasinya kemudian hilir yaitu produk/luaran/lisensi dalam bentuk royalti,” kata Neni.

Narasumber terakhir, Chief Technology Officer (CTO) dari Solusi 247  Deni Yulian  dalam paparannya memperkenalkan computing analytics Big Data Center IMERI-IDELAB FKUI yang digunakan dalam mengelola dan menganalisis mahadata kesehatan. Terdapat dua metode analisis yaitu dengan YavAI (Notebook, coding) dan HGrid247 AN (low code tools / codeless).

(Humas FKUI)