Bakti Sosial Operasi Hipospadia, Kerja Sama FKUI dengan Yayasan Hipospadia dan Anomali Genitalia Indonesia & RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara

Hipospadia adalah kelainan bawaan sejak lahir yang membuat uretra atau lubang penis tidak berada di ujung penis, tetapi dapat berada di leher, batang, atau pangkal penis bagian bawah. Kelainan ini umumnya disertai dengan bentuk penis yang bengkok ke bawah, sehingga penderita akan mengalami gangguan ereksi serta pancaran air seni yang tidak memancar ke depan melainkan mengarah ke bawah.

Secara global, kasus kelainan ini ditemukan satu di antara 300 anak laki-laki dengan tingkat kerumitan yang beragam. Sehingga tidak semua kasus anomali genitalia mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat sesuai dengan rujukan. Dari 6.254 pasien di Divisi Bedah Plastik RSCM pada tahun 2013-2017, tercatat kasus hipospadia sebanyak 49 pasien.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Program Studi Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik bekerja sama dengan Yayasan Hipospadia dan Anomali Genitalia Indonesia dan RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang mengadakan bakti sosial tatalaksana hipospadia yang dilaksanakan di RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang, Banten, pada Sabtu, 23 Desember 2023.

Pada kegiatan bakti sosial tersebut, penyuluhan dilakukan oleh staf pengajar Divisi Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik FKUI-Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Indri Aulia, SpBP-RE, SubspGE(K), MPdKed dengan memberikan edukasi kepada orang tua pasien terkait hipospadia dan perawatan pascaoperasi. Dalam paparannya, dr. Indri menjelaskan mengenai pengertian, tanda dan gejala, tatalaksana, dan hal-hal yang perlu diperhatikan pascaoperasi hipospadia.

Lebih lanjut dr. Indri menjelaskan bahwa kelainan hipospadia relatif mudah ditemukan, namun karena berada di lokasi yang tertutup maka sering kali terabaikan. “Prevalensi hipospadia serupa dengan prevalensi bibir sumbing. Akan tetapi, karena lokasi hipospadia yang berada pada alat kelamin dan cenderung tertutup, kondisi ini seringkali terabaikan,” ujar dr. Indri.

Plh. Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara dr. H. Efrizal mengapresiasi kegiatan bakti sosial yang dilakukan. Menurutnya, selain dapat membantu penderita, kegiatan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai wadah pertukaran ilmu bagi tenaga medis terkait hipospadia.

“Kami merasa terbantu dengan kehadiran teman-teman semua untuk membantu menangani pasien hipospadia di RS ini, terutama dalam hal transfer ilmu pengetahuan. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak,” kata dr. H. Efrizal.

Turut hadir mendampingi Plh. Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara, yakni Dokter Spesialis Bedah Plastik RSUD Dr. Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang dr. Setiagung Ambari Bowo, SpBP-RE.

Turut serta memberikan pelayanan pada kegiatan bakti sosial ini adalah staf pengajar, alumni, dan dokter Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FKUI, yaitu dr. Amila Tikyayala Purnomo, BMedSci, SpBP-RE; dr. Sitha Christine, SpBP-RE, SubspGE(K); dr. Meivita Sarah Devianti; dr. Jonathan Kevin; dr. Rezky Prianka Bagaskara; dr. Evanti Kusumawardani; dr. Gammaditya Adhibarata Winarno; dr. Maryam Nur Arina; dan dr. Eva Chintia Yessica.

Selain itu, turut hadir dari pengurus Yayasan Hipospadia dan Anomali Genitalia Indonesia, yaitu dr. Fanny Prima Irmawati; dr. Chairunisa Aliya Amani; dan Alif Nugraha Akbar, S.T.

Melalui kegiatan bakti sosial ini diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipospadia dan meningkatkan pelayanan dalam tatalaksana hipospadia. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat menjadi potensi kolaborasi bagi ketiga institusi dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat untuk kedepannya.

(Humas FKUI)