Kolaborasi riset trans-disiplin saat ini menjadi garda terdepan bagi Universitas Indonesia (UI) untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam aspek kehidupan di masyarakat, salah satunya adalah dalam aspek kesehatan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sebagai penggagas utama kolaborasi riset trans-disiplin menyadari betul peran penting riset dan inovasi dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di Indonesia. Menyikapi hal tersebut, FKUI melalui Unit Riset Kedokteran menyelenggarakan kegiatan FKUI Medical Research and Education Exhibition 2015 pada Kamis-Jumat (12-13/11) lalu bertempat di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan, Kampus UI Depok. Kegiatan ini merupakan wadah bagi para peneliti dilingkungan UI, pemerintah, pusat-pusat riset UI, dan industri untuk menghadirkan serta memperkenalkan berbagai produk inovatif yang telah dihasilkan kepada khalayak.
Kegiatan FKUI Medical Research and Education Exhibition 2015 menjadi bukti komitmen FKUI untuk mengembangkan pendidikan dan penelitian kedokteran dengan menginisiasi sebuah program yang juga menjadi tema besar kegiatan FKUI Medical Research and Education Exhibition 2014 yaitu “Trans-disciplinary Research: Taking Discoveries from Lab Bench to the Market Places.” `Trans-disiplin` yang dimaksud adalah sebuah bentuk kerja sama antar peneliti dari berbagai disiplin ilmu, tanpa batas, dan bersifat komprehensif serta holistik. Dengan kolaborasi ini, diharapkan suatu hasil penelitian akan sanggup memecahkan masalah dan dalam waktu yang singkat dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Dekan FKUI, Dr. dr. Ratna Sitompul, SpM(K), melalui sambutannya mengatakan bahwa kolaborasi yang dimaksud dalam program ini adalah `kerja sama trans-disiplin` antara ilmu kedokteran, dengan disiplin ilmu lain seperti teknik, ilmu komputer, matematika dan ilmu pengetahuan alam, ekonomi, hukum dan disiplin ilmu lainnya. “Sebagai contoh, kami berkolaborasi dengan Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas ISIP dalam mengembangkan penelitian tele-ultrasonografi, yaitu sitem perangkat USG yang dapat digunakan oleh dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama guna mendeteksi kehamilian berisiko,” kata dr. Ratna.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan FKUI bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan, Prof. dr. Pratiwi P. Sudarmono, PhD, SpMK(K), mengemukakan bahwa ada 3 pilar yang menjadi kunci penting dalam inovasi kesehatan, yaitu Universitas, Rumah Sakit Pendidikan dan Pusat Riset. Menurutnya masalah kesehatan berasal dari rumah sakit, untuk kemudian dipecahkan di pusat riset dan diaplikasikan kembali ke rumah sakit dalam bentuk inovasi pelayanan kesehatan yang membantu proses diagnosis maupun kesembuhan pasien. “Saat ini FKUI sedang membangun Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) yang mengakomodir 18 klaster riset, beranggotakan para peneliti dari seluruh Universitas Indonesia, maupun peneliti dari universitas lainnya baik dari dalam maupun luar negeri.” tutur Prof. Pratiwi.
Kegiatan FKUI Medical Research and Education Exhibition 2015 dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, Dr. Jumain Appe, dengan didampingi oleh Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met; Dekan FKUI, Dr. dr. Ratna Sitompul, SpM(K); Direktur Pengembangan dan Pemasaran RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Nina Kemala Sari, SpPD, K-Ger; dan Manajer Riset FKUI, Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K).
Kegiatan FKUI Medical Research and Education Exhibition 2015 yang terdiri dari seminar, workshop dan pameran tersebut menghadirkan pembicara-pembicara yang sangat kompeten dalam bidang penelitian dan inovasi, salah satunya adalah Prof. Dr. I Gede Wenten, pakar membran dari Institut Teknologi Bandung yang belakangan namanya dikenal masyarakat luas karena inovasi beliau dalam menciptakan alat penyaring asap (air purifier).
Untuk area pameran, pengunjung umum maupun peserta kegiatan FKUI Medical Research and Education Exhibition 2015 dapat melihat konsep mini hospital yang didalamnya ditampilkan beragam hasil penelitian serta inovasi dari civitas akademika UI yang sangat bermanfaat bagi kemajuan dunia pelayanan kesehatan, seperti alat mikrokapiler digital, inkubator bayi premature, fiksasi eksterna periartikuler, aplikasi CITO, Tele-DoVia, implan galukoma, e-cardio, USG Telehealth, stem cell dan inovasi-inovasi lain yang dihasilkan baik secara perorangan maupun kolaborasi lintas disiplin ilmu.
Pada kesempatan yang sama, FKUI juga memberikan penghargaan kepada sivitas akademikanya yang telah memberikan karya nyata serta prestasi dalam bidang pengabdian masyarakat dan menjadi first author pada publikasi ilmiah di jurnal-jurnal internasional. (Humas FKUI-Mel/Die)