Dua Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), yaitu dr. Feranindhya Agiananda, Sp.KJ, Subps.KL(K), dari Divisi Consultation-Liaison Psychiatry (CLP) Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI – Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Dr. dr. Handoko. B.Med.Sci., Sp.OnkRad(K) Staf Pengajar pada Program Studi Spesialis Onkologi Radiasi, berhasil meraih penghargaan abstrak terbaik pada Indonesian International Cancer Conference (IICC) yang diselenggarakan di Bali pada 3-5 Oktober 2024. Penghargaan tersebut diberikan kepada sepuluh peneliti yang dipilih melalui proses seleksi ketat dan presentasi dalam sesi Breakthrough Innovation.
Dalam konferensi tersebut, dr. Feranindhya menyajikan penelitian berjudul “The Relationship Between Cancer Pain, Psychiatric Disorder, and Global Function in Cancer Patients: A Comprehensive Care in Cancer.” Penelitian ini membahas secara mendalam tentang nyeri kanker, salah satu gejala yang sangat mengganggu bagi pasien kanker dan memengaruhi kualitas hidup serta status fungsional mereka.
Menurut Feranindhya, nyeri yang dialami pasien kanker sering kali terjadi bersamaan dengan gangguan psikiatri, dapat meningkatkan risiko disabilitas dan berdampak buruk terhadap luaran kesehatan pasien. “Pendekatan komprehensif yang mempertimbangkan aspek biologis, psikologis, sosial, dan fungsional sangatlah penting dalam penanganan pasien kanker. Penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala baru dalam penanganan pasien kanker sehingga mereka bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik,” ujarnya.
Lebih lanjut dr. Feranindhya mengatakan hasil penelitian ini menegaskan pentingnya evaluasi menyeluruh pada pasien kanker guna memberikan penanganan yang optimal dan diharapkan dapat memberikan landasan untuk penerapan pendekatan baru dalam penanganan klinis pasien kanker, khususnya pada pasien yang mengalami gangguan psikiatri akibat nyeri kronis.
Sementara itu, dr. Handoko mengusung penelitian yang berjudul “Comprehensive Whole Genome Sequencing in Treatment Refractory Nasopharyngeal Cancer Revealed Major Structural Variants in DNA Repair Genes”. Dr. Handoko, berhasil melakukan penelitian mendalam terkait karsinoma nasofaring (NPC) yang resisten terhadap pengobatan.
Dalam penelitian tersebut, Handoko menganalisis profil mutasi pada sampel klinis NPC yang tidak menunjukkan respons baik terhadap terapi kemoradiasi standar. Melalui analisis DNA yang diambil dari jaringan biopsi nasofaring dan menggunakan teknologi Promethion Nanopore NGS, Ia mengidentifikasi lebih dari 24.000 varian struktural dan 119.000 varian kecil di seluruh genom.
Hasil penelitian menemukan berbagai defek pada gen perbaikan DNA, termasuk translokasi yang menyebabkan hilangnya fungsi gen perbaikan DNA, yang berpotensi menjelaskan rendahnya respons pengobatan pada kasus tersebut. “Temuan ini mengindikasikan bahwa defek pada gen perbaikan DNA bisa menjadi faktor penting dalam prognosis NPC. Saya berharap hasil penelitian ini dapat membuka jalan untuk studi lanjutan mengenai dasar biologis dari karsinogenesis pada kanker NPC,” jelas dr. Handoko.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB, menyambut baik capaian Staf Pengajar FKUI dalam membawa harum nama fakultas di level internasional. “Penelitian yang dilakukan dr. Feranindhya dan Dr. dr. Handoko memberikan kontribusi penting dalam pengembangan layanan kesehatan bagi pasien kanker, capaian ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak penelitian, terutama penelitian lintas disiplin seperti di bidang onkologi dan psikiatri,” tutur Prof. Ari.
(Humas FKUI)