Kasus stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia, dengan angka prevalensi yang tinggi bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta. Salah satu upaya untuk menekan angka stunting dilakukan melalui kegiatan pengabdian masyarakat seperti yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui Departemen Biokimia & Biologi Molekuler di Posyandu RW 15, Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Pusat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting pada anak-anak balita, dengan fokus pada ibu hamil dan menyusui.
Lokasi penyelenggaraan kegiatan pengmas dikenal sebagai daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, tingkat kemiskinan yang signifikan, dan keadaan lingkungan yang kumuh. Kondisi ini menambah alasan pentingnya untuk memberikan edukasi mengenai malnutrisi dan stunting kepada masyarakat setempat. Melalui pemberian edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menerapkan pola hidup sehat dalam keluarga untuk mendukung perkembangan anak yang optimal.
Kegiatan pengmas dihadiri oleh 50 orang peserta, yang terdiri dari 11 ibu hamil, 13 ibu menyusui, dan 26 ibu dengan balita. Mereka secara antusias mengikuti rangkaian kegiatan acara, termasuk penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang, variasi makanan sehat, serta bahaya stunting terhadap kecerdasan anak. Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan, meliputi pengukuran lingkar kepala, tinggi badan, dan berat badan pada anak-anak yang hadir.
Ketua RW 15 Kelurahan Kayu Putih, Bapak Hasanuddin Ghozalli, dan Ketua Posyandu, Ibu Juriah, membuka acara dengan mengajak peserta untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan. Penyuluhan utama yang berjudul “Bahaya Malnutrisi pada Tumbuh Kembang dan Kecerdasan Anak” disampaikan oleh Mahasiswa Program Doktor Ilmu Biomedik FKUI, Ria Andrienie, S.ST., M.Kes. Sementara topik “Tubuh Sehat dengan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil, Menyusui, dan Balita” disampaikan oleh dr. Hania Asmarani, M.Gizi.
Dalam paparannya Ria menyampaikan bahwa malnutrisi dapat terlihat dari pertumbuhan yang terhambat dan berat badan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah dan mengganggu perkembangan otak. Oleh karena itu penting untuk orang tua untuk selalu memperhatikan perkembangan anak dan memastikan asupan gizi yang baik. dr. Hania melanjutkan dengan menyampaikan asupan yang penting untuk 1000 hari pertama kehidupan anak. Mulai dari ASI eksklusif selama 5 bulan pertama dengan pendamping yang sehat dengan protein hewani. Sumber protein hewani contohnya dari hati ayam, ikan, telur atau daging ayam.
Koordinator kegiatan, Dr. drg. Dwirini Retno Gunarti, MS, menekankan pentingnya kesadaran tentang pola makan sehat di tengah masyarakat.
“Kegiatan pengmas kami lakukan pada pada September 2024 dan berjalan dengan lancar. Saat persiapan dan pelaksanaan antara tim posyandu dan pemuka masyarakat lain saling bekerjasama dengan baik, penerimaan masyarakatnya juga sangat baik. Harapannya adalah dengan melakukan penyuluhan secara rutin dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dan memberikan kesadaran tentang pola makan sehat sehingga dapat menurunkan angka resiko stunting,” ujar drg. Dwirini.
Selain penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan, peserta juga mendapatkan bantuan sembako sebagai bentuk dukungan tambahan bagi keluarga-keluarga di wilayah tersebut. Kegiatan ini didukung pendanaan dari Hibah Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 2024. Diharapkan melalui kegiatan pengmas yang dilakukan dapat memberikan dampak jangka panjang, terutama dalam mencegah stunting dan memastikan tumbuh kembang anak-anak di wilayah RW 15 Kelurahan Kayu Putih dapat berlangsung secara optimal.
(Humas FKUI)