Tiga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) atas kontribusinya dalam pengembangan vaksin COVID-19 di Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan kepada Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.Trop Paed; Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K); dan Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P (K). Penyerahan penghargaan berlangsung pada Rabu, 16 Oktober 2024 di Lembaga Eijkman RSCM, Jakarta Pusat.
Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi luar biasa para peneliti yang telah terlibat langsung dalam pengembangan dan uji klinis fase-3 vaksin COVID-19 di Indonesia.
Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, berperan aktif sebagai Principal Investigator dalam uji klinis fase 3 “Immunogenicity & Safety of SARS-CoV-2 Protein Subunit Recombinant Vaccine (Bio Farma) Adjuvanted with Alum+CpG 1018 Compared to Registered Covid-19 Vaccine (Covovax – Protein Subunit Vaccine) in Healthy Populations Aged 18 Years and Above in Indonesia”.
Selain itu, beliau juga berperan dalam uji klinis fase 1 “A Phase I, Observer-Blind, Randomized, Controlled Study of the Safety and Immunogenicity of SARS-CoV-2 Protein Subunit Recombinant Vaccine (Adjuvanted with Alum+CpG 1018) in Healthy Populations Aged 18 Years and Above in Indonesia”.
Prof. Rini menyampaikan pengalaman berharga yang beliau peroleh selama proses penelitian, terutama ketika membuka daerah penelitian baru di Depok dan Kabupaten Bogor. “Penelitian lapangan membutuhkan pendekatan yang berbeda, apalagi membuka daerah penelitian baru di Depok dan Kabupaten Bogor. Banyak pelajaran hidup kami dapati, selain penelitian vaksin yang bermanfaat bagi rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), M.Trop Paed yang juga merupakan Guru Besar FKUI dalam bidang Ilmu Kesehatan Anak, turut andil dalam melakukan penelitian berjudul “Efficacy and Safety of the RBD-Dimer-Based Covid-19 Vaccine ZF2001 in Adults” yang membahas mengenai efikasi dan keamanan vaksin ZF2001, sebuah vaksin berbasis subunit yang dikembangkan untuk melawan virus SARS-CoV-2. Penelitian tersebut merupakan uji klinik fase 3 yang dilakukan secara acak, double-blind, dan placebo-controlled, melibatkan 31 pusat klinis di Uzbekistan, Indonesia, Pakistan, dan Ekuador.
Prof. Hinky menyoroti betapa pentingnya dukungan dari berbagai pihak yang memungkinkan penelitian ini terlaksana dengan baik di tengah tantangan pandemi. “Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Kemenkes atas penghargaan yang saya terima ini. Saya merasa bahwa penghargaan ini tidak hanya buat saya pribadi, namun untuk tim peneliti yang berjumlah 118 orang dan para pahlawan yaitu para subyek yang jumlahnya 2101 orang. Tanpa mereka, hasil penelitian ini tidak mungkin akan didapat. Demikian pula peranan RSCM dan FKUI serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mendukung setiap penelitian sangat berarti,” ujar Prof. Hinky.
Ia pun berharap kerja keras dan kolaborasi antar institusi yang erat dapat terus berlanjut, sehingga penelitian-penelitian di masa depan akan terus membawa manfaat bagi ilmu pengetahuan serta masyarakat luas.
Terakhir, Guru Besar FKUI dalam bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, MSc, Sp.P(K) yang mendapatkan penghargaan atas penelitiannya yang berjudul “A Global, Multi-center, Randomized, Double-Blind, Placebo-controlled, Phase III Clinical Study to Evaluate the Protective Efficacy, Safety and Immunogenicity of SARS-CoV-2 Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) Vaccine in Population Aged 18 Years and Older.”
Prof. Erlina mengungkapkan pentingnya semangat dalam melakukan penelitian, terutama bagi generasi muda yang tertarik terjun ke dunia riset. Menurutnya, penelitian tidak harus dimulai dari hal yang besar atau kompleks, namun bisa diawali dengan riset sederhana.
“Jangan takut melakukan riset, mulai saja dulu dari riset yang sederhana dan mudah. Sampai uji klinis untuk menghasilkan teknologi, obat, atau vaksin baru. Research is FUN!” ujar Prof. Erlina.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB menyambut baik atas capaian para staf pengajar FKUI, “Penghargaan ini menjadi pengingat akan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, rumah sakit, dan lembaga riset dalam menghadapi tantangan kesehatan global. FKUI, sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran terkemuka, terus berkomitmen mendukung riset-riset yang berdampak luas bagi masyarakat,” ujar Prof. Ari Fahrial Syam.
(Humas FKUI)